Minggu, 11 Januari 2015

Ibnu Jamil Jadikan Olah Raga Investasi Hari Tua




Foto: ISTIMEWA
Selain rutin bermain bola, Ibnu Jamil sudah menekuni olah raga lari maraton sejak beberapa tahun belakangan. Bahkan, pemandu pertandingan sepak bola itu mengatakan sudah melampaui jarak terjauh lari maraton.

"Lari sudah jarang di GBK, sekarang di rumah, untuk latihan aja biasa memang target, tahun kemarin sudah dapat 1st maraton 42.195 kilometer di Singapore Marathon 2014. Mudah-mudahan berikutnya jadi 2 kali maraton," ucap presenter dan aktor berusia 32 tahun itu seusai mengikuti pertandingan Agung Gumelar Cup di Lapangan Timnas PSSI, Senayan, Jakarta beberapa hari lalu.

Tahun 2015 ini Ibnu punya target untuk mengikuti event maraton besar lain yang berskala internasional. "Gue pengen Five major maraton, di antaranya ada Tokyo, Berlin, New York. Maunya antara itu, mungkin Berlin September nanti," harap aktor kelahiran Jakarta, 30 April 1982 ini.

Berkat ketekunan dan konsistensinya pada olah raga maraton, pemain film Mari Lari itu dikontrak oleh salah satu produsen sepatu yang berpusat di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. "Berkat maraton gue di-endorse sama New Balance, sudah dua tahun," aku aktor yang mengawali karir perfilman layar kaca saat membintangi film Seandainya bersama Ari Wibowo dan Desy Ratnasari.

Menurut Ibnu, olah raga lari tidak semata berkompetisi dengan orang lain, tetapi lebih kepada diri sendiri. "Kompetisi sama diri gue sendiri, mengendalikan emosi dan hawa nafsu, membuat strategi, di mana saatnya kita lari kencang di mana saatnya lari pelan," terang aktor, presenter dan model yang berlakon di film Badai Pasti Berlalu (2007) ini.

Aktor lulusan Universitas Mercubuana itu juga menjadikan olah raga maraton sebagai gaya hidup sehat untuk investasi masa depan ketika usianya tak lagi muda. "Karena gue punya visi atau keinginan hidup sehat di hari tua nanti, gue nggak mau nyusahin anak gue, cucu gue, menghindari osteoporosis,” ujar Ibnu.

Tak hanya itu, Ibnu mengaku dia juga mendapat suntikan motivasi. “Aku dapat suntikan motivasi juga, ada kakek 84 tahun, dia sudah menyelesaikan 100 kali maraton di Singapore Marathon kemarin. Salut juga. Kalau bicara investasi, investasi rumah segala macam, kayak harta mah nggak ada nilai, kesehatan yang ada nilainya," pungkas Ibnu. (http://www.koran-jakarta.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar