Minggu, 27 September 2015

Mengendalikan Gula dengan Okra

Anda penderita diabet alias penyakit gula, tak perlu khawatir lagi. Ada banyak alternatif untuk mengendalikan kadar gula darah. Salah satunya lewat konsumsi  sayuran kacang lendir yang multimanfaat.

==============


Suatu waktu, Sandra Riswati (bukan nama sebenarnya) pergi ke negeri jiran, Singapura, untuk menjalani operasi usus buntu. Dan sebelum operasi, Sandra harus menjalani pemeriksaan kondisi tubuh secara menyeluruh. Ia begitu kaget ketika dokter mengungkap bahwa kadar gula darahnya tinggi, hingga 180 mg/dl.

Menurut dr Reno Gustaviani Rustam, SpPD di Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kadar gula darah berkisar 140-199 mg/dl berada pada toleransi glukosa terganggu (TGT). Toleransi glukosa terganggu merupakan tahapan menuju diabetes mellitus. Setelah 5-10 tahun berselang, sepertiga kelompok TGT akan berkembang menjadi diabetes. Seseorang menderita diabetes jika kadar gula dalam keadaan puasa lebih dari 126 mg/dl, atau kadar gula darah sewaktu-waktu diperiksa lebih dari 200 mg/dl.

Reno Gustaviani Rustam mengatakan TGT sering berkaitan dengan penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan dislipidemia. Pantas, kadar kolesterol Sandra juga tinggi, mencapai 300 mg/dl, kadar normal kurang dari 200 mg/dl. Begitu pula kadar asam urat, mencapai 7 mg/dl, kadar normal kurang dari 7 mg/dl. Karena akan menjalani operasi, kadar gula darahnya mesti normal.

Dr Hendarto Natadidjaja MARS SpPD dari rumahsakit Royal Taruma, Jakarta, mengatakan penderita berkadar gula darah tinggi tetap bisa menjalani operasi, asal kadar gula darahnya dikendalikan dulu. “Operasi dalam keadaan gula darah tinggi akan mempermudah terjadinya infeksi dan memperlama  proses penyembuhan,” ujarnya. Belum lagi jika terdeteksi ternyata kadar gula darah berkomplikasi ke jantung atau ginjal. Itu justru meningkatkan risiko operasi.

Diabetes bukanlah penyakit yang mudah disembuhkan secara sepenuhnya. Satu-satunya cara untuk hidup sehat adalah dengan cara mengendalikannya. Sebagai penyakit yang hampir mustahil disembuhkan, diabetes menjadi momok bagi banyak orang. Bersyukur  banyak bahan alami yang dipercaya mampu meringankan atau mengendalikan kadar gula darah diabetesi. Salah satu tumbuhan yang dipercaya dapat mengendalikan diabetes adalah okra atau kacang lendir.
Orang Eropa menyebutnya Lady Finger, orang India menamainya vendi, orang Tiongkok menamakannya yeong kok tau, orang Melayu menyebutnya kacang lendir. Tanaman ini banyak ditemui di India dan Malaysia. Tumbuhan dengan nama ilmiah Ablemoschus esculentus ini memiliki bentuk panjang dengan ujung mengerucut. Sayuran warna hijau ini sebelumnya juga telah ada sejak zaman Cleopatra.

Dengan pengobatan diabetes alami seperti konsumsi okra, Anda tak lagi harus melakukan suntikan insulin atau menenggak banyak obat-obatan. Mengapa okra baik dikonsumsi para penderita diabetes?

Okra cukup mampu mengendalikan kadar gula darah karena mengandung nutrisi Glicemic Index (GI). Di mana GI adalah ukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan dapat berubah menjadi gula dalam darah. Jika Anda mengkonsumsi okra secara teratur, Anda dapat mengendalikan gula dalam darah serta berat badan. Pasien diabetes disarankan untuk mengonsumsi makanan yang memiliki IG rendah. Sebagai patokan tertinggi, gula memiliki IG 100. Menurut standar medis, okra memiliki IG tergolong rendah. Sayuran berbentuk panjang ini memiliki GI di bawah 20, yang dianggap sebagai "low GI", sebagaimana dilansir www.livestrong.com.

Selain itu, serat okra mudah larut. Hampir 50 persen dari serat yang ditemukan dalam okra adalah serat larut. Jenis serat ini dapat memperlambat pencernaan, dan memperlambat peningkatan gula darah.

Salah satu hal yang perlu diwaspadai setelah didiagnosis terkena diabetes tipe 2 adalah ancaman kerusakan ginjal. Pasalnya kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes dapat merusak ginjal. Dari beberapa penelitian, okra memiliki manfaat mencegah penyakit ginjal sekaligus mengendalikan gula darah. Dengan mengonsumsi okra, penderita diabet mendapat manfaat tambahan berupa ginjal yang lebih sehat.

Tidak hanya penyakit gula dan gangguan ginjal yang dapat dikendalikan melalui konsumsi okra. Okra diyakini pula berkhasiat untuk menjaga kesehatan, antara lain   mencuci hati, melumasi/melicinkan usus besar, mencegah dan menyembuhkan sembelit pada orang tua, membantu pertumbuhan bakteri baik dalam saluran usus, mengurangi kekejangan di persendian, menetralkan asam lambung, meringankan radang paru paru, sakit kerongkongan dan ambient (wasir).

Bagaimana cara mengkonsumsi sayur okra agar kadar gula terkendali? Seperti dilansir laman www.boldsky.com, cara konsumsi sayur okra relatif mudah. Mari kita simak resep berikut:

1. Pilih atau belilah Okra yang agak muda, buang pangkalnya.

2. Siapkan satu buah Okra (jika terlalu kecil bisa gunakan dua Okra). Okranya dirajang halus atau dipotong-potong kecil.

3. Rendam dengan segelas air nimum, ditutup dan dibiarkan satu malam.

4. Minumlah pada pagi hari sebelum sarapan atau dalam kondisi perut kosong.

5. Lalukan setiap hari selama 2–3 bulan.

Dengan mengkonsumsi okra secara teratur, penderita diabet tidak perlu lagi tergantung pada suntikan insulin. Ada alternatif pengendalian yang lebih ramah dan menyehatkan ginjal. (NB)



Budidaya Okra

Buah okra berbentuk memanjang sampai sekitar 12 cm, berwarna hijau atau merah keunguan, bersegi seperti buah belimbing, berjumlah 5-8, dan mengandung musilane (lendir) dalam kadar tinggi sehingga enak untuk dibuat sup. Dan bagian buahnya yang memang dapat disayur.

Okra tumbuh bagus pada dataran tinggi di atas 800 m dpl dengan usia mencapai empat bulan. Pada ketinggian 600 m dp1-800 m dpl, okra masih bisa tumbuh. Namun usianya lebih pendek, 3 bulan, dan produksinya juga lebih rendah. Tanah yang dikehendakinya adalah yang ber-pH netral, sekitar 6-7. Sedangkan suhu optimal untuknya adalah 28-30°C.

Penanaman okra tidak memerlukan persemaian. Artinya, benih bisa langsung ditanam di lahan. Lahan yang akan ditanami diolah dan diberi pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos sebanyak 4–6 ton/ha. Selanjutnya tanah itu dibuat bedengan dengan lebar sekitar 100 cm dan panjang tergantung lahan. Jarak antarbedengan adalah 25 cm. Sedangkan lubang tanamnya berdiameter sekitar 20 cm dengan kedalaman 5 cm. Benih yang akan ditanam adalah biji okra yang sudah tua dan sudah diseleksi terlebih dulu dengan cara perendaman. Selain untuk seleksi, perendaman berfungsi juga untuk mempercepat perkecambahan. Lama perendaman sekitar 12 jam atau semalaman sebelum tanam. Benih yang telah diseleksi dapat segera ditanam dengan jarak tanam 60 x 120 cm. Dalam satu lubang, dapat ditanam 5-6 benih.

Pada pekan pertama, penyirarnan dilakukan dua kali sehari: pagi dan sore, karena tanah harus selalu basah dan lembap saat awal pertumbuhan. Pekan-pekan selanjutnya, penyiraman cukup dilakukan dua hari sekali atau sehari sekali, tergantung keadaan tanah. Sepekan setelah tanam, dapat dilakukan penjarangan. Dan, dua pekan kemudian, dilakukan penyulaman. Sebaiknya bedengan tetap bersih dari gulma. Untuk itu, perlu sering dilakukan penyiangan sekaligus pembumbunan paling sedikit sekali sepekan. Pemupukan dilakukan 14 hari setelah tanam dengan menggunakan Urea dan KCl masing-masing sebanyak 100-130 kg/ha.

Okra dapat dipanen saat berumur sekitar dua bulan setelah tanam atau 10 hari setelah bunganya muncul. Saat panen yang baik adalah pagi atau sore hari dengan interval dua hari sekali. Panen dapat berlangsung sampai dua bulan, bahkan ada varietas yang masa panennya mencapai 3-4 bulan. Buah yang dipanen hanyalah buah berukuran sekitar 5-10 cm. Buah yang sudah terlalu tua atau terlalu besar tidak baik untuk dikonsumsi, tetapi baik untuk benih. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar