Selasa, 21 Oktober 2014

Pekerja formal ogah investasi hari tua

Ketua Harian DPLK Nur Hasan Kurniawan menyebut banyak pekerja formal, masih ogah melakukan investasi untuk pensiun. Terutama bagi mereka bekerja di perusahaan tidak menyediakan kewajiban dana pensiun tersebut.

Menurut Hasan, pekerja Indonesia lebih memilih mencicil untuk membeli barang elektronik. "Cicilan usia tua nomor dua, dibanding cicilan handphone 0 persen," kata Hasan di Hotel Borobudur, Jakarta, hari ini.

Dia menjelaskan, dalam melakukan investasi usia tua sebaiknya dilakukan saat masih muda. Sebab, angsuran yang dibayar tidak terlalu mahal. "Ini seperti membayar cicilan mobil. Kalau cicilan lima tahun pasti lebih mahal dibandingkan tiga tahun. Begitu juga pensiunan, kalau makin muda tentu akan murah dibanding jika tua baru ikut," jelasnya.

Dia menegaskan, pihaknya bakal terus melakukan edukasi ke tiap perusahaan guna menyadarkan perusahaan menyiapkan dana pensiun bagi karyawan. "Kan bisa negara juga yang rugi kalau tua nanti jadi gembel," ujarnya.

Asosiasi DPLK, saat ini telah mengelola aset sebanyak Rp 31 triliun. Jumlah tersebut didukung dengan jumlah pekerja 1,5 juta pekerja. Pihaknya optimis mampu menargetkan dapat mengelola Rp 150 triliun dengan 5 juta pekerja pada tahun 2020 nanti. (www.waspada.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar