Setelah solat subuh di Mejid Al-Muqarrabin, pagi ini, 3 Muharam 1432 H atau 9 Desember 2010, saya buru-buru pulang.
Apa pasal?
Saya
pengen buru-buru nulis di blog ini mumpung ingatan saya tentang materi
kultum yang saya bawakan masih anget bin kebul-kebul. Heee.....
Begitulah
Pembaca Yang Budiman, saya barusan share pengetahuan dengan ngasih
kultum di mesjid kali ketiga atau dalam 3 bulan terakhir ini. Seperti
biasa materi saya kumpulin dari internet, Quran, beberapa hadist dan
beberapa riwayat.
Kebiasaan
juga masih, saya mempersiapkannya jam 21.00 ampek 23.30 wib, terus
siapin hape dengan irama alarm, biar nggak kelewat. Bahaya, kan?
Inilah kira-kira isi ceramah itu:
Assalamuaalaikum warrah matullahi wabaraktuh.
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ،
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِهَدُاللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ،
وَأَشْ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ؛
Segala
puja-puji pantas kita alamatkan pada Allah pemilik zat yang sempurna.
Solawat dan salam semoga terus, terus, dan terus mengalir pada manusia
termulia, dan teragung disisi Allah, Muhammad saw bersama pengikutnya
hingga akhir jaman.
Jamah subuh Mesjid Al-Muqarrabin yang berbahagia.
Minggu-minggu
ini kita dihadapkan pada informasi yang banyak, diantaranya adalah :
Jakarta dikepung para Habaib, Ustadz dan Kiai dalam rangka dakwah.
Dimana-mana mereka hadir. Di Mampang Indah 2 Depok ada Majelis Ilmu
bersama Ustad Abdusyukur (minggu ketiga) setiap bulan, di Masjid Moamar
Qaddafy, Sentul City ada Zikir Akbar Ustad Arifin Ilham (minggu
pertama), ada juga Mohammad Syafii Antonio dengan Ekonomi Syariah (tiap
minggu kedua) atau hadir tandemnya Habib Mundzir Al-Musawa-KH. zainuddin
MZ di berbagai acara TV-One setiap minggu.
Alhamdulillah
ICMI sudah berhasil memilih ketuanya yang baru yakni Ilham Habibie
yang mana dia adalah putra mantan pendiri ICMI Habibie. ICMI ini
menurut hemat saya punya kontribusi mengangkat Islam sebagai komunitas
terhormat. Saya ingat sebelum tahun 1984, kita semua umat muslim tidak
"percaya diri" memakai simbol-simbol Islam bila tampil di tengah acara,
apa saja. Dengan kehadiran ICMI, umat Islam menjadi lebih percaya diri
menampilkan simbol-simbol keislamannya. Sekali lagi Alhamdulillah.
Berikutnya
muncul kabar menggembirakan, yakni peresmian ASSALAM TV yang digagas
oleh KH. Abdurrasyid bin Abdullah Syafii dengan tujuan meneguhkan akhlak
umat terhadap "serbuan" siaran TV lain yang tidak memperdulikan konten
yang islami. Siaran itu juga dalam rangka dakwah. Dan itu bukan siaran
TV pertama yang berbasiskan akhlakul karim, karena di Surabaya sudah
muncul duluan TV 9 yang digagas oleh PBNU. Alhamdulillah.
Kalo
sekarang siaran tadi hanya menjangkau komunitas, maka Insya Allah,
nantinya siaran-siaran itu juga dalam rangka "mengepung umat" dengan
tontonan dan tuntunan yang islami yang bisa disaksikan oleh seluruh
penduduk Indonesia.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Saya teringat sebuah ayat dalam Al-Quranur karim Surat Al-Baqarah 266 :
"Apakah
ada salah seorang diantaramu ingin mempunyai kebun kurma dan anggur
yang mengalir sungai-sungai. Dia punya kebun dengan segala macam
buah-buahan. Kemudian datanglah masa tua, sedang dia punya keturunan
yang kecil-kecil. Maka kebun-kebun itu di tiup angin keras yang
mengandung api lalu terbakar. Demikianlah ayat-ayat Allah,
mudaha-mudahan Kalian berpikir"
Ayat
diatas menunjukkan pada kita pentingnya bersiap-siap menjelang tua.
Menjadi tua adalah prestasi, karena boleh jadi kita-kita yang muda tidak
sampai menjadi tua tersebut. Masa tua adalah masa dimana secara
biologis kualitas hidup mengalami banyak penurunan: tenaga, pikiran dan
organ-organ tubuh lainnya.
Tua seperti apa yang kita inginkan tergantung masa muda ketika kita mengisi hidup kita.
Waktu
SMP saya pernah "disamblek" oleh guru biologi saya hanya gara-gara
nanya : mengapa daun menjadi kuning , tua dan mati. Mungkin bapak guru
saya menyangka saya terlalu bawel, nanya yang aneh-aneh. padahal
setelah tua, saya memperoleh jawabannya: yakni itu sunatullah, suka-suka
Allah mau dituakan atau dimatikan daun atau makhluk hidup di alam dunia
ini.
Sama
juga dulu waktu muda, saya kebingungan mau dibawa kemana hidup ini
sebenarnya. Ketika itu saya berumur sembilan belas tahun dan masih
kuliah. Makin dipikir, makin bingung. Padahal saat yang bersamaan,
wesel nggak datang-datang, dan kasbon di warug udah mulai banyak.
Setelah tua saya heran, ternyata Quran menjawabkan pertanyaan-pertanyaan
sulit saya dengan jawaban yang mudah. Bukankah kita diciptakan Allah
(juga jin) kecuali beribadah pada-Nya (QS. 51:56)
Pertanyaan2 sulit saya ternyata sangat mudah dipatahkan oleh Quran. Subhanallah.
Waktu
kecil saya melihat para orang tua bila datang menempati saf-saf pertama
di setiap waktu solat memiliki kekhasan di wajah mereka : sama-sama
bahagia. Kita tidak tau apa yang sudah diperbuat mereka seharian. Yang
pedagang apakah sukses bisnisnya hari itu, ada juga guru, petani,
mubalig, haji, ketika datang ke mesjid mereka membawa raut wajah
berbahagia. Apa gerang rahasia mereka bergembira di usia tua itu?
Dari
Abu Hurairah ra nabi bersabda: Sesungguhnya Allah taala berfirman:
Wahai Anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, maka Aku akan
isi dadamu dengan kekayaan dan aku tutup kefakiranmu. Jika tidak
demikian maka aku isikan kesibukan di mukamu. Dan aku tidak menutup
kefakiranmu.
Boleh
jadi wajah-wajah yang berbahagia dari orang-orang tua yang saya potret
di masa kecil saya itu sesuai dengan penjelasan hadist tadi. Allah
menutup kefakiran bagi ahli ibadah sehingga yang tampak adalah
wajah-wajah yang gembira setiap hari. Maha Suci Allah.
Hadist
riwayat Bukhari menerangkan: Pergunakanlah masa sehatmu (dengan
amal-amal soleh) untuk bekal masa sulitmu, dan masa hidup untuk bekal
matimu. Hadist ini sangat relevan dengan tugas-tugas kemanusiaan kita
dimuka bumi Allah ini.
Diriwayatkan
oleh Abdullah bin Umar : Rasululullah bersabda: Jadikan dunia
seakan-akan kamu orang asing/perantau. Maka kehendak Allah atas apa
yang sudah kita punya dan dapatkan akan bernilai keiklasan. Bila dulu
kita nggak pumya apa-apa, lalu kita kini juga sama, maka sejatinya kita
adalah pengembara yang iklas kemanapun dan apapun yang akan hinggap di
kehidupan kita.
Sepeninggal
rasul penduduk Madinah dan Andalusia Spanyol ketika berumur 40-an (tua)
beramai-ramai beribadah. mereka datangi masjid-masjid dengan
mengurangi kesibukan mencari materi. Juga dalam rangka mobilisasi bekal
sebanyak-banyaknya bagi kehidupan sesudah mati.
Masa
tua juga disikapi secara menarik oleh Imam Syafii, salah satu ikon
kebesaran cendekia muslim, yang mana beliau diusia itu sudah memakai
tongkat.
Ketika
sahabatnya bertanya: Wahai Imam mengapa Engkau memakai tongkat, padahal
engkau belum tua? Imam Syafii, yang hapal Quran diusia 7 tahun, dan
mencengangkan-dengan ilmu-ilmu Islamnya dikala usia 15 tahun, itu
menjawab : Agar aku selalu ingat bahwa aku adalah mufasir (pengembara)
di bumi Allah. Syahwat kehidupan dunia ingin kutinggalkan dengan
memakai yg lazim-lazim saja.
Tentu
kita ingat Imam Syafii adalah Sang Phenomenon dalam ketokohan dengan
ketawaduan yang sempurna dan 1 dari sekian cerdik cendekia Islam
terkemuka dalam seratus tahun sejarah disamping Umar bin Abdul Azis.
Syair
dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah menggambarkan kesia-sian umur
manusia bila tidak dipakai untuk ibadah : "Jika seorang pemuda
dikaruniai usia 60 tahun, maka separoh usianya habis oleh tidur di malam
hari. Sementara seperempat usianya berlalu tanpa diketahui.
Seperempat usianya yang lain dimangsa sakit, uban, dan kesibukan
keluarga.
Maka
dari itu, saya mengajak kita yang masih muda-muda ini bersiap dengan
datangnya masa tua nanti dengan "keep fight" ibadah. Sedangkan
bapak-bapak yang sudah tua teruslah secara konsisten beribadah,
mensyukuri nikmat panjang usia pada-Nya, terus mencari ilmu karena boleh
jadi ada ilmu yang datang dikala senja usia dan tidak datang pada usia
muda.
Akhirnya,
mudahan kultum ini menjadi ibrah buat saya dan selamat menikmati sajian
perjalanan ruhaniah yang membentang penuh cahaya dari Allah swt. Amin.
Bilahhi taufik wal hidayat. Wassalamualaikum warrah matullahi wabarakatuh. (http://slametismulyanto.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar