Minggu pertama setelah pensiun, yang pertama dirasakan berbeda adalah waktu luang yang berlimpah. Terlintas banyak ide untuk dilakukan, tetapi selalu ditunda, karena belum terbiasa bekerja atas prakarsa sendiri.
Dengan keluarga, ada rasa bersalah karena kehilangan banyak kesempatan untuk bisa bersama. Dengan teman-teman sungkan, karena sebelumnya sering berjumpa dalam situasi tergesa-gesa. Bahkan terhadap si Doggy yang selalu menyambut dengan tulus dan yang malah ditanggapi dengan seadanya. Terhadap diri sendiri, merasa aneh karena disekeliling tidak ada lagi staff, atasan dan client yang sebelumnya selalu koordinasi, dan saling memberi arahan serta saran.
Memang sedih.
Di negeri-negeri timur, umumnya orang percaya bahwa seiring bertambahnya umur maka bertambah pula bijaksana. Di negeri lain bisa pro-kontra, tetapi belakangan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa memang benar demikian. Saya malah tidak menyangka, bahwa programmer IT veteran mengungguli rekannya yang lebih muda (Older Is Wiser: Study Shows Software Developers’ Skills Improve Over Time). Dalam hal sosial, yang lebih tua juga membuat keputusan yang lebih bijaksana (Seniors better able to see other points of view and seek compromise to smooth social conflicts). Cukup banyak yang meragukan hal ini, beberapa yang muda mungkin berpikir ini tendensius karena yang meniliti para professor usia tua. Dan, mungkin saja akan muncul hasil penelitian yang membuktikan sebaliknya.
Saya kira hal itu tidak harus diperdebatkan
Tidak soal kita ada dikelompok umur manapun, dalam hal menjadi bijaksana atau tidak, itu bergantung pada kita sendiri. Kan kita memiliki kapasitas untuk belajar dan melakukan apa yang kita pelajari, memutuskan berdasarkan apa yang kita pelajari dan menimbang pengalaman kita maupun orang lain. Juga kita mau kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat, menyumbang tidak soal sampai seberapa kecil peran kita.
Situs ini tidak akan membuat pembacanya menjadi bijaksana. Hadiah terbesar setelah pensiun adalah bahwa hak kita atas waktu telah dikembalikan. Sebab, waktu adalah milik kita yang paling berharga. Sekarang, bagaimana kita menggunakan waktu, itulah yang membuat kita bijaksana, atau tidak bijaksana. Maka, setelah pensiun, bukan berarti kita kehilangan segalanya, tetapi dapat dikatakan bahwa kita bisa memiliki segalanya, untuk melanjutkan hidup yang penuh arti.
“We progress a step farther, in each tick of the clock” – Ronnie Cornelisz
“Good leisure time is the Golden Time” – Ronnie Cornelisz.
(http://goodleisuretime.wordpress.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar