Kamis, 19 Juni 2014

Menjadi Lansia yang Sehat




Kita semua selalu ingin sehat, namun perlu kiranya dipahami pengertian dari sehat itu sendiri secara benar dan tepat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Dan kita selalu berharap agar tetap sehat sampai nanti lanjut usia.
Dan memasukli usia lanjut atau lanjut usia  (sering disingkat lansia) bukanlah merupakan suatu penyakit dan dapat tetap sehat, meskipun hal tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Pengertian lansia menurut WHO meliputi Metode Age (usia pertengahan) antara usia 45-59 tahun., Elderly (usia lanjut) antara 60-70 tahun, Old (usia lanjut usia) antara 71-90 tahun dan Very Old (usia sangat tua) diatas 90 tahun.
Di beberapa negara, terutama di negara-negara maju umur harapan hidup telah bertambah panjang sehingga warga-warga yang berusia lebih dari 65 tahun juga bertambah. Tahun 2011, CIA World Factbook memperkiraan angka harapan hidup orang Indonesia secara keseluruhan adalah 70.76 tahun. Jika dibagi berdasarkan jenis kelamin, maka angka harapan hidup Pria Indonesia adalah 68.26 tahun dan Wanita 73.38 tahun.
Tanda-tanda dari lansia adalah  adanya kemunduran-kemunduran kemampuan kerja panca indera, gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan psikologi serta adanya berbagai penyakit. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia banyak pula masalah kesehatan yang dihadapi. Kesehatan pada lansia diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kemampuanya agar tetap produktif. Secara alami pada lansia mengalami kemunduran-kemunduran baik fisik, biologik, mental maupun sosialnya dan perjalanan penyakit para usia lanjutpun mempunyai ciri tersendiri, yaitu bersifat menahun, semakin berat dan sering kambuh.
Untuk mempertahankan kesehatan perlu adanya upaya-upaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan juga upaya lain seperti berolahraga. Dan olahraga bukanlah milik remaja atau kaum muda saja, bagi lansia, sekalipun aktivitas fisik yang dilakukan terbatas namun masih membutuhkan olah raga. Manfaat dari olahraga bagi lansia antara lain adalah  membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Olahraga bermanfaat pula untuk menghambat proses degeneratif/penuaan dan peningkatan fungsi organ tubuh yang juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh.
Pada lansia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, toleransi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga, lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan bahwa olahraga dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan.
Prinsip-prinsip olahraga pada lansia yang perlu diperhatikan adalah pertama, komponen kesegaran jasmani yang esensial dilatih seperti ketahanan organ jantung dan paru, kelenturan (fleksibilitas), kekuatan otot dan komposisi tubuh (lemak tubuh jangan berlebihan). Kedua, selalu memperhatikan keselamatan dan ketiga latihan teratur dengan tidak terlalu berat serta berbentuk permainan yang ringan dan menggembirakan sangat dianjurkan.
Keempat, latihan dilakukan dengan dosis berjenjang serta hindari yang bersifat kompetisi. Dan terakhir, yang kelima adalah perhatikan kondisi yang menjadi kontra indikasi untuk berolahraga seperti adanya penyakit infeksi, hypertensi dengan sistolik lebih dari 180 mmhg dan 120 mmhg pada diastolik serta berpenyakit berat dan dilarang oleh dokter.
Bagi lansia, olah raga yang paling cocok dilakukan adalah jalan kaki di pagi hari. Ini olah raga yang paling sederhana, paling aman namun bermanfaat luar biasa. Jalan kaki melatih otot-otot kaki serta sendi, kedua organ ini merupakan organ paling rentan pada orang tua sehingga jika tidak sering-sering digerakan bisa mengalami kaku atau malah radang. Namun karena kondisi otot serta sendi orang tua sudah tidak sebagus dulu, sudah pasti tidak dianjurkan untuk lari. Jalan cepat masih ditolerir asalkan dilakukan secara bertahap dan juga teratur.
Tambahan lagi, jalan kaki di pagi hari juga baik buat kesehatan. Kondisi udara yang masih segar serta stamina yang masih fit bisa memberikan efek semangat bagi pikiran. Hal ini sudah tentu positif, karena dengan rangsangan olah raga maka hormon kortisol yang merangsang stress bisa dikurangi.
Olahraga lain yang juga cocok untuk lansia adalah senam, yang dikenal adalah senam lansia. Pengertian senam lansia sendiri adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga. Senam lansia ini dirancang secara khusus untuk melatih bagian-bagian tubuh serta pinggang, kaki serta tangan agar mendapatkan peregangan bagi para lansia, namun dengan gerakan yang tidak berlebihan. Jika diperhatikan, senam lansia tidak membuat pesertanya banyak bergerak seperti olah raga erobik, tujuannya adalah agar stamina dan energi para lansia tidak terkuras habis.
Senam lansia dilaksanakan selama minimal 30 menit dan 3 kali dalam seminggu secara teratur dan terukur. Senam lansia dapat menjadi program kegiatan olahraga rutin yang dapat dilakukan di posyandu lansia atau di rumah dalam lingkungan masyarakat. Senam lansia dilakukan dengan senang hati untuk memperoleh hasil latihan yang lebih baik yaitu kebugaran tubuh dan kebugaran mental  seperti lansia merasa berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.
Dan perlu diketahui juga, dengan tambahnya usia seseorang, kecepatan metabolisme tubuh cenderung turun, oleh karena itu, kebutuhan gizi bagi para lanjut usia, perlu dipenuhi secara adekuat.Menu makan bagi lansia hendaknya mengandung zat gizi dari berbagai macam bahan makanan yang terdiri dari zat tenaga, pembangun dan pengatur, dengan kata lain harus tetap makan makanan yang bergizi dan seimbang.
Makanan sebaiknya mengandung serat dalam jumlah yang besar yang bersumber pada buah dan sayur yang dikonsumsi dengan jumlah bertahap. Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu non fat, yoghurt dan ikan. Serta makanan yang mengandung zat besi dalam jumlah besar, seperti kacang – kacangan, hati, bayam, atau sayuran hijau. Dan makanan juga sebaiknya yang mudah dikunyah serta  dari bahan – bahan yang segar dan mudah dicerna.
Selain kesehatan fisik, pada lansiaperlu diperhatikan juga tentang kesehatan jiwa. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai kesehatan jiwa adalah, pertama, lansia lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasadengan meningkatkan ibadah yang diperintahkan-Nya dan menjauhi yang dilarang-Nya. Kedua, harus hindari stress, hidup yang penuh tekanan akan merusak kesehatan, merusak tubuh dan wajahpun menjadi nampak semakin tua. Stresspada lansia  dapat menyebabkan atau memicu berbagai penyakit seperti stroke, asma, darah tinggi, penyakit jantung dan lain-lain.
Yang ketiga, lansia sering tersenyum dan tertawa, karena akan memperbaiki mental dan fisik secara alami. Tertawa membantu memandang hidup dengan positif dan juga terbukti memiliki kemampuan untuk menyembuhkan. Tertawa dan senyum murah tidak perlu membayar tapi dapat menjadikan hidup ceria, bahagia, dan sehat. Dan keempat, membina hubungan antar sesama yang sehat. Bagi lansia, dengan adanya hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman dapat membuat hidup lebih berarti.  Dan selanjutnya akan mendorong para lansia untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya karena ingin lebih lama menikmati kebersamaan dengan orang-orang yang dicintai dan disayangi.
# Dari berbagai sumber
Di tulis oleh : dr. Yahmin Setiawan, MARS – Dirut Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar