Keharuan saat pemotongan tumpeng menandai peringatan ulang tahun suami dari Hj Aisiah yang dilahirkan di Desa Peparan Kecamatan Tanah Grogot semakin terasa, mana kala ketiga putri beliau, yakni Israyati Jannah, Ridhawati Suryana dan Wahyuni Kesuma, nampak sesekali mengusap air mata sebagai tanda rasa syukur umur panjang ayahanda mereka yang bertepatan dengan peringatan Hari Kartini itu. Suasana haru semakin terasa manakala sejumlah siswa TK mempersembahkan sebuah lagu selawat dan lagu selamat ulang tahun kepada Ridwan, dilanjutkan penyerahan potongan tumpeng oleh bupati kepada Ketua GOW Paser Hj Herwati SE. Lalu dilanjutkan penyerahan potongan tumpeng kepada dua ibu yang juga lahir tanggal 21 April. Tidak hanya ibu-ibu yang nampak terharu saat menyaksikan bupati yang pernah menerima penghargaan dari MURI sebagai bupati tertua di Indonesia itu. Unsur Muspida Paser serta Wakil Bupati Paser HM Hatta Garit dan sejumlah pejabat di Pemkab juga merasakan suasana pada saat itu. Bahkan Kejari Tanah Grogot saat memberikan sambutan, juga nampak terharu. "HM Ridwan Suwidi bagi jajaran Muspida, tidak hanya sebagai rekan dan sosok bupati yang perlu diteladani, tetapi juga sekaligus sebagai guru, pelopor, pemimpin dan ayah. Karena itulah dengan genapnya usia 74 tahun, semoga cita-cita beliau mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan rakyat Paser dapat tercapai," tandas Kajari Asnan HA SH. Yang menarik, Ridwan membacakan dua puisi, yakni "Kuingin di Dekatmu" karya Neno Warisman serta "Perempuan Surgamu" karyanya sendiri. Selain 74 tumpeng, juga ada tiga buah kue ultah hadir untuk dipotong Ridwan. Yakni kue dari jajaran unsur Muspida, istri jajaran unsur Muspida serta dari jajaran camat se-Paser. Sebelumnya, Ridwan melakukan pemotongan bunga menandai diresmikannnya gedung Perempuan Berjaya dan dilanjutkan penandatanganan surat keputusan (SK) penyerahan Gedung Perempuan Berjaya Kepada Ketua GOW Hj Herwati, disaksikan sejumlah ketua gabungan organisasi kewanitaan.(KaltimPost,22042009) |
Rabu, 03 September 2014
Ada 74 Tumpeng, Bupati Tertua Itu Bacakan Dua Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar