Selasa, 22 Desember 2015

Ini Panduan Perencanaan Investasi dengan Reksa Dana

THINKSTOCKIlustrasi
Oleh Rudiyanto
@rudiyanto_zh

Berinvestasi di reksa dana tanpa rencana ibarat berkendara tanpa tujuan. Ragu-ragu ketika ada persimpangan dan rentan kecelakaan karena belok sembarangan. Jadi, sebelum berinvestasi, calon investor harus memiliki perencanaan investasi yang jelas, bagaimana caranya?

Perencanaan investasi yang baik adalah perencanaan yang memenuhi prinsip SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time Bound). 

Intinya suatu rencana harus jelas (Specific), bisa dinyatakan dalam nominal (Measurable), bisa dicapai berdasarkan kondisi keuangan dan pilihan reksa dana yang tersedia (Attainable), pilihan reksa dana sesuai dengan tujuan (Relevant) dan adanya batasan waktu (Time Bound).

Referensi :Perencanaan Investasi Dengan Prinsip SMART danMemilih Reksa Dana Sesuai Tujuan Investasi 

Sebagai contoh, misalkan sebuah keluarga muda terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak laki-laki. Keluarga tersebut sedang membuat persiapan masuk Perguruan Tinggi untuk anaknya yang saat ini berusia 10 tahun. Perencanaan yang memenuhi prinsip SMART sebagai berikut :

Specific

Jurusan Ekonomi – Manajemen Keuangan Universitas Indonesia

Measurable 

Biaya saat ini sekitar Rp 100 juta dan diperkirakan akan menjadi Rp 214 juta pada saat dibutuhkan dengan asumsi inflasi 10 persen per tahun

Attainable dan Relavant
 
Pilihannya menggunakan reksa dana saham dengan cara investasi bulanan Rp 1.1 juta per bulan asumsi tingkat return reksa danasaham 17 persen per tahun

Time Bound

Perhitungan di atas menggunakan periode waktu 8 tahun yaitureksa dana akan dicairkan pada saat anak berusia 18 tahun.

Bagi calon investor awam, membuat perencanaan investasi seperti di atas bukanlah perkara yang mudah. Bagi yang berlatar belakang ekonomi dan keuangan sekalipun, terkadang terdapat beberapa hal yang belum tentu dipahaminya.

Untuk itu, dalam membuat perencanaan investasi ada 3 Pekerjaan Rumah yang harus dilakukan oleh investor antara lain :

Mencari Informasi Kebutuhan Biaya dan Asumsi Inflasi
Besaran biaya pendidikan bisa bervariasi bahkan untuk jurusan yang berbeda dalam perguruan tinggi yang sama. Biasanya untuk jurusan teknik seperti komputer, desain, dan kedokteran membutuhkan biaya pendidikan yang lebih mahal 100 persen-200 persen dibandingkan jurusan ekonomi.

Kemudian biaya pendidikan antara perguruan tinggi swasta berbeda dengan pemerintah, demikian pula untuk biaya pendidikan luar negeri.

Tujuan keuangan juga bukan hanya pendidikan anak saja, akan tetapi juga bisa berbagai kebutuhan lainnya seperti DP Rumah, Biaya Pernikahan, Liburan Keluarga, Biaya Pendidikan Lanjutan, mengembangkan kekayaan hingga perencanaan jangka sangat panjang seperti pensiun. Besar kecilnya tentu sangat tergantung pada gaya hidup masing-masing.

Oleh karena itu, sebelum berinvestasi investor perlu membuat PR dengan mencari tahu atau menetapkan berapa nominal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keuangannya.

Dengan perkembangan teknologi informasi yang amat pesat, informasi tersebut bisa diperoleh dengan cara browsing secara online.Namun tidak ada salahnya juga jika dikombinasikan dengan bertanya langsung ke sumbernya.Dengan demikian informasi tujuan keuangan yang dibutuhkan bisa lebih komprehensif.

Untuk asumsi inflasi, acuan yang dapat digunakan sebagai berikut 6 – 8 persen untuk kebutuhan secara umum, 10 persen untuk biaya pendidikan dalam negeri dan 5 persen untuk biaya pendidikan luar negeri.

Menghitung Kebutuhan dan Modal Investasi
Pada contoh perencanaan investasi di atas terdapat 2 perhitungan. Pertama, menghitung besaran kebutuhan investasi yang diperoleh dengan mempertimbangkan nilai kebutuhan saat ini, inflasi dan jumlah tahun hingga dana dibutuhkan. Biaya pendidikan saat ini Rp 100 juta, dengan asumsi naik 10 persen setiap tahun akan menjadi Rp 214 juta pada akhir tahun ke 8.

Kedua, perhitungan modal investasi dengan cara mempertimbangkan nilai kebutuhan investasi, asumsi hasil investasi dan jumlah tahun hingga dana dibutuhkan. Biaya kebutuhan investasi Rp 214 juta, dengan asumsi reksa danasaham dapat memberikan imbal hasil 17 persen per tahun, maka modal investasi yang dibutuhkan adalah Rp 1,1 juta per bulan selama 8 tahun.

Bagi orang awam, sekalipun asumsi di atas dapat dicari, menghitungnya merupakan persoalan tersendiri karena membutuhkan keahlian Excel dan pemahaman terhadap prinsipTime Value of Money.

Sebagai alternatifnya, saat ini sudah banyak Manajer Investasi dan Agen Penjual reksa dana yang menyediakan kalkulator perhitungan di atas secara online. Investor juga bisa menghubungi tenaga pemasar atau customer service untuk meminta bantuan untuk melakukan perhitungan tersebut.

Fokus dan Disiplin Pada Rencana Investasi
reksa dana sendiri merupakan produk investasi. Oleh sebab itu, tidak ada jaminan bisa mencapai target return yang diasumsikan, bisa mengalami fluktuasi harga dan bukan tidak mungkin mengalami kerugian dalam jangka pendek. 

Hal di atas merupakan penghalang utama dalam proses investasi. Tidak jarang hal tersebut membuat investor menjadi tidak fokus dan disiplin dalam berinvestasi karena tidak siap dengan fluktuasi harga atau bahkan kecewa dengan kinerja investasi yang dalam jangka pendek tidak sesuai harapan.

Untuk itu, selain membuat rencana investasi yang komprehensif, sedikit banyak investor juga harus memahami risiko dan cara kerja investasi.Investor tidak perlu mempelajari secara khusus, namun bisa berkomunikasi secara berkala dengan tenaga pemasar yang menjadi agen penjualnya.

Dengan memahami cara kerja dan risiko investasi serta mengetahui perkembangan perekonomian secara umum, investor diharapkan bisa memahami fluktuasi harga yang terjadi serta siap menghadapinya. Hal tersebut akan membantu investor untuk fokus dan disiplin pada rencana investasi, dengan demikian kemungkinan untuk tercapai bisa lebih besar.

Dalam membuat perencanaan investasi, investor juga bisa menggunakan jasa perencana keuangan independen.Memang, jika dibandingkan dengan jasa tenaga pemasar atau sumber kalkulator online yang sudah tersedia secara gratis, ada tambahan biaya.Namun biasanya mereka sangat profesional dan memiliki cakupan pelayanan yang lebih luas seperti properti, pajak dan warisan.

Demikian informasi ini, semoga artikel ini bermanfaat.
--
 
*Rudiyanto adalah penulis Buku “Sukses Finansial dengan reksa dana” dan “Fit Focus Finish” yang diterbitkan oleh Elex Media. Head of Operation and Business Development Panin Asset Management. Salah satu Manajer Investasi terbesar di Indonesia, penerima penghargaan reksa danaTertinggi, Terbaik dan Terfavorit pada tahun 2015 oleh Majalah Investor – Infovesta. Rudiyanto juga merupakan anggota Kelompok Kerja (POKJA) Otoritas Jasa Keuangan untuk peningkatan Literasi Keuangan di Indonesia.  Blog rudiyanto.blog.kontan.co.id
FB Rudiyanto.Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar