PRIA lansia yang masih tetap rutin berolahraga di usia senjanya, sekali pun hanya dengan melakukan aktivitas ringan seperti berjalan, hidup mereka akan lebih panjang daripada yang kurang bergerak, studi besar Norwegia menunjukkan.
Penelitian diikuti sekira 5.700 pria selama lima dekade, mulai tahun
1970-an ketika mereka rata-rata berusia 45 tahun. Studi ini dilakukan
untuk melihat bagaimana kebiasaan olahraga mereka bisa memengaruhi
keawetan usia mereka.
Dari studi tersebut, kebiasaan pria menghabiskan waktu sekira 30 menit untuk berolahraga selama enam hari seminggu mengurangi risiko kematian sebesar 40 persen. Temuan ini menambah bukti lebih yang menunjukkan bahwa olahraga dapat membuat orang hidup lebih lama.
"Kami memiliki data jelas yang menunjukkan bahwa semakin banyak energi yang dikeluarkan, maka semakin besar penurunan angka kematian," kata Dr I-Min Lee, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Harvard University, seperti dilansir dari Healthcareasia, Jumat (29/5/2015).
Olahraga memiliki banyak manfaat, termasuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan jantung. Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian 17 juta orang setiap tahunnya, sedangkan obesitas membunuh setidaknya 2,8 juta orang per tahun, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dari studi tersebut, kebiasaan pria menghabiskan waktu sekira 30 menit untuk berolahraga selama enam hari seminggu mengurangi risiko kematian sebesar 40 persen. Temuan ini menambah bukti lebih yang menunjukkan bahwa olahraga dapat membuat orang hidup lebih lama.
"Kami memiliki data jelas yang menunjukkan bahwa semakin banyak energi yang dikeluarkan, maka semakin besar penurunan angka kematian," kata Dr I-Min Lee, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Harvard University, seperti dilansir dari Healthcareasia, Jumat (29/5/2015).
Olahraga memiliki banyak manfaat, termasuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan jantung. Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian 17 juta orang setiap tahunnya, sedangkan obesitas membunuh setidaknya 2,8 juta orang per tahun, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar