Selasa, 12 Mei 2015

Setengah Abad ‘’Curi’’ Dana Pensiun

* BARU KETAHUAN

Seorang wanita berusia 86 tahun ditahan polisi setelah menggunakan dana pensiun kedua orangtuanya yang berjumlah lebih 50 juta yen (Rp5,5 Miliar) hingga setengah abad setelah kematian mereka.

Mitsue Suzuki diyakini mengambil uang pensiun kedua orangtuanya selama lima dekade, karena kedua orangtuanya sudah meninggal pada tahun 1960-an.

Kasus itu terbongkar setelah seorang karyawan kantor yang membidangi urusan pensiun menghubungi pihak terkait di Gifu guna menanyakan kabar tentang seorang wanita dan suaminya yang masing-masing berusia 110 serta 112 tahun.

Jawaban yang diterima dari karyawan di Gifu mengejutkannya, karena ternyata kedua orang itu sudah lama meninggal. Malah surat keterangan bahwa mereka sudah meninggal juga sudah lama diterbitkan,  sejak tahun 1960-an. Ibunda Mitsue meninggal pada 1965, sedangkan ayahnya tiga tahun kemudian.

Seorang petugas kepolisan Gifu berkata, Mitsue ditahan karena menerima 2,6 juta yen (sekitar Rp284 juta) antara April 2013 dan Desember 2014.

Polisi kini menyiasati apakah masih memungkinkan untuk melanjutkan penyidikan dengan  merangkum lebih banyak tuntutan tanpa melanggar peraturan batasan waktu tertentu, mengingat pelanggaran sudah berlangsung sekitar lima dekade.

Katanya, Mitsue membantah melakukan kesalahan. Ini merupakan kejadian terbaru dalam beberapa kasus di mana pembayaran dnanya terus dilakukan, bertahun-tahun setelah kematian seseorang.

Malah ada kasus pihak yang membuat tuntutan terus tinggal bersama mayat si mati semata-mata ingin meraup keuntungan.

Pada tahun 2010 polisi menahan sekeluarga di Tokyo karena dikatakan mengambil dana pensiun berjumlah 18 juta yen 30 tahun setelah kematian anggota keluarga mereka, Sogen Kato.

Keluarganya tidak melaporkan kematiannya, malah menyimpan mayatnya, yang diawetkan di rumah dengan alasan si mati ingin menjadi Buddha ‘’hidup.’’

Terkait itulah, kementerian kesehatan memulai kampanye penyelidikan ke seluruh negara itu, terkait kasus warga lansia yang ‘hilang’ namun masih menerima pensiun.

Disebabkan itu juga bayaran pensiun sekitar 1.700 warga lansia yang tidak diketahui nasib mereka juga diblokir sejak penyelidikan mulai dilakukan. (http://www.riaupos.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar