Ilustrasi pekerja yang kelelahan akibat jam kerja yang panjang.
Ilustrasi pekerja yang kelelahan akibat jam kerja yang panjang. (sumber: News.com)
Survei Manulife Investor Sentimen Indeks (MISI) 2014 menunjukkan masa depan mayoritas masyarakat Indonesia di hari tua terancam tidak cerah menyusul minimnya pengetahuan keuangan soal investasi di masa depan.
Lebih dari 97 persen investor Indonesia optimistis dapat mempertahankan gaya hidup mereka selama masa pensiun. Harapannya, bisa memiliki penghasilan setelah pensiun setara 84 persen penghasilan mereka saat ini, sesuai standar financial replacement ratioInternational Labour Organization (ILO). Namun hanya 50 persen kurang investor yang telah merencanakan masa pensiun dan hanya 22 persen yang sudah mengikuti program pensiun pemerintah (jaminan hari tua/JHT).
Direktur Pengembangan Bisnis PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Putut Endro Andanawarih mengatakan, berdasarkan hasil survei MISI 2014, kepercayaan diri masyarakat terkait kehidupan yang mencukupi di hari tua tidak didukung  investasi yang tepat karena minimnya pengetahuan keuangan.
Meski kepercayaan diri investor Indonesia naik 9 poin menjadi 57 poin atau tertinggi setelah Filipina dan rata-rata optimisme negara Asia sebesar 24 poin, masyarakat cenderung mengabaikan berbagai produk pasar modal seperti saham, pendapatan tetap maupun reksa dana. Masyarakat lebih memilih instrumen investasi traditional seperti tabungan dan kepemilikan rumah.
Sementara itu baru 22 persen investor mengikuti program pensiun, atau jauh di bawah angka rata-rata Asia sebesar 67 persen. 34 persen uang mereka disimpan dalam bentuk tabungan dan deposito bank.
"Meski sentimen investor ritel terhadap saham dan pendapatan tetap meningkat, kami menyadari masyarakat tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengikuti perkembangan pasar modal, padahal reksa dana misalnya bisa menjadi pilihan yang nyaman dan terjangkau," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (25/9).
Putut menilai, sosialisasi produk pasar modal menjadi tantangan ke depan agar exposure dan penetrasi masyarakat terhadap produk investasi pasar modal dapat meningkat.
Pada kuartal III-2014, Manulife mengadakan survei MISI kepada 500 investor di Hong Kong, Tiongkok, Taiwan, Jepang, Singapura, Malaysia, Filipina dan Indonesia. MISI mengukur sentimen investor (perilaku terhadap kelas aset) terhadap saham/ekuitas, real estate, dana bersama/reksa dana, investasi pendapatan tetap dan uang tunai.
Lebih lanjut, hasil survei juga menunjukkan pendapatan masa pensiun masih didominasi tabungan sebesar 26 persen, diikuti pekerjaan sebesar 18 persen, warisan sebesar 10 persen dan hasil investasi properti 10 persen.
Sementara pengeluaran pada masa pensiun didominasi oleh keperluan rumah (27 persen), dukungan finansial untuk anak (12 persen), dan pembayaran cicilan rumah dan mobil (7 persen). (http://www.beritasatu.com/)