Awet muda bakal satu langkah lebih dekat setelah kesuksesan
transformasi sel tua manusia menjadi sel muda. Proses itu dilakukan dengan
memperpanjang 'telomere', yang merupakan topi pelindung di ujung kromosom yang
memiliki dampak pada penuaan dan penyakit.
Para peneliti di Amerika Serikat mengatakan teknik ini bisa memperpanjang hidup manusia dan memberikan harapan baru bagi upaya memerangi penyakit yang timbul akibat usia tua.
Telomere - sering digambarkan seperti topi plastik di ujung tali sepatu - membantu menjaga DNA tetap sehat. Topi pelindung ini menjadi lebih pendek dengan setiap replikasi DNA, dan akhirnya tidak lagi mampu melindungi DNA dari kerusakan dan mutasi, yang menyebabkan seseorang menjadi tua.
Pada orang muda, telomeres sepanjang sekitar 8,000-10,000 molekul organik atau nukleotida. "Sekarang kami telah menemukan cara untuk memperpanjang telomer manusia sebanyak 1.000 nukleotida, dengan mengembalikan jam internal dalam sel-sel ini yang setara dengan beberapa tahun kehidupan manusia," kata Helen Blau dari Stanford University sebagaimana dikutip Dailymail, Rabu, 4 Februari 2015.
Untuk membuat penemuan ini, peneliti menggunakan RNA modifikasi untuk memperpanjang telomere. RNA membawa instruksi dari gen dalam DNA ke pabrik pembuatan protein sel. RNA yang digunakan dalam penelitian ini memiliki urutan coding untuk TERT - komponen aktif enzim alami yang disebut telomerase.
Ketika sel-sel ditangani, mereka berperilaku seolah-olah mereka lebih muda dan berkembang biak dengan cepat dan tidak mati. "Suatu hari akan mungkin untuk menargetkan sel-sel induk otot pada pasien dengan distrofi otot Duchenne, misalnya, untuk memperpanjang telomer mereka," kata Dr Blau.
Menurutnya, ada juga implikasi untuk mengobati kondisi penuaan, seperti diabetes dan penyakit jantung. “Ini benar-benar membuka pintu untuk mempertimbangkan semua jenis manfaat potensial dari terapi ini," tambahnya.
Para peneliti juga berharap bahwa metode ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk menghasilkan sejumlah besar sel yang suatu hari nanti bisa mengarah pada obat anti-penuaan yang efektif.
(www.tempo.co)
Para peneliti di Amerika Serikat mengatakan teknik ini bisa memperpanjang hidup manusia dan memberikan harapan baru bagi upaya memerangi penyakit yang timbul akibat usia tua.
Telomere - sering digambarkan seperti topi plastik di ujung tali sepatu - membantu menjaga DNA tetap sehat. Topi pelindung ini menjadi lebih pendek dengan setiap replikasi DNA, dan akhirnya tidak lagi mampu melindungi DNA dari kerusakan dan mutasi, yang menyebabkan seseorang menjadi tua.
Pada orang muda, telomeres sepanjang sekitar 8,000-10,000 molekul organik atau nukleotida. "Sekarang kami telah menemukan cara untuk memperpanjang telomer manusia sebanyak 1.000 nukleotida, dengan mengembalikan jam internal dalam sel-sel ini yang setara dengan beberapa tahun kehidupan manusia," kata Helen Blau dari Stanford University sebagaimana dikutip Dailymail, Rabu, 4 Februari 2015.
Untuk membuat penemuan ini, peneliti menggunakan RNA modifikasi untuk memperpanjang telomere. RNA membawa instruksi dari gen dalam DNA ke pabrik pembuatan protein sel. RNA yang digunakan dalam penelitian ini memiliki urutan coding untuk TERT - komponen aktif enzim alami yang disebut telomerase.
Ketika sel-sel ditangani, mereka berperilaku seolah-olah mereka lebih muda dan berkembang biak dengan cepat dan tidak mati. "Suatu hari akan mungkin untuk menargetkan sel-sel induk otot pada pasien dengan distrofi otot Duchenne, misalnya, untuk memperpanjang telomer mereka," kata Dr Blau.
Menurutnya, ada juga implikasi untuk mengobati kondisi penuaan, seperti diabetes dan penyakit jantung. “Ini benar-benar membuka pintu untuk mempertimbangkan semua jenis manfaat potensial dari terapi ini," tambahnya.
Para peneliti juga berharap bahwa metode ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk menghasilkan sejumlah besar sel yang suatu hari nanti bisa mengarah pada obat anti-penuaan yang efektif.
(www.tempo.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar