Senin, 26 Januari 2015

Inilah Mengapa Saya Terus Bekerja Setelah Pensiun

Menjaga agar otak kita ini tetap aktif sangat diperlukan apalagi bagi yang berusia lanjut seperti saya. Sebuah riset menemukan bahwa dengan menjaga otak kita tetap aktif di usia senja, risiko untuk mengidap penyakit degenerasi otak seperti Alzheimer bisa ditekan secara efektif.

Menjaga agar otak kita ini tetap aktif sangat diperlukan apalagi bagi yang berusia lanjut seperti saya. Sebuah riset menemukan bahwa dengan menjaga otak kita tetap aktif di usia senja, risiko untuk mengidap penyakit degenerasi otak seperti Alzheimer bisa ditekan secara efektif.

Para peneliti Institute of Psychiatry dari King’s College London menganalisis data dari 1320 orang pasien kepikunan termasuk 382 orang pria. Mereka menemukan bahwa para pria yang terus bekerja meski sudah memasuki usia pensiun memiliki kesehatan otak yang lebih baik. Ketajaman otak mereka lebih tinggi sehingga secara otomatis penyakit kepikunan pun bisa ditunda.

Bagi entrepreneur yang masih ingin terus berkarya meski usia terus merambat naik, tentunya ini menjadi salah satu kabar gembira. Otak adalah salah satu senjata penting entrepreneur untuk menghasilkan karya-karya dan inovasi baru. Jadi menjaga kesehatan otak dengan senantiasa membuatnya aktif adalah kewajiban bagi seorang entrepreneur sejati.

Dengan membuat otak tetap aktif di usia senja, koneksi antarsel otak juga masih terus terjalin. Inilah yang disebut sebagai “cognitive reserve”, sebuah upaya pelestarian fungsi otak. Maka dari itu, entrepreneur harus selalu belajar dalam setiap langkahnya. Bukan berarti harus kembali ke bangku kuliah atau membaca buku saja, tetapi juga menggunakan kemampuan berpikir untuk mencerna apa yang sedang terjadi di dalam bisnis kita, sekeliling kita, masyarakat, dan dunia.

Tetap bekerja di masa pensiun seperti yang saya lakukan juga terbukti secara ilmiah memberikan dampak positif bagi kesehatan mental secara keseluruhan.

Itulah mengapa saya masih sedikit banyak terlibat dalam pekerjaan hingga saat ini. Meskipun sudah tidak sebugar dahulu, saya masih sempatkan berkunjung ke kantor jika memungkinkan, bertemu kolega lama atau baru, mengingat-ingat nama mereka, alamat mereka, kesukaan orang lain, menceritakan pengalaman-pengalaman bisnis dahulu, mengunjungi tempat-tempat baru dengan menggunakan rute baru, membaca buku-buku terbitan terkini mengenai entrepreneurship atau apa saja yang aktual dan bermanfaat. Semua itu terbukti bisa memperlambat gejala kepikunan. (http://www.ciputraentrepreneurship.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar