CARAmenyiasati orangtua lansia memiliki kualitas hidup, para anak perlu mendorong mereka menyalurkan hobinya. Temukan hobinya dan biarkan mereka bergerak aktif.
Menurut Direktur Kesehatan Jiwa Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes RI, Eka viora, banyak anak saat ini membiarkan orangtua yang sudah berusia lanjut (lansia) atau di atas 60 tahun. Seolah mereka dibiarkan menunggu ajalnya tiba.
Padahal, risiko stres atau depresi sangat tinggi saat seseorang berada di usia lanjut. Lansia dapat kehilangan aktualisasi diri dan peran di dalam keluarga.
"Anak harus peka akan kebutuhan psikologis orangtua, karena kesepian atau depresi bisa memercepat kematian orangtua. Mungkin orangtua kita secara fisik terpenuhi kebutuhannya, tapi secara psikologisnya hampa, siapa yang tahu kan? Nah, di sinilah penting anak menyediakan wadah orangtua menyalurkan hobi mereka," katanya di Jakarta, baru-baru ini.
Diharapkan, lanjut dia, para lansia yang menjalani hobinya terus memiliki semangat untuk hidup. "Saat mereka bisa menyalurkan hobi, secara kebutuhan psikologisnya terpenuhi. Dan, itu bisa terus membuat mereka memiliki makna kualitas hidup," pungkasnya. (okezone.com)
Menurut Direktur Kesehatan Jiwa Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes RI, Eka viora, banyak anak saat ini membiarkan orangtua yang sudah berusia lanjut (lansia) atau di atas 60 tahun. Seolah mereka dibiarkan menunggu ajalnya tiba.
Padahal, risiko stres atau depresi sangat tinggi saat seseorang berada di usia lanjut. Lansia dapat kehilangan aktualisasi diri dan peran di dalam keluarga.
"Anak harus peka akan kebutuhan psikologis orangtua, karena kesepian atau depresi bisa memercepat kematian orangtua. Mungkin orangtua kita secara fisik terpenuhi kebutuhannya, tapi secara psikologisnya hampa, siapa yang tahu kan? Nah, di sinilah penting anak menyediakan wadah orangtua menyalurkan hobi mereka," katanya di Jakarta, baru-baru ini.
Diharapkan, lanjut dia, para lansia yang menjalani hobinya terus memiliki semangat untuk hidup. "Saat mereka bisa menyalurkan hobi, secara kebutuhan psikologisnya terpenuhi. Dan, itu bisa terus membuat mereka memiliki makna kualitas hidup," pungkasnya. (okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar