Duka terkadang datang setelah rasa bahagia. Hal itu yang terasa saat kita mendengar kabar Suyadi, si pemeran Pak Raden di serial boneka Si Unyil meninggal dunia, Jumat (30/10/2015) malam.
Beberapa hari lalu, Pak Raden mendapat hadiah rumah dari sebuah acara penghargaan dari infotainment yang digelar sebuah stasiun TV swasta.
Di usia senjanya, hidup Pak Raden sederhana. Ia tinggal di rumah sederhana yang dikatakannya milik kakaknya. "Saya tidak bisa hidup di (rumah) sini selamanya. Kakak saya juga punya keluarga, punya cucu. (Suatu saat) rumah ini diwariskan," ujar dia dalam potongan tayangan saat penghargaan.
Di malam penghargaan infotainment itu, Pak Raden mendapat hadiah istimewa. Bukan sekadar penghargaan atas pengabdian seumur hidup atau lazim disebut Lifetime Achievement Award, melainkan hadiah yang lebih konkret bentuknya: sebuah rumah.
Di kursi roda yang didorong Deddy Corbuzier, Pak Raden naik ke panggung. Ia menerima kunci rumah secara simbolik. "Terima kasih atas apresiasinya... Dada saya sampai sesak untuk mengutarakan apa-apa yang ingin saya utarakan, tapi saya rangkum dalam satu kata: Terima kasih," ujar dia di atas panggung.
Tidak lama setelah mendapat hadiah rumah, justru muncul kabar Pak Raden masuk rumah sakit. Asistennya, Prasodja Chusnanto mengabarkan antara lain di akun Facebook Pak Raden: "Mohon doanya untuk kesehatan legenda dongeng kita, Pak Raden (Drs. Suyadi) yang saat ini tengah dirawat di RS Pelni Jakarta. Semoga Pak Raden kembali sehat dan berkarya. Amin."
Dari telusuran di dunia maya, seorang pemilik akun @adimodel mengabarkan, Jumat, Pak Raden tak sadarkan diri di RS Pelni karena infeksi paru-paru. "Mohon doa Pak Raden sedang tak sadar di RS Pelni krn infeksi paru2. Kondisi tdk sadar. Smg cepat pulih," tulis dia di Twitter.
Tak lama berselang, kabar duka yang datang. Di akun Facebook Pak Raden muncul kabar ini:
"Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un telah wafat kakek kami tercinta, guru bangsa, legenda dongeng Indonesia, maestro sketsa Indonesia Drs Suyadi (Pak Raden), pada hari jumat malam jam 22.20 WIB. Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar besarnya, segala salah, khilaf dan kekurangan. Semoga yang pergi diberikan tempat yang indah, dimasukan ke dalam barisan orang yang beriman, diterima segala amal ibadahnya, menjadikan segala karyanya cahaya yang menerangkan. Aamin ya robbal alamin."
Selamat jalan, Suyadi. Terima kasih, Pak Raden. (Ade/Ans)
Beberapa hari lalu, Pak Raden mendapat hadiah rumah dari sebuah acara penghargaan dari infotainment yang digelar sebuah stasiun TV swasta.
Di usia senjanya, hidup Pak Raden sederhana. Ia tinggal di rumah sederhana yang dikatakannya milik kakaknya. "Saya tidak bisa hidup di (rumah) sini selamanya. Kakak saya juga punya keluarga, punya cucu. (Suatu saat) rumah ini diwariskan," ujar dia dalam potongan tayangan saat penghargaan.
Di malam penghargaan infotainment itu, Pak Raden mendapat hadiah istimewa. Bukan sekadar penghargaan atas pengabdian seumur hidup atau lazim disebut Lifetime Achievement Award, melainkan hadiah yang lebih konkret bentuknya: sebuah rumah.
Di kursi roda yang didorong Deddy Corbuzier, Pak Raden naik ke panggung. Ia menerima kunci rumah secara simbolik. "Terima kasih atas apresiasinya... Dada saya sampai sesak untuk mengutarakan apa-apa yang ingin saya utarakan, tapi saya rangkum dalam satu kata: Terima kasih," ujar dia di atas panggung.
Tidak lama setelah mendapat hadiah rumah, justru muncul kabar Pak Raden masuk rumah sakit. Asistennya, Prasodja Chusnanto mengabarkan antara lain di akun Facebook Pak Raden: "Mohon doanya untuk kesehatan legenda dongeng kita, Pak Raden (Drs. Suyadi) yang saat ini tengah dirawat di RS Pelni Jakarta. Semoga Pak Raden kembali sehat dan berkarya. Amin."
Dari telusuran di dunia maya, seorang pemilik akun @adimodel mengabarkan, Jumat, Pak Raden tak sadarkan diri di RS Pelni karena infeksi paru-paru. "Mohon doa Pak Raden sedang tak sadar di RS Pelni krn infeksi paru2. Kondisi tdk sadar. Smg cepat pulih," tulis dia di Twitter.
Tak lama berselang, kabar duka yang datang. Di akun Facebook Pak Raden muncul kabar ini:
"Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un telah wafat kakek kami tercinta, guru bangsa, legenda dongeng Indonesia, maestro sketsa Indonesia Drs Suyadi (Pak Raden), pada hari jumat malam jam 22.20 WIB. Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar besarnya, segala salah, khilaf dan kekurangan. Semoga yang pergi diberikan tempat yang indah, dimasukan ke dalam barisan orang yang beriman, diterima segala amal ibadahnya, menjadikan segala karyanya cahaya yang menerangkan. Aamin ya robbal alamin."
Selamat jalan, Suyadi. Terima kasih, Pak Raden. (Ade/Ans)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar