Menjaga
agar otak kita ini tetap aktif sangat diperlukan apalagi bagi yang
berusia lanjut seperti saya. Sebuah riset menemukan bahwa dengan menjaga
otak kita tetap aktif di usia senja, risiko untuk mengidap penyakit
degenerasi otak seperti Alzheimer bisa ditekan secara efektif.
Menjaga
agar otak kita ini tetap aktif sangat diperlukan apalagi bagi yang
berusia lanjut seperti saya. Sebuah riset menemukan bahwa dengan menjaga
otak kita tetap aktif di usia senja, risiko untuk mengidap penyakit
degenerasi otak seperti Alzheimer bisa ditekan secara efektif.
Para
peneliti Institute of Psychiatry dari King’s College London
menganalisis data dari 1320 orang pasien kepikunan termasuk 382 orang
pria. Mereka menemukan bahwa para pria yang terus bekerja meski sudah
memasuki usia pensiun memiliki kesehatan otak yang lebih baik. Ketajaman
otak mereka lebih tinggi sehingga secara otomatis penyakit kepikunan
pun bisa ditunda.
Bagi entrepreneur yang masih ingin terus
berkarya meski usia terus merambat naik, tentunya ini menjadi salah satu
kabar gembira. Otak adalah salah satu senjata penting entrepreneur
untuk menghasilkan karya-karya dan inovasi baru. Jadi menjaga kesehatan
otak dengan senantiasa membuatnya aktif adalah kewajiban bagi seorang
entrepreneur sejati.
Dengan membuat otak tetap aktif di usia
senja, koneksi antarsel otak juga masih terus terjalin. Inilah yang
disebut sebagai “cognitive reserve”, sebuah upaya pelestarian fungsi
otak. Maka dari itu, entrepreneur harus selalu belajar dalam setiap
langkahnya. Bukan berarti harus kembali ke bangku kuliah atau membaca
buku saja, tetapi juga menggunakan kemampuan berpikir untuk mencerna apa
yang sedang terjadi di dalam bisnis kita, sekeliling kita, masyarakat,
dan dunia.
Tetap bekerja di masa pensiun seperti yang saya
lakukan juga terbukti secara ilmiah memberikan dampak positif bagi
kesehatan mental secara keseluruhan.
Itulah mengapa saya masih
sedikit banyak terlibat dalam pekerjaan hingga saat ini. Meskipun sudah
tidak sebugar dahulu, saya masih sempatkan berkunjung ke kantor jika
memungkinkan, bertemu kolega lama atau baru, mengingat-ingat nama
mereka, alamat mereka, kesukaan orang lain, menceritakan
pengalaman-pengalaman bisnis dahulu, mengunjungi tempat-tempat baru
dengan menggunakan rute baru, membaca buku-buku terbitan terkini
mengenai entrepreneurship atau apa saja yang aktual dan bermanfaat.
Semua itu terbukti bisa memperlambat gejala kepikunan. (http://www.ciputraentrepreneurship.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar