Jumat, 20 Juni 2014

Ahok Minta Lansia Doakan Agar Jadi Pejabat Jujur


Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) memberi salam kepada sejumlah lanjut usia pada acara Peringatan Hari Lanjut Usia (HLUN) ke 18 di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II Cipayung, Jakarta, Rabu 18 Juni 2014.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) memberi salam kepada sejumlah lanjut usia pada acara Peringatan Hari Lanjut Usia (HLUN) ke 18 di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II Cipayung, Jakarta, Rabu 18 Juni 2014. (sumber: JG Photo/Safir Makki)

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama akan berupaya meningkatkan kesehatan warga lanjut usia (lansia) di seluruh DKI Jakarta. Sehingga mereka bisa mendoakan dirinya agar menjadi pejabat yang lurus, jujur dan tidak curang.
"Menurut hitungan orang, usia manusia hanya sampai 70 tahun saja. Tapi kalau sudah mencapai 80 tahun, sudah dapat bonus 10 tahun," kata Ahok dalam acara Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-18 Tingkat Provinsi DKI Jakarta di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II, Jalan Bina Marga No. 48, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (18/6).
Dia menceritakan kakek dan neneknya baru saja merayakan Hari Ulang Tahun Pernikahan ke-70 pada bulan lalu. Meski usia keduanya sudah mencapai 89 tahun, mereka tetap sehat dan masih kuat berjalan kaki.
"Banyak yang tebak apa rahasinya mereka tetap sehat. Ya model kegiatan seperti ini yang harus dilakukan lansia, yakni banyak menyanyi, membaca dan olahraga. Kalau kakek saya setiap malam sebelum tidur berdoa dulu," ujarnya.
Warga lansia, lanjut Ahok, harus banyak berdoa. Bukan hanya mendoakan dirinya sendiri atau keluarganya, tetapi juga mendoakan pemimpinnya yang menjalankan tugas di Provinsi DKI Jakarta. Agar pemimpin di Jakarta, dapat menjadi pejabat yang tidak curang.
Di depan ratusan lansia, mantan Bupati Belitung Timur ini berharap dapat selalu didoakan. Karena untuk dapat menjadi seorang pejabat yang lurus dibutuhkan dukungan doa dari para orang tua. Dengan doa itulah, dia ingin agar pejabat nantinya tidak terjerumus ke dalam kecurangan.
"Kami butuh dukungan doa Bapak dan Ibu. Karena sekarang ini zaman teknologi yang mengerikan. Kita mudah terpeleset. Apalagi sekarang banyak pejabat yang berakhir di KPK dandi penjara. Dukungan doa Bapak dan Ibu kami butuhkan, supaya kami bisa bijaksana menjalankan administrasi pemerintahan dan keadilan sosial, membuat otak, dompet dan perut anda penuh semua," ujarnya.
Karena itu, dia tidak mau anggaran makanan untuk lansia di panti sosial disunat oleh oknum tak bertanggung jawab. Kesehatan warga lansia dipanti menjadi tanggung jawab besar Pemprov DKI.
"Saya nggak mau, APBD untuk makanan Bapak dan Ibu disunat, dikorupsi. Kita anggarkan besar tapi mutu dan gizi makanan dikurangi karena ada korupsi. Kalau itu terjadi laporkan ke saya," terangnya.
Mantan anggota DPR RI ini mengatakan lebih suka bergaul dengan orang yang lebih tua darinya. Karena dari pergaulannya dengan warga lansia, dia bisa mendapatkan pengalaman hidup yang tidak bisa dipelajari dalam bangku pendidikan.
"Kami butuh Bapak dan Ibu sehat serta panjang umur. Supaya ada yang mendoakan kami dan menasehati kami. Pengalaman Bapak dan Ibu itu kami butuhkan dalam memimpin Jakarta, karena tidak ditemukan di bangku kuliah," ungkapnya.
Dalam acara tersebut, panitia menyuguhkan penampilan dari kelompok angklung para lansia yang memainkan tiga lagu, yakni masing-masing Sirih Kuning, Rek Ayo Rek, dan Kapan-Kapan. (www.beritasatu.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar