Minggu, 06 Juli 2014

Lansia Inggris Lincah Lompati Pagar dan Bangku


Di Inggris, lansia juga berlatih parkour.

Ilustrasi olahraga parkour (ANTARA/Fanny Octavianus)
Ilustrasi olahraga parkour (ANTARA/Fanny Octavianus)

Sekelompok pemuda berpakaian sporty berlari, berputar, dan melompat. Gerakan mereka lincah saat bergulat dengan pagar, bangku taman, bahkan pegangan tangga.

Kegiatan itu dikenal dengan nama parkour. Diciptakan di Prancis pada 1980, tren parkour bergaung di seluruh dunia. Para pemuda yang aktif dan lincah, menggandrunginya.

Tapi di London, yang melompati bangku taman, pagar, maupun dinding bukan hanya remaja berusia belasan. Sebuah kelompok belajar parkour di sana membuka kelas untuk lansia.

Isinya, orang-orang berusia di atas 60 tahun. Mereka mengikuti program itu untuk memulihkan diri dari nyeri sendiri atau kondisi medis lainnya. Pemerintah yang menganjurkan itu.

Salah satu anggota parkour lansia, Lara Thomson, berusia 79 tahun. Ia tetap bersemangat untuk bergerak lincah. Hanya saja, ia tak berani melompati yang lebih tinggi dari bangku taman.

Mengutip Fox News, Thomson punya masalah dengan keseimbangan tubuh. “Saat saya mendengar tentang kelas ini, saya pikir ini cara pemerintah untuk menyingkirkan orang seperti saya,” katanya.

Namun setelah mengikuti kelas parkour, Thomson merasa lebih percaya diri. Gerakannya juga lebih bebas. Begitupula George Jackson, peserta parkour yang berusia 85 tahun.

“Saya benar-benar menikmatinya, sampai kadang lupa berapa usia saya,” ungkapnya. Tadinya, veteran tentara dan mantan petinju itu agak pincang. Setelah parkour, ia jadi bisa jalan normal.

Disebutkan Bruce Paton, terapis fisik di Institut Olahraga, Latihan, dan Kesehatan di University College London gerakan parkour penting untuk kekuatan dan fleksibilitas lansia.

Namun, ia melanjutkan, aktivitas itu bisa bahaya untuk lansia dengan penyakit jantung, sendi yang baru cedera, dan kelemahan otot. Instruktur parkour pun memberi mereka perhatian khusus.

Menurut David Terrace, ahli kesehatan dan kebugaran untuk Age UK mengatakan, upaya membantu lansia lebih aktif, harus diapresiasi. Banyak adaptasi yang bisa dilakukan dalam olahraga.

Misalnya, membuat lari dalam sepakbola menjadi jalan kaki normal. Perahu juga sedang dimodifikasi agar mereka yang disabilitas bisa ikut olahraga dayung. “Tidak ada batasan untuk latihan, tergantung kenyamanan mereka melakukannya,” katanya, seperti dalam Fox News. (http://life.viva.co.id/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar