Kalau dahulu usia harapan hidup
masyarakat Indonesia di era tahun 1980 an adalah 52,2 tahun, kini
melompat jauh bahkan bisa mencapai usia diatas 70 tahun. Berikut, data
yang dikeluarkan oleh kantor Kementrian Kesra ;
Tahun Usia Harapan Hidup Jumlah Penduduk Lansia %
1980 52,2 tahun 7.998..543 5,45
1990 59,8 tahun 11.277.557 6,29
2000 64,5 tahun 14.439.967 7,18
2006 66,2 tahun +19 juta 8,90
2010 (prakiraan) 67,4 tahun +23,9 juta 9,77
2020 (prakiraan) 71,1 tahun +28,8 juta 11,34
1990 59,8 tahun 11.277.557 6,29
2000 64,5 tahun 14.439.967 7,18
2006 66,2 tahun +19 juta 8,90
2010 (prakiraan) 67,4 tahun +23,9 juta 9,77
2020 (prakiraan) 71,1 tahun +28,8 juta 11,34
Dari data tersebut jelas
terjadi perubahan struktur penduduk yang cukup besar. Umur panjang
belumlah cukup, para lansia yang telah memasuki masa pensiun ini harus
memiliki aktifitas agar kesehatan mereka terjaga.
Prof. DR. Haryono Suyono
mantan Menkokesra dan Taskin yang telah menjadi Lansia, tetapi masih
cukup aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan sekarang ini
antara lain menjabat sebagai Ketua Yayasan Damandiri,Ketua Himpunan
pPndu dan Pramuka Wreda, (HIPPRADA), Ketua Umum Dewan Nasional
Indonesia Untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS), Ketua Persatuan Wredatama
Republik Indonesia, (PWRI) , Ketua Yastroki, yang masih menyandang
gelar sebagai Guru Besar Luar Biasa bagi mahasiswa pasca Sarjana di
berbagai Universitas, senantiasa mengajak para lansia untuk hidup
seimbang.
”Cukup istirahat, cukup makan ,
cukup tidur, hindari stress dan bergabung dalam kegiatan sosial, sebagai
lansia kita jangan minta dikasihani tetapi justeru kita harus merangkul
kaum muda dan balita membantu mereka dalam bidang pemberdayaan,”
Ujarnya disetiap kesempatan, termasuk ketika membuka paparan dalam
peringatan 50 Tahun PWRI, wadah yang menaungi para pensiunan PNS yang
jumlahnya kini mencapai 2,3 Juta orang.
Kalau dimasa lalu PWRI
kurang gencar dalam publikasi, saat ini dibawah kepemimpinan Prof.
DR.Haryono Suyono, PWRI diperkenalkan kembali kepada masyarakat,
menggandeng berbagai media cetak dan elektronik.
Dengan publikasi yang bagus
tentunya banyak anggota masyarakat dan lansia yang akan tahu kegiatan
dilapangan secara langsung serta jika ada yang merasa siap, tinggal
bergabung sebagai volenter dari berbagai kegiatan sosial
kemasyarakatan seperti ”Posdaya” yang telah berdiri dilebih dari 100
Kabupaten/Kota/Provinsi, bekerjasama dengan Pemda/Pemkot dan berbagai
Perguruan Tinggi yang mengajak anggota masyarakat berdaya tidak
mengandalkan charity.
Didalam Posdaya berbagai
kegiatan bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan hidup dan
kebun bergizi berpadu, dibantu pendampingannya oleh para mahasiswa yang
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Thematik Posdaya. Untuk
komplitenya anda bisa klik www.posdaya.com.
Di ulang tahun ke 50 PWRI Kali ini, puncak peringatannya akan dilakukan di Kraton
Jogjakarta pada 5 September 2012, sekaligus akan melihat secara
langsung kegiatan PWRI di lima kabupaten di DIY yang digalang
bersama-sama dengan masyarakat dalam pengembangan Posdaya.
Sekaligus pula pada momentum ini
akan diresmikan koperasi-koperasi di Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten
Bantul dan Kabupaten Pacitan, dimana sekitar 300 sampai dengan 400
warung pedesaan akan disuplay dengan kebutuhan pokok masyarakat sehingga
koperasi mereka hidup dan berkembang selain menjalankan kegiatan simpan
pinjam. Masing-masing koperasi ini akan dipinjamkan modal senilai Rp. 3
Milyar.
Jika Yayasan Damandiri, PWRI serta para mitra
kerjanya telah bergerak, diharapkan berbagai organisasi lain,
Pemerintah pusat dan daerah serta mitra kerjanya mendukung gerakan ini,
maka akan semakin banyak masyarakat yang terbantu. Tinggalkan Charity,
tingkatkan budaya bekerja keras dan bekerja cerdas, Lansia produktif
akan menjadi pendamping di Masyarakat. (Riri Wijaya/http://sosbud.kompasiana.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar