Rabu, 10 September 2014

Sukses Di Masa Tua Atau Muda?

Bagi banyak orang ataupun semua orang mungkin barangkali, sukses merupakan sebuah kewajiban dan keharusan.

Sukses pada jaman sekarang seringkali di salah artikan, mengapa? Begini contohnya, seseorang yang muda, sarjana telah memiliki rumah mewah, mobil berlimpah, harta dan sebagainya, dan juga dia belum menikah. Dari sudut pandang kita sebagai orang biasa, orang seperti ini adalah orang sukses.
Tapi, apakah betul bila orang tersebut adalah orang sukses?
Belum tentu kalau menurut saya, mengapa? Sukses menurut saya adalah usaha, kerja keras, ketelitian dan pengorbanan.
Seseorang yang memulai segalanya dari nol (0) menurut saya lebih tahu makna dari kerja kerasnya, seseorang harus berusaha lebih keras, lebih teliti, lebih segala-galanya dari orang biasa untuk menjadi sukses. Dia sudah pasti tahu bagaimana cara troubleshooting (menempuh masalah) apabila seandainya orang itu gagal dalam mengambil keputusan/tindakan yang berakhir kebangkrutan.
Orang yang memulai segalanya dari nol (0) lebih dapat bertahan (survive) dan kembali kepada status awalnya, yaitu orang sukses. Jadi, adalah sebuah kebodohan bila memikirkan orang sukses adalah keturunan, bakat, dan sebagainya. Semua orang pada saat lahir di dunia ini sudah di beri kesempatan untuk menjadi sukses, hanya saja tidak semua orang berusaha untuk mengejarnya.

Mungkin bagi anda yang belum pernah bekerja sebelumnya (bekerja sebagai bawahan maksudnya) adalah sebuah kerugian besar menurut saya, ada sesuatu di dunia ini yang tidak dapat di beli sekalipun dengan nyawa, yaitu pengalaman.
Pengalaman dapat anda raih dengan cuma-cuma (gratis) dengan cara bekerja pada orang lain sebagai bawahan. Mengapa demikian?
Bekerja pada orang lain, kita dapat memperhatikan gerak-gerik dan juga perilaku atasan kita dalam mengadapi kerasnya dunia dalam memperoleh keuntungan.
Anda dapat mempelajari bagaimana bila seandainya perusahaan bangkrut, apa yang akan anda lakukan. Atau bila ada pegawai yang menjengkelkan atau menyulitkan perusahaan, apa yang akan di lakukan, dan bila dia lebih tua dari kita bagaimana cara menyampaikan dengan baik dan benar agar tidak menyakiti perasaannya. Lalu bila kita di hadapkan dalam situasi kompleks yang membutuhkan keputusan cepat, bagaimana dan dari mana kita harus bertanya.
Hal-hal yang terlihat sederhana di atas itulah yang akan kita dapatkan bila kita bekerja sebagai bawahan. Tunggu dulu, bukan hanya itu saja. Bos atau atasan yang seringkali menekan dan memecut kita adalah sebuah berkah, bukan kutukan atau siksaan.
Mengapa? Begini contohnya, seseorang yang biasa-biasa saja, lulusan teknik informatika, awalnya dia hanya bisa membuat sebuah program. Namun dia memiliki atasan yang keras dan memaksa dia untuk dapat menjual barang tersebut dengan harga mahal. Bila kita cermati cerita tadi, orang tersebut hanyalah seorang programmer biasa yang tidak tahu bagaimana teknik marketing supaya dia dapat menjual programnya dengan harga tinggi.
Namun karena dia dipaksa untuk menjual, mau tidak mau orang ini belajar teknik marketing dan dia sekarang menjadi marketing dan programming handal; bisa jadi di masa depan dia dapat membuka usahanya sendiri.
Lihat, baik bukan memiliki atasan yang keras? Anda dapat mengembangkan diri anda menjadi lebih baik karenanya.

Lalu, bagaimana dengan orang yang sukses tanpa bekerja keras? Maksud saya di sini adalah seorang anak yang memiliki orang tua super kaya di beri warisan berupa harta atau usaha orang tuanya. Sudah pasti si anak tersebut tidak lagi memulai dari nol (0) alias mencuri start.
Tentu saja mencuri start itu adalah pelanggaran, mereka yang seperti itu cenderung tidak dapat bertahan bila ada suatu hambatan di tengah karirnya. Mungkin ada di antara mereka yang dapat bertahan, namun pertanyaannya adalah seberapa tahan? Karena tidak mudah bila seseorang pada awalnya sangat kaya dan tiba-tiba saja dia bangkrut, untuk sadar bila ia tidak lagi kaya itu sulit, ego dan harga diri seringkali menjadi penghambat.
Nah, judul tulisan ini, sukses di masa tua atau muda itu adalah sebuah pilihan bagi kita, bila kita ingin mencuri start, tidak masalah asalkan kita memiliki modal yaitu pengalaman kerja. Tapi akan lebih baik dan lebih membanggakan bila kita memulai segalanya dari nol (0) dan berakhir sukses. (http://tandamerah.wordpress.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar