Dana Pensiun Bank Mandiri terus berusaha mengembangkan
dana pensiun yang dikelolanya untuk memenuhi kewajiban pembayaran manfaat
pensiun peserta di masa kini dan di masa mendatang. Di antaranya dengan
investasi pada portofolio investasi berbasis pasar modal dan berbasis pasar
uang.
Dana Pensiun PT Bank Mandiri
Tbk (DPBM) mematok target hasil investasi (return
on investment) pada tahun 2012 sebesar 15%-16% atau Rp 592 miliar. Target
ini lebih tinggi dibanding tahun 2011 sebesar 11,4%
atau Rp 364,8 miliar. Menurut manajemen
DPBM, peningkatan target investasi ini
didorong oleh membaiknya
kondisi pasar modal tahun ini.
Direktur Utama Dana Pensiun Bank
Mandiri, Gatot
Subadio, mengatakan
hingga akhir tahun 2012 ini,
perusahaan mengestimasi Indeks Harga Saham Gabungan ditutup naik hingga 17,77%
ke level 4.500 poin. Kenaikan Indeks ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 3% ke
level 3.821 poin.
Kenaikan peringkat utang Indonesia
menjadi investment grade akan membuat
banyak dana asing masuk ke Indonesia. Dana ini akan masuk pada instrumen pasar
modal, seperti saham sehingga meningkatkan harga saham. DPBM berencana
menginvestasikan dana pada saham sebesar 20% dari target dana investasi Rp3,7
triliun.
Porsi investasi DPBM pada saham
meningkat dibandingkan 2011 sebesar 17%. DPBM juga akan menempatkan dana pada
obligasi korporasi sebesar 40%. Perusahaan akan mencari obligasi yang memiliki
rating bagus, dengan kupon 9% dan bertenor tiga hingga lima tahun.
DPBM berencana
pula menempatkan dana pada
Surat Utang Negara (SUN) sebesar 32%-33%. Perusahaan akan banyak melakukan
perdagangan SUN untuk memaksimalkan perolehan yield (imbal hasil). Perusahaan akan menginvestasikan sisa dananya
pada reksa dana dan properti. Perusahaan belum memiliki niatan untuk
menginvestasikan dana pada sukuk ritel yang ditawarkan Maret 2012. "Sukuk ritel
belum memiliki likuiditas tinggi sehingga akan mempersulit perusahaan melakukan
perdagangan," kata Gatot sebagaimana dilansir INDONESIA FINANCE TODAY belum lama ini. Sementara
itu, sukuk ritel diprediksi akan menawarkan kupon yang rendah, seperti yang
ditawarkan pemerintah untuk SUN.
Pada 2011, DPBM berhasil membukukan
hasil investasi di atas target yang ditetapkan sebesar 11,3%. Secara nilai,
hasil investasi DPBM meningkat 13,9% menjadi Rp364,8 miliar dari 2010 sebesar
Rp322 miliar. Perusahaan membukukan dana investasi Rp3,2 triliun sesuai target
perseroan. Menurut direksi perusahaan, kenaikan hasil investasi ini terjadi
karena perubahan portofolio investasi yang disesuaikan dengan kondisi pasar. Pada tahun lalu,
perusahaan banyak melakukan perdagangan SUN dan saham.
Dana Pensiun Lirik Proyek Infrastruktur
Asosiasi Dana Pensiun
Indonesia (ADPI) tahun ini melirik penempatan dana melalui pembangunan proyek
infrastruktur. Investasi di bidang infrastruktur kini memang semakin menggoda
para pemodal, termasuk dana pensiun.
Sepanjang tahun
2011 lalu dana
kelolaan anggota ADPI yang tersimpan di Surat Utang Negara (SUN) mencapai 32%
total dana kelolaan. Dana kelolaan para anggota ADPI sendiri mencapai Rp100
triliun. Selain di SUN, dana lembaga pensiun juga tersimpan di obligasi
korporasi (23% - 24%), deposito (20%), saham (18% - 20%), dan tidak lebih dari 5% di properti, seperti tanah dan bangunan.
Dengan strategi tersebut, dana pensiun
mengantongi imbal hasil alias return on investment (RoI) hingga 11%.
Kini mereka menargetkan hasil investasi menjadi 14%. Untuk memenuhi target itu,
mereka menggeser portofolio investasi. "Seperti peningkatan di portofolio
proyek infrastruktur berimbal-hasil menggiurkan," kata Ketua ADPI Djoni
Rolindrawan sebagaimana dikutip Kontan
baru-baru ini.
Namun, investasi itu bukan pada
penyertaan langsung pada proyek-proyek tertentu. Investasi ini berada pada
reksadana yang berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas (RDPT).
Saat ini APDI tengah membahas
penyempurnaan instrumen itu. Tentunya, hal ini berpedoman pada sistem investasi
yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 199/PMK.010/2008 tentang
investasi dana pensiun. Beleid itu membatasi porsi investasi untuk RDPT
maksimal 10% dari total aset kelolaan masing-masing perusahaan.
Melalui portofolio ini, ADPI tidak hanya ingin
meningkatkan imbal hasil, tapi juga turut membantu pembangunan infrastruktur.
"ADPI tidak
boleh mementingkan industri dana pensiun saja, tapi juga harus meningkatkan
perekonomian nasional melalui pembangunan infrastruktur," paparnya.
Direktur Utama Dana Pensiun Bank
Mandiri Gatot Subadio tidak keberatan dengan rencana itu. Yang penting,
portofolio investasi bisa mengembangkan dana peserta. "Tujuan utama
investasi adalah untuk mengembangkan dana peserta," jelas Gatot.
Namun, dia mengingatkan, perancangan
portofolio RDPT harus memperhitungkan risiko secara matang. Dengan demikian,
asosiasi bisa mengantisipasi terjadinya gagal investasi. Selain itu, periode
investasi juga harus disesuaikan dengan karakter dana pensiun. "Dana pensiun
membutuhkan portofolio yang berjangka panjang," jelas dia.
Dana pensiun PT Bank Mandiri Tbk
menargetkan hasil investasi (return on investment pada 2012 menjadi 15%-16%
atau Rp592 miliar, lebih tinggi disbanding tahun 2011 sebesar 11,4% atau
Rp364,8 miliar. Gatut Subadio, Direktur Utama Dana Pensiun bank Mandiri mengatakan,
peningkatan hasil investasi ini didorong oleh membaiknya kondisi pasar modal
tahun ini.
Dana Pensiun Pemberi Kerja Bank
Mandiri menargetkan bisa meraih hasil investasi Rp460 miliar sepanjang tahun
ini, atau naik 94% dari tahun lalu Rp237 miliar.
Direktur Utama Dana Pensiun Pemberi
Kerja (DPPK) Bank Mandiri Gatut Subadio menuturkan pihaknya optimistis bisa
meraih target tersebut dengan mempertimbangkan pelaksanaan pedoman standar
akuntansi keuangan (PSAK) 18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar