Selasa, 05 Agustus 2014

Pak Parmo, Sosok Sukses Pensiunan Bank Niaga


ParmoSiapa yang tak kenal dengan Pak Parmo ?. Di era 1990-an hampir sebagian besar karyawan Bank Niaga (saat ini CIMB Niaga) mengenal sosok yang halus budi ini. Mengawali karirnya sebagai pegawai rendahan di Bank Amerta sejak 2 Mei 1966, Pak Parmo mampu ‘mengangkat’ dirinya sampai ke puncak karir di Bank Niaga sebagai senior auditor dan pensiun pada tahun 2000.

Sejak awal karirnya Pak Parmo memang sosok yang penuh semangat. Maka wajar saja pada saat pensiun beliaupun masih tetap ingin menyumbangkan baktinya dalam bekerja. Meskipun tercatat sebagai dosen senior di Universitas Muhammadiyah Jakarta, tapi jiwa Pak Parmo masih terpanggil untuk menjadi wirausaha.

Pada tahun 2001 bapak dengan 2 orang cucu ini melakukan pendekatan dengan salah satu sekolah menengah atas di Jakarta (SMAN 70 -red), dan akhirnya mendapatkan proyek pengadaan 5 unit komputer. Setelah melalui beberapa kali pertemuan dan negosiasi, tidak saja pengadaan komputer, tapi lebih jauh mendapat tawaran melakukan upgrading salah satu ruangan di sekolah tersebut untuk dijadikan laboratorium komputer, dengan fasilitas internet, intranet dengan start awal 40 unit PC.

Sebagai mantan karyawan bank yang (selalu) memikirkan “bisa untung gak?, jangan-jangan rugi?” maka Pak Parmo pun melakukan budgeting (maklum, bekas boss operatin – red). Kebutuhan akan dana tidak dapat dipungkiri sangat besar. Setelah timbang sana dan timbang sini, akhirnya bapak yang jawani ini menawarkan proposal proyeknya ke KKCN.

Dari pengadaan 40 unit PC, maka satu tahun kemudian Pak Parmo diminta pula menambahnya menjadi 82 unit, sampai pada akhirnya Laboratorium Komputer yang dibangun oleh Pak Parmo menjadi laboratorium komputer percontohan Diknas di wilayah Jakarta. “Saya sangat berhutang budi dengan KKCN” kata Pak Parmo dalam satu kesempatan, “Dengan memanfaatkan pinjaman anggota dengan sebaik-baiknya, maka saya mampu memulai ‘hidup baru’ sebagai wirausaha,” lanjut Parmo sambil tersenyum.

Saat ini Bapak yang punya filosofi ‘sayangi ibumu’ ini mundar-mandir Jakarta-Gresik, karena ditunjuk sebagai konsultan pada proyek Loan ADB SCBD Gresik periode Januari 2010 - Desember 2011, setelah sebelumnya sukses melaksanakan proyek loan dari ADB untuk Capacity Building for Urban Infrastuctur Management (CBUIM) Propinsi Bandar Lampung tahun 2002,  Loan ADB untuk Irigasi Padang Sumatra Barat tahun 2002/2003, Monev HGL USAID tahun 2004, dan Loan ADB untuk Sustainable Capacity Building for Decentralization Project (SCBD) Kabupaten Brebes periode 2006-2009.-

Parmo dan Istri

 (dari: http://www.citraniaga.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar