Linda Amalia Sari Gumelar. TEMPO/Dasril Roszandi
Ada suasana yang lama dirindukan Linda Amalia Sari Gumelar. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia ini pada Senin, 20 Oktober akan selesai bertugas dalam Kabinet Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya rindu bersantai, berkumpul dan bercengkrama dengan keluarga, terutama suami, anak dan cucu. Jadi, pensiun menteri saya mau santai," kata istri Agum Gumelar ini pada acara Kampanye “Happiness is Me, Pink Ribbon Campaign” yang berlangsung di Mal Ciputra untuk merayakan Hari Kanker Payudara Sedunia pada Jumat, 17 Oktober 2014.
Linda mengatakan tak lagi melakukan rutinitas tugas menterinya akan diisi dengan pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan Linda semasa belum menjadi menteri.
"Ada banyak tugas, selain memiliki waktu yang lebih panjang dengan keluarga. Saya bisa kembali ke kampus mengajar, lalu aktif di organisasi Kowani, di Rumah Pesona Kain, di Yayasan kanker Payudara Indonesia. Pokoknya banyak hal positif yang tetap bisa saya kerjakan," ujarnya optimis.
Wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat, 15 November 1951 ini bahagia bisa menyelesaikan tugasnya.
"Ada banyak yang sudah dikerjakan meski belum sempurna hasilnya, masih bisa dilanjutkan menteri yang akan datang. Saya bahagia menikmati masa untuk bisa punya banyak waktu bersantai dengan keluarga."
"Saya rindu bersantai, berkumpul dan bercengkrama dengan keluarga, terutama suami, anak dan cucu. Jadi, pensiun menteri saya mau santai," kata istri Agum Gumelar ini pada acara Kampanye “Happiness is Me, Pink Ribbon Campaign” yang berlangsung di Mal Ciputra untuk merayakan Hari Kanker Payudara Sedunia pada Jumat, 17 Oktober 2014.
Linda mengatakan tak lagi melakukan rutinitas tugas menterinya akan diisi dengan pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan Linda semasa belum menjadi menteri.
"Ada banyak tugas, selain memiliki waktu yang lebih panjang dengan keluarga. Saya bisa kembali ke kampus mengajar, lalu aktif di organisasi Kowani, di Rumah Pesona Kain, di Yayasan kanker Payudara Indonesia. Pokoknya banyak hal positif yang tetap bisa saya kerjakan," ujarnya optimis.
Wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat, 15 November 1951 ini bahagia bisa menyelesaikan tugasnya.
"Ada banyak yang sudah dikerjakan meski belum sempurna hasilnya, masih bisa dilanjutkan menteri yang akan datang. Saya bahagia menikmati masa untuk bisa punya banyak waktu bersantai dengan keluarga."
Linda juga merencanakan akan aktif untuk memberikan sharing pendapat kepada beberapa organisasi kewanitaan yang diikutinya untuk ikut berperan aktif dalam perempuan di politik.
"Saat ini kan peran perempuan di politik masih sedikit. Nah, dari pengalaman saya ingin sharing, memotivasi kalau kita perempuan punya kedudukan dan hak yang sama dengan kaun lelaki. Kita bisa berdaya dan melakukan tugas sama seperti mereka. Ini, cita-cita saya akan memberikan motivasi dan inspirasi kepada perempuan Indonesia, terutama kaum muda supaya lebih berdaya dan tidak kalah dengan lelaki," ungkapnya antusias.
Linda hanya tersenyum saat ditanya kalau dirinya masuk kembali di kabinet. "He, he, he saya mau istirahat dan ada banyak tokoh lain lah. Gantian, saya mau santai dengan keluarga, rindu dengan anak, cucu dan suami, he he he," ujarnya terbahak menutup pembicaraan. (www.tempo.co)
Linda hanya tersenyum saat ditanya kalau dirinya masuk kembali di kabinet. "He, he, he saya mau istirahat dan ada banyak tokoh lain lah. Gantian, saya mau santai dengan keluarga, rindu dengan anak, cucu dan suami, he he he," ujarnya terbahak menutup pembicaraan. (www.tempo.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar