SEPERTI hari-hari biasa, Faroek selalu bergelora tatkala berbicara tentang pelbagai tema. Begitu pun saat menerima rombongan Kaltim Post yang dipimpin Direktur Rusdiansyah Aras dan Pemimpin Redaksi Rizal Juraid, di kediaman gubernur di Lamin Etam, Kamis (31/7) pagi.
Dikelilingi foto Faroek bersama presiden terpilih, Joko Widodo, dalam berbagai momen, mantan bupati Kutim itu membuka pertemuan lewat guyonan politik. “Lihat, saya sering bersama idola Anda (Jokowi),” candanya kepada seorang wartawan Kaltim Post. Meskipun sempat menjadi ketua tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk wilayah Kaltim, Faroek mengaku urusan pemilihan presiden sudah selesai. Masyarakat tinggal menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi. Jika Jokowi benar-benar menjadi presiden, katanya, sudah garis tangan si kemeja kotak-kotak. “Jadi, tidak ada lagi salam satu atau dua jari. Sekarang tiga jari, Persatuan Indonesia,” ucapnya. Pagi kemarin, sekitar pukul enam, Kaltim Post menjadi “orang luar” pertama yang menyalami Gubernur pada hari ulang tahun. “Paling awal mengucapkan selamat adalah keluarga,” terang Faroek. Malam sebelumnya, sekitar pukul 00.00 Wita, Faroek masih sibuk di ruang kerja. Tiba-tiba, dia dikagetkan suara gitar yang dipetik putra bungsunya, Awang Fauzan Rahman. Bersama para cucu, mereka menyanyikan selamat ulang tahun kepada Faroek. “Sampai-sampai, ibu yang sudah tidur ikut bangun,” sebutnya. Menurut Faroek, meskipun kebiasaan ini sering kali berlangsung di dalam keluarga, dirinya tetap kaget. Satu hal yang paling disyukuri, Faroek mengatakan bahwa usianya sekarang adalah bonus. “Berkaca dari Nabi Muhammad SAW, beliau meninggal pada usia 63 tahun. Saya sudah dapat bonus tiga tahun,” terangnya. Memasuki usia 66 tahun, Faroek masih punya empat tahun memimpin Kaltim. Itu berarti, dia menyudahi periode kedua sebagai orang nomor satu Bumi Etam dalam umur 70 tahun. “Masih banyak yang harus diselesaikan terutama infrastruktur. Sekarang, satu per satu masalah mulai dipecahkan. Mulai pembangunan jalan tol, Bandara Samarinda Baru, hingga Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta,” terangnya. Di luar itu, pembangunan dua pelabuhan di Balikpapan dan Samarinda sudah selesai. Bahkan, kapasitas Terminal Peti Kemas Kariangau di Balikpapan saat ini sudah mengalahkan Makassar. Faroek mengingatkan, Kaltim tidak bisa ongkang-ongkang kaki menghadapi Pasar Bebas ASEAN tahun depan. Selama lima tahun terakhir, Kaltim memberikan bantuan pendidikan kepada puluhan ribu orang. Diharapkan, mereka membuat Kaltim, termasuk Indonesia, tidak hanya sebagai pasar yang konsumtif. Indonesia harus menjadi produsen dengan SDM yang berkualitas dan kreatif. “Saya berterima kasih atas kritik media terhadap pengelolaan beasiswa. Setelah diperiksa Inspektorat dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), tidak ada masalah dari sisi keuangan. Sudah klir,” tegasnya. Namun demikian, bukan berarti pemprov tak berbenah. Para penerima bantuan kini diminta menandatangani pernyataan untuk kembali ke Kaltim selepas lulus. Usulan penerima beasiswa pun diserahkan kepada pemkab/pemkot. Sebagai sosok dengan begitu banyak pengalaman, Faroek turut berbagi tips seputar kepemimpinan. Dia pernah menjadi dosen Universitas Mulawarman. Lalu di bidang birokrat seperti kepala Badan Lingkungan Hidup Kaltim. Kemudian masuk sebagai anggota DPR RI dua periode serta bupati Kutim dua periode. “Saya selalu memegang prinsip dalam memimpin yakni kasih sayang kepada semua, tanggung jawab, komitmen, kebersamaan, disiplin, dan transparan,” ucapnya. Satu hal yang paling membuat Faroek geregetan adalah persoalan disiplin dan tanggung jawab. Banyak satuan kerja perangkat daerah, kata Faroek, kewalahan menjalankan program. “Padahal, dari situ saya bisa tahu mereka bekerja baik atau tidak,” jelasnya. “Saya kadang-kadang iri melihat pegawai swasta yang begitu semangat dan kreatif mengejar laba,” sambungnya. Faroek mengatakan, PNS harus profesional. Jika swasta berorientasi kepada hasil atau laba, pengertian itu setara dengan prestasi di lingkup pemerintahan. “Saya akan datangkan lagi Hermawan Kertajaya, setelah sebelumnya ada Rhenald Khasali. Saya ingin semua profesional,” ucapnya. Untuk mewujudkan semua keinginan itu, Faroek menyadari kesehatannya tak kalah penting. Setahun ini, kata dia, berat badannya mulai turun. Menjaga pola makan untuk orang seusianya harus dijalani. “Satu lagi, sejak muda saya terbiasa disiplin. Bangun pagi, mandi, pukul enam sudah siap. Kebiasaan sejak sekolah. Bangun pagi itu menyehatkan. Saya malah sering menerima tamu pagi-pagi. Eh, mereka yang kaget kalau diajak bertemu pukul enam,” tuturnya. Itu sebabnya, Faroek paling tidak suka ketika sebuah acara molor. Dia sering mengingatkan protokoler untuk selalu tepat waktu. Ketika memimpin rapat, dia pun sebal jika sampai molor. “Kuncinya sehat dan terus bersemangat. Saya kira dengan bantuan semuastakeholder, Kaltim akan maju sesuai seperti keinginan kita,” tutup Gubernur yang kemarin siang merayakan ulang tahun bersama dua ribu anak yatim di GOR Madya Sempaja. (http://www.kaltimpost.co.id/) |
Jumat, 01 Agustus 2014
Dikejutkan Anak-Cucu, Sehat karena Selalu Bangun Pagi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar