Senin, 22 September 2014

Keluar dari PNS Tanpa Pesangon, Ir. Sunarto Sukses Bisnis Properti

sunarto

Keberanian Ir. Sunarto, MP untuk merintis usaha, patut untuk diacungi dua jempol. Meski telah menjadi salah satu kepala seksi saat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Jawa Tengah (Jateng), lulusan Fakultas Pertanian Universitas Gajahmada (UGM) ini tetap memilih keluar untuk memulai usaha. Meski sadar akan banyak tantangan, pria yang saat itu tinggal di daerah Genuk ini, tetap yakin dia akan lebih sukses jika berwirausaha.
“Awalnya banyak yang bilang saya ini kurang waras, karena sudah kerja mapan tapi malah keluar. Bahkan istri saya awalnya juga tidak setuju dengan keputusan tersebut. Di sini lah kemudian saya berusaha meyakinkan, bahwa saya bisa lebih sukses jika berwirausaha. Saya sudah menjadi PNS selama 21 tahun tapi keinginan saya untuk naik haji dan keliling dunia tidak bisa terwujud. Hal itu hanya bisa saya wujudkan jika saya berwirausaha,” papar Pak Narto, panggilan akrabnya, saat ditemui di kantornya di Jalan Jangli.
Tekad kuat untuk berwirausaha pria yang sekarang sering diundang untuk jadi motivator ini tidak datang dengan sendirinya. Ilmu dan motivasi yang didapat selama bergabung dengan Entrepreneur University (EU) Primagama Gruop, diakuinya banyak mendorong semangat untuk berwirausaha. Purdie E Chandra, pemilik Primagama, juga menjadi salah seorang yang banyak mempengaruhi Pak Narto dalam membangun usaha.
“Pada dasarnya, saya ini orang yang mudah terpengaruh oleh motivator. Selain itu pengalaman saya saat berbisnis tanah kapling juga mengajari saya banyak hal. Teman saya, hanya lulusan SD tapi hidup lebih sejahtera daripada saya. Dari situ saya berpikir, jika teman saya yang hanya lulusan SD saja bisa sukses kenapa saya tidak,” ungkap Pak Narto.
Bisnis kapling tanah merupakan usaha pertama yang dirintis Pak Narto. Bertepatan dengan akan diperluasnya kampus Undip Tembalang, Pak Narto mampu memanfaatkan momen tersebut untuk memajukan usahanya. Kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi menjadi modal utama Pak Narto.
“Orang banyak takut memulai usaha karena berpikir tidak memiliki modal usaha. Padahal modal finansial bukan hal yang utama dalam memulai usaha. Yang terpenting adalah keberanian untuk memulai usaha dan fokus pada tujuan. Tuhan pasti akan memberi jalan. Setiap usaha pasti ada risikonya, dengan memulai usaha kita akan belajar untuk mengatasi setiap masalah yang datang,” jelas Pak Narto.
Kemampuan Pak Narto dalam melihat peluang bisnis terasah seiring perkembangan usahanya. Setelah delapan tahun bergerak dalam usaha kapling tanah, pria yang telah memiliki tiga orang anak ini, pada tahun 2005 mulai bergerak ke bisnis perumahan. Dua tahun setelah itu, tepatnya tahun 2007, Pak Narto mulai bergerak di bidang ruko. Dan saat ini dia sedang merencanakan untuk membangun apartemen terbesar di Semarang.
Meski telah meraih kesuksesan dalam usaha, Pak Narto tetap menjadi pribadi yang peduli pada sesama. Keinginannya adalah terus berusaha dan belajar menjadi lebih baik seiring bertambahnya waktu. Tidak sekadar jadi pengusaha, Pak Narto juga terus belajar untuk menjadi guru spiritual. “Manusia memiliki beberapa tingkat kecerdasan, yaitu intelektual, emosional, finansial, sosial, dan spiritual,” ungkapnya. (http://simpang5.wordpress.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar