Setelah -menurut saya- cukup berhasil dalam mengelola keuangan rumah tangga, rencana dan langkah yang ingin saya lakukan adalah mempersiapkan hari tua / masa pensiun. Memang saat ini saya belum memasuki masa pensiun, mungkin sekitar 12 tahun lagi saya pensiun. Namun saya yakin, masa pensiun juga perlu dipersiapkan dengan baik dari sekarang dan sangat tidak bisa ditunda persiapannya atau justru akan terlambat sama sekali.
Apakah Anda sudah memikirkan dan mempersiapkan masa pensiun ? Siapapun Anda, akan menjawab seperti ini :
- Eh … belum ….
- Ngapain mikir …kan masih jauh sekali ?
- Mikir sih sudah … tapi mempersiapkannya belum.
- Sudah … saya telah memikirkan, merencanakan dan mempersiapkannya.
Ya … kalau menurut saya, kesejahteraan pada masa pensiun harus direncanakan dan dipikirkan pada saat ini, karena pada saat masa pensiun nanti, kita pasti sulit bersaing dan kalah gesit dengan yang masih muda. Memang jika Anda pegawai negeri, maka kesejahteraan saat pensiun Anda telah dipersiapkan oleh negara. Namun jika Anda karyawan swasta dan wiraswasta, siapa yang harus mempersiapkannya ? Apakah orang tua, anak atau perusahaan Anda ? Bukan … Anda-lah yang bertanggungjawab mempersiapkan kesejahteraan masa pensiun Anda sendiri.
Ciri-ciri sejahtera pada masa pensiun tidak terlalu banyak, diantaranya adalah :
- Tidak menderita, tetapi tidak harus kaya raya.
- Hidup serba cukup, sehat dan bahagia serta bermanfaat bagi orang lain.
Sejahtera pada masa pensiun itu perlu perencanaan, diusahakan dan jika perlu harus mengikuti pelatihan atau minimal … baca artikel ini sampai selesai.
Sejahtera pada masa pensiun adalah pilihan kita sendiri. Kenapa ? Takdir adalah hari kemarin, hari esok adalah pilihan kita yang ditentukan oleh USAHA pada hari ini.
Aneka Kebutuhan pada Masa Pensiun
Sebelum membahas mengenai cara menjadi sejahtera pada masa pensiun, maka perlu diketahui apa saja kebutuhan pada masa pensiun. Nah … ini dia beberapa kebutuhan pada masa pensiun :
- Biaya makan
- Kegiatan masyarakat / Adat … ini penting karena fase setelah pensiun adalah meninggal, oleh karena itu harus aktif di kegiatan masyarakat.
- Biaya kegiatan sosial karena lingkungan tidak peduli kita sudah pensiun
- Biaya pemeliharaan kesehatan, mungkin ini menjadi porsi terbesar karena fisik tubuh yang renta mudah terkena penyakit
- Biaya pemeliharaan rumah, karena rumah sudah tua sesuai dengan umur Anda
- Biaya pendidikan anak, jika karena terlambat menikah / punya anak ternyata pada saat pensiun anak masih sekolah
- Biaya telepon, air dan listrik (tarif yang terus naik)
Penyebab Tidak Sejahtera Pada Masa Pensiun
Kita harus mengetahui godaan yang mungkin menyebabkan tidak bisa sejahtera di masa Pensiun (oleh karena itu, hindarilah) yaitu :
- Godaan menjadi konsumtif (tergoda dengan iklan) : yaitu membeli sesuatu berdasarkan keinginan (nafsu) bukan berdasarkan kebutuhan.
- Tergoda hasil investasi yang luar biasa : tergiur menjadi investor dengan hasil yang tidak masuk akal.
- Hidup boros (pengeluaran lebih besar dari pendapatan) yang mengakibatkan berapapun penghasilannya, selalu tidak cukup.
- Suka berjudi, karena pada kenyataannya penjudi jarang yang berhasil di hari tua
Mimpi-mimpi pada masa Pensiun
- Hidup sehat dan segar bugar, syarat : untuk hidup sehat harus tahu penyebab resiko sakit. Hindari segala macam risiko penyebab sakit, seperti : merokok, minuman keras, begadang, dsb.
- Menjadi orang kaya pada masa pensiun. Apabila tidak mempunyai keinginan menjadi orang kaya = melangkahkan kaki menuju kemiskinan.
- Mampu memenuhi kebutuhan hidup tanpa bekerja, dengan cara menabung atau berinvestasi.
- Bertamasya keliling Indonesia atau dunia, namun ada syaratnya juga : waktu, uang dan kesehatan harus dimiliki pada saat yang sama.
- Bermanfaat bagi orang banyak. Terkadang orang tidak hanya membutuhkan uang untuk bahagia, tapi aktualisasi dan keberadaan diri di tengah masyarakat justru lebih dirasakan sebagai bentuk kepuasan bathin.
- Mempunyai anak yang berbakti. Alangkah nikmatnya jika pada saat masa pensiun, anak juga sudah hidup sejahtera dan berbakti kepada orang tua.
Patut disayangkan, mimpi-mimpi di atas jarang direncanakan dan dipersiapkan dengan baik oleh orang yang berusia 25 s/d 45 tahun. Pada umumnya mereka belum memikirkan kesejahteraan hari tua-nya dan baru sadar setelah usia 50 tahun, umur yang sudah sangat terlambat untuk mempersiapkan pensiun. Padahal, mempersiapkan kesejahteraan di hari tua yang paling bagus adalah diibaratkan seperti lari marathon sbb. :
- Sebaiknya sudah dimulai untuk dipersiapkan pada awal bekerja (usia 25 tahun)
- Pada saat usia 30 s/d 40 tahun persiapan yang dipercepat dengan cara menaikkan iuran bulanan untuk persiapan pensiun.
- Pada saat usia 40 s/d 50 tahun diibaratkan lari sekencang-kencangnya dengan iuran dapat diperbesar lagi, karena pada usia tersebut biasanya orang sudah memiliki jabatan dan penghasilan yang lebih baik.
- Pada usia 56 s/d 60 tahun, diibaratkan berada pada akhir garis maraton atau memasuki masa pensiun. Seharusnya Anda mulai menikmati mimpi yang sebelumnya telah dipersiapkan.
Kiat-kiat sejahtera di masa pensiun
- Hemat pangkal kaya, boros pangkal miskin : siasati gaji yang kecil agar tetap dapat menabung
- Mengikuti program jaminan sosial atau asuransi sosial seperti : Jamsostek
- Menjadi peserta program pensiun sebagai persiapan kesinambungan pendapatan : Pilihan program Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
- Memiliki polis anuitas sebagai sumber uang pensiun : Memiliki polis anuitas dari perusahaan asuransi jiwa.
- Memiliki polis asuransi kesehatan pasca kerja.
- Merintis menjadi pengusaha sukses :
- Mempunyai cita-cita menjadi pengusaha, tuangkan cita-cita dalam tulisan dan kemudian buat perencanaan.
- Pilih usaha sesuai dengan keahlian dan hoby.
- Mulailah dengan modal sesuai kemampuan
- Jangan tinggalkan pekerjaan sebelum usaha Anda berjalan
- Banyak belajar dan membaca
- Ingat filsafat : jangan menaruh telur dalam satu keranjang. Jangan seluruh modal yang dimiliki dipergunakan untuk usaha, karena sekali gagal maka habis semua modal.
- Investasi dalam bentuk emas (kalau punya dana)
- Miliki Lisensi (lisensi profesi)
- Sarjana Hukum : Lisensi Notaris / Pengacra
- Sarjana Matematika : Lisensi sebagai Aktuaris
- Sarjana Komputer : Lisensi IT
- Belajar tiada henti
- Perbanyaklah ilmu, jadilah ahli dalam bidang yang anda sukai
- Mengikuti perkembangan teknologi : jangan terpaku dengan ilmu yang dimiliki, ikuti perkembangan teknologi.
- Merintis usaha sejak muda.
- Jaga kesehatan
*) Saduran bebas dari buku karangan Kasir Iskandar dan Freddy Pieloor (PT. Elex Media Komputindo). (sumber: http://keluargautama.wordpress.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar