Kamis, 24 Juli 2014

MENYONGSONG MASA TUA YANG BAHAGIA

Oleh : Dra. Dyah Puryati. Msi

Apa yang akan Dilakukan Setelah Pensiun/masa tua/lansia?
Pertanyaan ini yang biasanya menggelayut di pikiran para calon pensiunan yang merasa dirinya menjadi tua, masuk kategori umur lansia. Mengingat saat seseorang memasuki masa tua/ pensiun, aktivitas keseharian bakal berkurang. Begitupun dari segi penghasilan bulanan.
Mungkin tak jadi masalah bagi pensiunan yang ingin total istirahat jika memang sebelumnya mempersiapkan dengan baik. Sehingga kebutuhan sehari-harinya bisa terpenuhi dari hasil aset, usaha, atau tabungan yang sudah dipersiapkan. Tapi jika ternyata sebelumnya belum mempersiapkan, lalu bagaimana?

Masa Pensiun, menjadi sesuatu yang ditakuti sebagian  pegawai

Sebagian pegawai, baik pegawai swasta maupun pegawai negeri menganggap bahwa masa pensiun merupakan masa-masa yang sangat ditakuti dan menyeramkan. Memang benar, yang paling terasa sekali adalah di lingkungan instansi pemerintah. Hal  ini bisa kita maklumi karena rata rata seorang PNS mengabdi, dari mulai usia muda sampai tua.
Begitu lama hidup di lingkungan kerja yang pada suatu saat harus berpisah. Terbukti  bahwa tidak sedikit para pensiunan yang stress setelah menjalani masa pensiunnya. Betapa tidak, kantor itu sudah seperti rumah sendiri, dan rekan-rekan kerja sudah menjadi saudara.
Kesiapan mental – spiritual
Dalam memasuki masa tua/ pensiun perlu melakukan persiapan baik mental spiritual seperti: fisik, emosi, pola pikir, hidup sehat, siap merencanakan keuangan, belajar menjadi enterpreneur, dan sebagainya. Masa pensiun mungkin malah menjadi masa yang menyenangkan karena ‘merasa bebas’, dapat mengatur sendiri apa yang diinginkan, tidak terikat waktu kerja, tidak terikat dengan penugasan dari atasan, bahkan mungkin bisa menjadi ‘boss’ pada usaha milik sendiri. masa pensiun tetap menjadi masa yang menyenangkan, produktif dan tidak hilang semangat untuk tetap berkarya.
Penelitian dalam persiapan mental atau pola pikir menunjukan bahwa otak manusia merupakan pusat kontrol segala seuatu yang terjadi dalam diri kita. Pusat kontrol ini tetap bekerja selama kita hidup. Jadi, walaupun kita mungkin sudah memasuki usia tua/ pensiun, bukan berarti kita tidak bisa belajar sesuatu yang baru atau menciptakan sesuatu yang inovatif.
Kita masih memiliki kemampuan tersebut. Ray Kroc, pebisnis yang membesarkan restoran cepat saji Mc Donald pun memulai usahanya ketika ia berusia 50 tahun. Jadi, yang penting adalah tetap mengasah ketajaman pikiran dan kreativitas dengan banyak membaca, menulis, dan bersosialisasi.
Salah satu hal penting yang harus dipersiapkan juga adalah kondisi fisik. Tentunya dalam fisik yang sehat, ada jiwa yang bahagia. Dengan kondisi fisik yang sehat kita bisa melakukan banyak hal. Jadi ada baiknya jika kita mulai memperhatikan dan menjaga kondisi fisik dengan lebih saksama karena kondisi fisik kita menjelang pensiun dan masa 20 atau 30 tahun lalu tentunya tidak sama.
Ada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan segesit dulu. Ada juga makanan yang tidak bisa kita konsumsi sebanyak dulu, bahkan mungkin ada makanan yang tidak bisa kita konsumsi lagi. Jadi, jika memang memungkinkan, cobalah untuk melakukan General Check Up dan konsultasikan hasilnya kepada dokter untuk meminta masukan tentang hidup sehat mulai dari kondisi saat ini.
Persiapan emosi juga tak kalah penting. Hal utama yang perlu kita miliki adalah sikap emosi yang positif. Kita mungkin tidak akan memiliki fasilitas selengkap ketika kita masih berkarya sebelum pensiun. Kita juga mungkin tidak memiliki anak buah sebanyak ketika kita masih belum pensiun.
Tetapi, kita bisa membangun emosi yang positif sehingga memancar kuat ke orang-orang di sekitar kita. Jika dulu mereka akan membantu karena kita memiliki jabatan yang lebih tinggi, setelah memasuki usia pensiun, dengan bermodalkan sikap emosi yang positif, banyak orang akan tetap bersedia membantu karena rasa hormat pada kita, bukan karena jabatan kita semata.
Yang tidak kalah penting untuk kita persiapkan adalah kondisi keuangan. Tentunya kita tidak mau “miskin” ketika kita pensiun. Akan lebih baik bagi kita untuk melakukan persiapan keuangan masa pensiun pada jauh-jauh hari. Tetapi jika waktu tidak berada di pihak kita (jika dua tahun ke depan atau tahun depan kita berencana akan memasuki dunia pensiun), kita harus cermat dan cerdas dalam melakukan persiapan keuangan.
Periksalah kondisi tabungan, deposito, atau investasi kita. Jika memang mencukupi untuk menunjang hidup kita 20 tahun atau lebih ke depan, kita sudah aman. Dukungan dana juga harus memperhitungkan biaya kesehatan yang mungkin akan kita butuhkan. Jika kondisi keuangan masih minim, maka kita perlu melihat alternatif dukungan keuangan lainnya.
Pertama, kita bisa mulai menyisihkan sebagian pemasukan untuk investasi pensiun (bisa dalam bentuk deposito, tabungan yang tidak diutak-atik, surat berharga, tanah/bangunan, atau barang-barang berharga yang mudah dicairkan, asuransi).
Kita juga bisa mulai melihat apakah rumah terlalu besar untuk dihuni berdua dengan pasangan hidup? Mungkin kita bisa menyewakan sebagian ruangan di rumah, sehingga kita bisa mendapat uang sewa bulanan? Atau mungkin kita menggantinya dengan rumah yang lebih pas untuk hidup berdua dan menggunakan sebagian hasil penjualan rumah untuk investasi di masa pensiun?
Seyogyanya rencana kegiatan dan aktivitas untuk menghadapi masa pensiun  sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum masa tersebut tiba.   Aktivitas dan kegiatan di masa usia tua/pensiun bisa dipilih dan direncanakan seperti,  kegiatan sosial dan keagamaan, aktivitas mengembangkan hobi  yang positif, bisnis ,dll.
Persiapan  mental spiritual akan membuat seseorang dapat menerima kondisinya dengan iklas,selalu berdoa, berusaha,bersyukur ketika mendapat nikmat dan bersabar ketika menerima cobaan/ujian
Jangan Bersedih ,inilah kiat untuk Bahagia
  • Jangan bersedih jika dianiaya, dilecehkan, dihina, atau dizalimi
  • Jangan bersedih dan simpanlah pujian orang dengan tetap melakukan kebaikan kepada orang lain
  • Jangan bersedih jika dihadapkan pada kesulitan ,permasalahan dan halangan
  • Jangan bersedih sebab anda masih punya saudara dan orang yang mencintai anda
  • Jangan bersedih jika ada orang yang merintangi dan menyikapi anda dengan wajah masam
Mengapa harus bersedih jika anda memiliki enam resep
  1. Percaya sepeenuhnya kepada Allah
  2. Kesadaranku bahwa semua yang telah Allah takdirkan akan terjadi
  3. Sabar adalah senjata paling ampuhyang dipergunakan oleh orang-orang yang mendapat ujian
  4. Jika kita tidak sabar lalu apa yang bisa saya lakukan. Dan saya tidak akan terbantu hanya dengan perasaan resah
  5. Mungkin saja saya akan berada dalam kondisi yang lebih jelek daripada kondisi saya sekarang ini
  6. Dari waktu ke waktu jalan keluar akan selalu terbuka
Jadi tak perlu khawatir. Jika anda memilih beraktivitas setelah pensiun nanti. Banyak hal yang bisa anda lakukan nantinya. Yang penting, persiapkan masa pensiun anda sebaik-baiknya  
“Pensiun adalah sunatullah, sesuatu yang pasti akan terjadi dan dijalani oleh setiap pegawai, dan bila kita telah mempersiapkannya insya Allah akan dapat menghadapinya dengan optimis”. (http://tazkia.stainsalatiga.ac.id/)
Bahan Bacaan :
Tips Persiapan Menjelang Pensiun Bahagia , oleh Prof Dr Roy Sembel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar