Menurut dr.Chan King Ming, ahli geriatri dari Gleneagles Hospital Singapura, ada banyak faktor yang membuat harapan hidup manusia terus meningkat.
"Tingkat kebersihan yang baik, sanitasi, nutrisi, deteksi penyakit dini, dan juga pencegahan penyakit melalui vaksinasi, ikut berperan," katanya dalam acara seminar Managing Aging di Singapura (25/4/15).
Jepang merupakan salah satu negara dengan populasi lansia terbanyak di dunia. Di tahun 2011 jumlah lansia di negeri ini sekitar 31 persen, dan diperkirakan melonjak menjadi 42 persen di tahun 2050.
Jepang, khususnya penduduk di Okinawa, adalah contoh hidup bagaimana melewati penuaan dengan baik. Orang-orang di daerah ini banyak yang bisa mencapai 100 tahun.
Mereka bukan cuma panjang umur, tapi juga bisa menghindari atau memperlambat penyakit kronik yang biasa diderita lansia, misalnya penyakit jantung, kanker, Alzheimer, dan sebagainya.
"Orang-orang yang berumur sampai 100 tahun di Okinawa umumnya masih aktif dan sehat. Tingkat obesitas, penyakit jantung, kanker, atau osteoporosis di sini juga sangat rendah," kata Ming.
Penelitian menunjukkan, memang ada faktor genetik yang berperan terhadap panjang pendeknya usia seseorang. Tapi itu bukan satu-satunya faktor.
"Berbagai penelitian menunjukkan, lansia di Okinawa memiliki gaya hidup sangat sehat. Kebanyakan memiliki pembuluh darah yang bersih, tingkat Kolesterol dan inflamasi juga rendah," papar Ming.
Pola makan
Sejumlah kajian menyebutkan, menu makanan yang sehat bila dikombinasikan dengan aktivitas fisik dan mental yang teratur, dapat membantu kita hidup lebih lama dan lebih baik.
"Lansia di Okinawa umumnya banyak mengonsumsi sayur dan buah, serat, sumber lemak yang baik, dan tidak merokok," ujar Ming.
Ming juga menekankan pentingnya makan makanan yang bervariasi. "Batasi jumlah kalori karena itu juga akan menurunkan radikal bebas dalam tubuh," imbuhnya.
Tak kalah penting adalah mengendalikan stres. Seseorang yang sering dilanda stres akan mengalami kelebihan hormon kortisol yang dalam jangka panjang membahayakan kesehatan.
sumber: http://health.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar