Senin, 08 September 2014

Stop Tidak Perduli Dengan Perencanaan Dana Pensiun!



Mengapa kita perlu berhenti tidak perduli dengan perencanaan dana pensiun kita? Karena ternyata banyak orang yang di masa tuanya tidak bisa memiliki standar hidup yang sama di kala belum pensiun. Yang mengkhawatirkan adalah  standar hidup dan keadaan perekonomian justru merosot turun dibandingkan di kala masa produktif. Beberapa diantara kita seringkali menolak atau menunda merencanakan dana pensiun kita karena sudah ada dana pensiun yang disediakan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Untuk pegawai negeri sipil juga enggan merencanakan dana pensiun mereka karena merasa dana tersebut akan disediakan oleh negara.
Perkiraan usia pensiun yang berkisar antara usia 55 tahun, membuat orang yang masih muda berpikir dua kali untuk merencanakan dana tersebut. Selain itu, keluarga yang mempunyai banyak tanggungan dan belum mempunyai kesempatan menabung, merasa tidak bisa menyiapkan dana untuk pensiun. Bila kita cermati, di masa tua nanti akan banyak pengeluaran yang tidak kita duga sebelumnya. Masih ada anggapan, jika sudah tua anak tidak perlu biaya sekolah lagi. Sehingga uang pensiun sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. Padahal ada yang perlu dipersiapkan dengan matang, yaitu biaya pengobatan. Keadaan tubuh yang sudah renta, sangat beresiko mengalami gangguan kesehatan.
Oleh karenanya, perlu pertimbangan lebih matang untuk mempersiapkan dana pensiun. Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam merencanakan dana pensiun menurut Rina Dewi Lina, seorang perencana keuangan di PT. Fokus Finansial yaitu : kita harus bisa menentukan berapa usia pensiun kita nanti. Setelah itu kita tentukan biaya perbulan yang diharapkan sama dengan jumlah uang saat ini, untuk pensiun nanti. Baru kemudian kita tentukan berapa lama akan menggunakan dana pensiun, misal 25 tahun setelah pensiun.
Banyak keuntungan yang dapat kita peroleh jika memiliki dana pensiun. Pertama, agar standar hidup kita di masa pensiun tidak lebih rendah dibandingkan standar hidup masa produktif. Kedua, tidak mengalami kesulitan keuangan di kala pensiun. Ketiga, tidak bergantung pada orang lain atau mandiri secara financial ketika masa pensiun tiba. Keempat, tidak membebani atau menyusahkan anak dan keluarga. Kelima, memiliki dana darurat untuk biaya pengobatan.
Dari kegunaan dana pensiun tersebut, sudah sewajarnya bila kita tidak menunda-nunda lagi untuk merencanakan dana pensiun. Untuk lebih jelasnya, kita dapat menanyakan secara langsung ke pakarnya. Perencana keuangan yang telah memiliki pengalaman yang tidak sedikit tentang permasalahan keuangan. (http://www.nurulfitri.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar