Sejak muda, seharusnya kita sudah menyiapkan usaha/bisnis
untuk hari tua apabila kita sudah pensiun menjadi karyawan. Tentu dengan
asumsi, bahwa bisnis yang kita kerjakan di hari tua tidak membutuhkan tenaga
fisik yang berat dan menguras pikiran, cukup dengan mengembangkan bisnis
sederhana namun mempunyai prospek yang bagus.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, ketika kita ingin
memulai bisnis di hari tua. Antara lain :
1. Cepat Memberikan Income
Bisnis yang dijalankan harus cepat memberikan income, menggantikan income yang diterima sewaktu kita bekerja. Untuk itu, cari bisnis yang memang dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat agar didalam penjualannya tidak terlalu sulit. Mulailah membuka bisnis dengan apa yang dimiliki, baik dari kemampuan maupun dari aset fisik.
Bisnis yang dijalankan harus cepat memberikan income, menggantikan income yang diterima sewaktu kita bekerja. Untuk itu, cari bisnis yang memang dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat agar didalam penjualannya tidak terlalu sulit. Mulailah membuka bisnis dengan apa yang dimiliki, baik dari kemampuan maupun dari aset fisik.
2. Minim Resiko
Bisnis yang dilakukan, harus mempunyai resiko yang minim. Lalu bagaimana caranya agar kita dapat meminimalisir resiko? Yaitu dengan cara memilih bisnis yang kita pahami. Contohnya pemasaran, pengelolaan keuangan, atau operasional. Sebaliknya, jika kita memulai bisnis tanpa ada pemahaman yang memadai, akan sangat beresiko. Bila kita merasa perlu untuk menambah skill, bisa dengan mengikuti bermacam kursus seperti memasak, menjahit, montir, rias dst. Modal juga berpengaruh terhadap resiko. Sebaiknya mulai dari modal yang kecil dulu untuk meminimalkan resiko keuangan. Berpikir bahwa jika usaha yang kita rintis tidak berhasil, kita tidak kehilangan seluruh uang. Masih ada sisa modal untuk membuka usaha yang lain.
Bisnis yang dilakukan, harus mempunyai resiko yang minim. Lalu bagaimana caranya agar kita dapat meminimalisir resiko? Yaitu dengan cara memilih bisnis yang kita pahami. Contohnya pemasaran, pengelolaan keuangan, atau operasional. Sebaliknya, jika kita memulai bisnis tanpa ada pemahaman yang memadai, akan sangat beresiko. Bila kita merasa perlu untuk menambah skill, bisa dengan mengikuti bermacam kursus seperti memasak, menjahit, montir, rias dst. Modal juga berpengaruh terhadap resiko. Sebaiknya mulai dari modal yang kecil dulu untuk meminimalkan resiko keuangan. Berpikir bahwa jika usaha yang kita rintis tidak berhasil, kita tidak kehilangan seluruh uang. Masih ada sisa modal untuk membuka usaha yang lain.
3. Memberikan Kepuasan Batin Dan Kebahagiaan
Ketika bisnis yang dijalankan adalah hobi, kita tidak akan merasa tertekan dan terbebani dengan bisnis yang kita jalani. Nikmatilah setiap proses bisnis. Apabila kita mendapat kebahagiaan dalam menjalankan bisnis tersebut, kita justru akan semakin bergairah menjalani hari-hari tua sambil mengembangkan bisnis.
Ketika bisnis yang dijalankan adalah hobi, kita tidak akan merasa tertekan dan terbebani dengan bisnis yang kita jalani. Nikmatilah setiap proses bisnis. Apabila kita mendapat kebahagiaan dalam menjalankan bisnis tersebut, kita justru akan semakin bergairah menjalani hari-hari tua sambil mengembangkan bisnis.
4. Harus Diajarkan Orang Lain
Ya, selayaknya bisnis yang kita jalankan harus bisa diturunkan atau diajarkan kepada orang lain. Agar nantinya bisnis kita bisa didelegasikan. Tentu saja kita tidak mau seluruh waktu kita dihabiskan untuk bekerja mengembangkan bisnis. Maka dari itu, sejak awal kita merintis bisnis harus sudah mempersiapkan calon pengganti yang bisa dipercaya. Karakter calon pengganti memiliki kejujuran, kedisiplinan, pantang menyerah, dan pekerja keras. Andaikata skill masih belum bisa, lambat laun dengan ketelatenan skill tersebut dapat diasah. Yang jelas, adalah ketika kita memberikan kepercayaan pada calon pengganti kita jangan 100%. Karena bila suatu saat orang tersebut pindah dari bisnis kita atau berhalangan, usaha kita tidak tutup. (http://www.wartawirausaha.com)
Ya, selayaknya bisnis yang kita jalankan harus bisa diturunkan atau diajarkan kepada orang lain. Agar nantinya bisnis kita bisa didelegasikan. Tentu saja kita tidak mau seluruh waktu kita dihabiskan untuk bekerja mengembangkan bisnis. Maka dari itu, sejak awal kita merintis bisnis harus sudah mempersiapkan calon pengganti yang bisa dipercaya. Karakter calon pengganti memiliki kejujuran, kedisiplinan, pantang menyerah, dan pekerja keras. Andaikata skill masih belum bisa, lambat laun dengan ketelatenan skill tersebut dapat diasah. Yang jelas, adalah ketika kita memberikan kepercayaan pada calon pengganti kita jangan 100%. Karena bila suatu saat orang tersebut pindah dari bisnis kita atau berhalangan, usaha kita tidak tutup. (http://www.wartawirausaha.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar