Jumat, 15 Agustus 2014

Ingin Berjilbab Tak Diijinkan Institusi, Polwan Ajukan Pensiun Dini



Ternyata banyak anggota Korps Polisi Wanita (Polwan) di Tanah Air, khususnya di lingkup Polda Jawa Tengah, yang ingin memakai jilbab termasuk saat bertugas. Terbentur dengan belum adanya peraturan Kapolri yang mengatur tentang penggunakan seragam Polwan berjilbab, seorang polwan menangis dan mengadu ke ulama.

“Sudah lebih dari tiga tahun hati nurani saya menjerit karena sepulang dari menunaikan ibadah haji, saya berkeinginan besar untuk mengenakan seragam polri dengan berhijab,” kata seorang perwira polwan yang pernah bertugas di jajaran Polda Jawa Tengah kepada Ustaz Wahfiudin yang diteruskan ke Republika, Selasa (4/6).

Ustaz Wahfiudin mengungkapkan banyak sekali polwan yang mencurahkan hatinya ingin memperoleh izin memakai hijab. Bahkan, para polwan yang bertugas di Polda Jawa Tengah sudah pernah membuat surat kepada Kapolri agar mendapat izin berseragam Polri sambil memakai hijab, tapi tidak dikabulkan.

Justru keluar surat edaran Kapolri yang menegaskan bahwa yang boleh berseragam Polri dengan mengenakan hijab hanya polwan yang bertugas di Polda NAD. 

“Ini sudah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) kami sebagai wanita muslimah yang ingin melaksanakan perintah Allah SWT. Bagi saya yang terpenting adalah mendapat ijin mengenakan jilbab, karena sekarang ketika saya berbaju dinas tanpa mengenakan jilbab saya risih dengan terlihat aurat kepala, lengan dan kaki,” ujar perwira polwan tersebut kepada Ustaz Wahfiudin. 

Masih menurut pengakuan seorang perwira polwan kepada Ustaz Wahfiudin, ada niatan perwira polwan tersebut ingin mengajukan pensiun dini jika tidak diizinkan berjilbab. 

“Jeritan hati perwira Polwan tersebut juga telah disampaikan ke MUI, para ulama dan DPR RI,” kata Ustaz Wahfiudin. [http://www.bersamadakwah.com/]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar