Sabtu, 27 Juni 2015

Bagaimana Dunia Siapkan Pensiun

Norwegia adalah contoh sukses. Bagaimana dengan Yunani?

Sejumlah pensiunan beristirahat selama aksi demonstrasi anti-penghematan di Athena, Yunani, Selasa (23/6/2015).
 
 Kesehatan program dana pensiun publik yang dikelola negara-negara di dunia terus meningkat. Rata-rata, pengelola dana pensiun publik itu memiliki aset 75 persen, dari apa yang mereka butuhkan untuk memenuhi janji-janji kepada pensiunan.

Data itu berdasarkan studi dari pusat penelitian pensiun di Boston College. Dilansir dari CNBC, Jumat 26 Juni 2015, jumlah aset tersebut meningkat dari 72 persen pada 2012. Para peneliti memproyeksikan level pendanaan pensiun akan meningkat menjadi 80,5 persen pada 2018.

Prospek fiskal itu menunjukkan perkembangan program dana pensiun yang akan meningkatkan peringkat kredit negara-negara di dunia. Kondisi yang menguntungkan negara, karena bisa memeroleh pinjaman dengan mudah dengan biaya yang lebih murah. 

Namun, peningkatan aset keuangan negara tersebut dengan sangat disadari, mengikis keuangan pribadi para anggota dana pensiun, apabila hak yang diterima pensiunan tidak sesuai dengan apa yang mereka berikan.

Program dana pensiun di beberapa negara sudah dilakukan sejak beberapa dekade lalu. Data Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang dikutip VIVA.co.id memaparkan secara singkat beberapa negara yang telah sukses dan gagal dalam menjalankan program pensiun bagi masyarakatnya.
Sejumlah pensiunan di Athena mengikuti aksi demonstrasi anti-penghematan
Seorang pensiunan beristirahat selama aksi demonstrasi anti-penghematan di Athena, Yunani, Selasa (23/6/2015). Foto: REUTERS/Marko Djurica
Norwegia

Salah satu negara yang paling tua menerapkan program pensiun ini adalah Norwegia. Tak heran, sistem yang digunakan saat ini sangat matang dan fleksibel. Sederhananya, orang yang bekerja di negara tersebut atau telah tinggal selama lebih dari satu tahun diwajibkan untuk bergabung pada sistem pensiun.

Kontribusi atau iuran karyawan dipatok sebesar 7,8 persen dari pendapatan, sedangkan pemberi kerja atau perusahaan harus membayar 14,1 persen dari total pendapatan pekerja. Usia pensiun wajib yang ditetapkan, 67 tahun.

Lalu, siapa yang mengelola? Pada 1966, negara tersebut mendirikan National Insurance Scheme (NIS) Fund. Lembaga tersebut yang mengelola surplus yang berasal dari sistem jaminan sosial.
Kemudian, untuk memperkuat keuangan negara tersebut dan memenuhi kewajiban bagi generasi muda, dana pensiun berbasis sumber daya alam, yaitu minyak, didirikan pada 1990.

Kedua skema pensiun tersebut akhirnya bergabung pada 2006 menjadi Dana Pensiun Pemerintah yang membawahi dua divisi tersebut. Hingga saat ini total aset kelolaannya mencapai US$856 miliar atau setara Rp11.128 triliun.

Tidak ada peraturan khusus mengenai penunjukan manajer investasi untuk mengelola dana tersebut. Norwegia terbuka untuk penyedia jasa keuangan eksternal yang berlisensi internasional. (http://sorot.news.viva.co.id/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar