Waktu masih menunjukkan pukul 07.30 saat JABARTODAY.COM tiba di halaman Kantor KecamatanJatinangor, Jumat (28/9). Kendati begitu, suasana di lokasi itu terlihat mulai hiruk-pikuk. Satu persatu ibu-ibu lansia datang ke lokasi itu.
Sapaan akrab di antara ibu-ibu yang
berusia 50 tahun ke atas itu terlihat jelas. Setelah bersalaman, sun
pipi kanan dan pipi kiri serta berpelukan. Keakraban di tengah pertemuan
itu terlihat jelas.
Berselang setengah jam kemudian,
tepatnya pukul 08.00, sekitar 30-an ibu-ibu lansia itu sudah terkumpul
di halaman Kantor Kecamatan Jatinangor. Empat ibu yang belakangan
diketahui bernama Ayu Maslan (71), Maria (59), Azizi (60), dan Omay
(60), maju ke depan barisan. Ternyata mereka adalah instruktur senam
tera yang memimpin olahraga pagi ke-30 ibu-ibu itu.
Di antara lenggak-lenggok ibu-ibu
melakukan gerakan-gerakan senam tera, suasana kebahagiaan tersirat dari
ibu-ibu yang terlihat masih enerjik itu. Gelak tawa dan
celotehan-celotehan kecil terdengar di sela-sela suara musik pengiring
yang terdengar dari sound system.
Menurut Ketua
Perkumpulan Lansia Jatinangor, Ayu Maslan, kegiatan senam tera yang
berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Jatinangor dilaksanakan sejak
1998 lalu.
“Sejak tiga belas tahun lalu, kami
selalu berkumpul setiap Jumat. Kami ingin menghapus anggapan bahwa masa
tua adalah masa membosankan. Melalui kegiatan ini, kami bisa
bercengkerama sesama lansia. Di sisi lain, keaktifan kami mengikuti
senam tera juga membuat tubuh semakin bugar. Beragam penyakit tak pernah
dekat-dekat ke tubuh kami,” kata Ayu.
Perempuan yang sudah memiliki puluhan
cucu dan cicit namun masih terlihat bugar itu mengatakan, lansia yang
mengikuti kegiatan itu berasal dari 12 desa di Jatinangor. Mereka secara
rutin hadir di halaman Kantor Kecamatan Jatinangor, setiap sepekan
sekali. Selain menggelar senam tera, secara bergantian, di lokasi
itu juga dilangsungkan senam ostheophorosis.
“Melalui agenda ini, kedekatan
antara lansia sangat terlihat. Kami ingin mengisi masa-masa tua dengan
penuh kegembiraan,” terang Ayu.
Instruktur senam tera, Maria,
mengatakan, dia mengikuti kegiatan itu sejak 1998 lalu. Keikutsertaannya
dalam kegiatan itu, kata dia, memberi manfaat yang sangat besar untuk
kesehatan tubuhnya.
“Senam tera mengusir bronkhitis, sakit
pinggang, sakit dengkul, darah tinggi, dan darah rendah yang kerap
menghinggapi ibu-ibu lansia,” ujarnya.
Salah satu peserta senam tera, Eti
Rohaeti (71), dari Desa Cileles, Kecamatan Jatinangor, mengatakan,
setelah mengikuti senam tera sejak 13 tahun lalu, tubuhnya merasa lebih
fit.
“Dalam usia saya yang di atas 70 ini, saya jarang mengeluh sakit ini atau sakit itu,” tutur Eti. (http://jabartoday.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar