Andaikan kita bisa memilih……….
Maka setiap orang yang waras, pasti ingin selalu tetap muda.
Kaum wanita ingin bisa tetap muda,langsing dan
cantik.Sedangkan bagi kaum pria ,inginnya tetap muda ,ganteng dan
perkasa. Tetapi kenyataaanya, menjadi tua adalah kodrat manusia.Tak
seorangpun dapat menghindarinya. Suka ataupun tidak suka ,kita semua
suatu waktu akan menjadi tua.
Menjadi tua,berarti usia yang bertambah,tetapi tenaga
menjadi berkurang. Tanpa disadari rambut mulai memutih ,gigi mulai
rontok satu persatu dan kulit yang tadinya mulus, perlahan lahan mulai
keriput disana sini. Tenaga lambat laun menjadi berkurang. Yang
sebelumnya bisa berlari kencang,kini hanya bisa berjalan perlahan lahan.
Dalam kalimat lain.setiap orang berjalan menuju masa tua.
Namun kita bisa memilih :
- menjadi tua dan menjadi beban anak cucu atau
- menjadi tua ,namun tetap mandiri
Ada pribahasa yang mungkin kedengaran sudah
usang,tapi sebenarnya tetap up to date untuk disimak dan diaplikasikan
dalam setiap aspek kehidupan kita. “ Don’t wait ,untill to-morrow what
you can do to day,because to-morrow maybe too late” . Jangan tunggu
sampai besok,apa yang dapat dikerjakan pada hari ini,karena esok mungkin
sudah terlambat.
Mengapa?
Karena :
- menunda berarti membatalkan rencana.
- menunda berarti menutup peluang
- menunda berarti meliwatkan kesempatan
- menunda berarti tidak menggunakan hak pilih kita
Kita sering
terlena dan berpikir:” Masih banyak waktu ,saya masih muda,tidak perlu
buru buru,takkan lari gunung dikejar dan seterusnya.
Kita lupa,bahwa kesempatan terkadang hanya datang
sekali saja dalam hidup kita dan belum tentu kesempatan kedua akan
datang lagi. Kita juga sering lupa,bahwa “gunung memang tidak akan
lari”,tapi mungkin kita yang tidak lagi memiliki tenaga untuk mendaki
kegunung.
The Power of mind
Jangan hanya belajar dari kesuksesan ,tapi belajarlah
juga dari kegagalan hidup orang lain.Agar kita jangan sampai mengalami
kegagalan yang sama.
Gagal atau sukses,diawali dari cara berpikir kita.
Karena pikiran selalu mendahului apa yang akan terjadi. Orang yang
selalu berpikiran bahwa ia akan gagal,maka kegagalan pasti akan menjadi
miliknya. Sebaliknya bila kita selalu berpikir sukses,maka sukses akan
jadi bagian dari hidup kita.
Salah satu cara berpikir yang salah:” Saya sudah tua,wajarlah bila saya sakit sakitan,toh ada anak cucu yang akan menjaga saya”.
Bila pikiran negatif ini dibiarkan berlarut dan
mengendap di alam bawah sadar,maka kita sudah men setting atau
memprogram:” Kalau saya tua ,saya akan sakit sakitan dan jadi beban anak
cucu saya.” Maka orang yang berpikiran demikian sudah menciptakan doa
negatif bagi dirinya sendiri. Dalam bahasa yang vulgar ,dapat dikatakan
bahwa orang yang selalu berpikiran negatif adalah orang yang mengutuki
dirinya sendiri. Maka kutukan itupun jadilah.
You are what you think. Anda akan menjadi seperti apa yang anda yakini. Jadilah seperti yang kita imani.
Pikiran dapat menjadi madu dalam hidup kita,tetapi juga bisa menjadi racun. Terserah kepada kita ,mau diarahkan kemana.
Berbagi pengalaman hidup.
Biasanya orang gembira,bila setelah hidup merantau
belasan tahun dan dapat kesempatan pulang kampung,karena kesempatan
untuk bisa berjumpa dengan sanak famili dan teman teman lama. Namun
ketika saya pulang kampung,justru saya sangat sedih. Karena sewaktu saya
menemui teman teman saya sewaktu masih muda, ternyata kondisi mereka
amat sangat memprihatinkan. Kelangsungan hidup mereka ditanggung oleh
anak anak mereka,karena sudah tidak bekerja lagi
Dan tidak ada suatu pegangan yang bisa menunjang
hidup mereka. Saya merinding menyaksikan kehidupan mereka yang morat
marit.Karena mereka sama sekali tidak terpikir untuk mempersiapkan masa
tua yang baik. Dan kesempatan itu sudah berlalu. Karena mereka terlena
,tidak waspada dan tidak memanfaatkan kesempatan yang ada. Lost time
,will never found again. Waktu yang sudah di sia siakan (berlalu),tidak
mungkin akan didapatkan lagi!
Jangan Hidup Seperti Ayam
Dulu sewaktu masih muda,saya merasa amat
tersinggung,ketika dinasihati oleh Om saya:” Effendi.anda jangan hidup
seperti ayam. Mengais dari pagi hingga sore,hanya untuk dimakan pada
hari ini .Karena kelak bila anda sudah tidak mampu mengais lagi,maka
anda akan mati kelaparan”
Pada waktu itu saya merasa wajah saya bagaikan
ditampar dengan sangat keras. Berbulan bulan,saya tidak mau mengunjungi
Om saya,bahkan tidak mau menyapanya. Saya merasa terhina disamakan
dengan ayam”
Tetapi suatu waktu, seekor ayam yang sudah bertahun
tahun saya pelihara mati di kandangnya. Saya sedih . Ketika saya angkat,
saya kaget karena ayam ini sangat kurus,hingga tulang belulangnya
menonjol. Rupanya ,karena hidup kami sendiri melarat,saya tidak sempat
memperhatikan,bahwa karena sudah tua,ayam ini tidak lagi bisa mengais
dan mencari makan sendiri. Akibatnya ia mati kelaparan di kandangnya.
Malam harinya saya tidak bisa tidur. Karena sedih
ayam yang saya perlihara dari sejak baru menetas,mati karena kelaparan.
Tiba tiba,bagaikan tersengat listrik,saya tersentak. Ingat apa yang
dikatakan Om saya beberapa bulan sebelumnya :” Effendi jangan hidup
seperti ayam, yang mengais sepanjang hari,hanya untuk makan sehari.
Kelak kalau sudah tidak bisa mengais lagi,akan mati kelaparan” Saya
merinding. Saya tidak mau hidup dan mati seperti seekor ayam!”
Sejak saat itu,saya membuang semua pikiran negatif
dan bertekad :” Kelak saya akan jadi orang tua yang mandiri. Saya tidak
mau jadi beban anak cucu.!”
Saya datangi rumah Om saya dan minta maaf,karena saya
sudah salah paham .”Bagus kalau anda sudah memahami “ Kata Om saya
dengan serius.
Rasa Syukur Yang Tidak Berkesudahan
Nasihat Om saya,yang pada awalnya saya rasakan
sebagai penghinaan,ternyata mampu membuka cakrawala berpikir saya.
Berterima k.asih pada almarhum Om saya dan bersyukur tak habis habisnya
kehadirat Sang Mahapengasih. Saya tidak gamang memasuki usia tua.bahkan
tidak jarang saya lupa bahwa usia kami sudah memasuki ke 71 tahun.
Kami berdua ,diberikan kesempatan untuk mengunjungi
berbagai negara. Melengkapi kunjungan ke 7 Keajaiban Dunia.bahkan kami
sudah mengunjungi 5 benua di dunia ini. Yang mungkin tidak banyak orang
yang dapat menikmatinya.
Saya selalu membiasakan diri,setiap subuh.,begitu
bangun tidur,membuka mata dan menggerakan anggota tubuh,maka kata yang
pertama saya ucapkan dari pikiran,hati dan mulut saya adalah :”Segala
Puji dan Syukur BagiMu Ya Tuhan. Saya masih hidup dan sehat!”
Ternyata dengan mengawali hari kita dengan bersyukur
,akan mempermudah hidup kita dan membukakan pintu rejeki
.Sesungguhnyalah hidup itu adalah sebuah pilihan. Pilihlah yang
terbaik,agar kelak tidak akan kita sesali.
Padang,13 September ,2013
Tjiptadinata Effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar