Sabtu, 21 Juni 2014

PERAWAT DI RUMAH? KENAPA TIDAK?

Bila ada orang tua (lansia) atau orang sakit di rumah, sementara Anda tak punya waktu mendampinginya, apa yang harus dilakukan? Kini Anda bisa menyewa tenaga perawat yang memang dilatih khusus untuk kebutuhan tersebut. Bagaimana cara memilihnya?
Sudah tiga tahun ini, Dr Ida Yusi Dahlan menyewa orang untuk menemaninya menjalani hidup sehari-hari. Meski anak-anaknya tinggal di samping kiri dan kanan rumahnya, kesibukan menyebabkan mereka tak bisa selalu mendampingi sang ibu.
Selepas mondok dari rumah sakit gara-gara terserang stroke, Ida menyewa perawat profesional untuk menjaga dan merawatnya. Langkah ini ditempuhnya atas anjuran rumah sakit. Saat pulang dari rumah sakit, Ida jelas tidak bisa langsung menjalani seluruh aktivitas sendiri. Mandi, jalan, minum obat, dan makan, harus dibantu.
Setelah setahun ia mulai sembuh dari stroke. Ia pun bisa melakukan aktivitas sendiri. Sang perawat tidak lagi dibutuhkannya. Namun, karena aktivitas dan geraknya sudah tidak selincah waktu muda dan tidak sekuat sebelum sakit, ia menyewa orang untuk menjadi temannya. 
Ibu berusia 68 tahun ini menyebutnya sebagai penunggu atau pendamping orang tua (POT). "Saya sebut demikian karena memang dia bukan perawat, melainkan teman yang membantu kegiatan saya sehari-hari," tutur mantan anggota DPR RI Komisi X ini.
POT yang disewanya ini membantu kegiatannya sehari-hari, seperti mengangkat telepon, menemani jalan-jalan dan belanja, membantu naik mobil, dan banyak hal lain. "Mandi dan makan tidak lagi dibantu karena saya bisa sendiri meski ini juga bagian dari tugasnya," katanya.
Sedang Tren
Perawatan dan pengasuhan di rumah (perawat homecare) memang sedang tren di zaman ini, bahkan menjadi kebutuhan. Kecenderungan ini muncul dan dibutuhkan karena meningkatnya jumlah orang lanjut usia di Indonesia. Data Komisi Nasional Lanjut Usia menyebutkan di tahun 2000 jumlah lansia mencapai 14,4 juta (7,18 persen) dan diperkirakan meningkat 9,77 persen di tahun 2010 menjadi 23,9 juta jiwa.
Keengganan para lansia untuk dirawat di rumah sakit karena berbagai alasan menyebabkan asuhan dan perawatan di rumah menjadi penting. Demikian diungkapkan Dr Siti Setiati, Sp.PD, dari subbagian geriatrik Ilmu Penyakit Dalam FKUI - RSCM. Karena itu, sekarang ini mulai banyak penyedia jasa tenaga pengurus orang sakit (perawat) dan pendamping orang tua (perawat lansia).
Mengasuh orang tua memiliki tingkat kesulitan tersendiri, sehingga butuh keahlian. Setidaknya ada dua golongan profesi perawat orang tua yang disediakan. Yang pertama penunggu orang tua (POT) serta pengurus orang sakit (POS). Kedua, perawat homecare. 
Dilihat dari lingkup pekerjaan, POT dan POS memiliki perbedaan yang jelas. POT dan POS, bisa dilakukan oleh mereka yang lulus diploma satu keperawatan atau SMU. Sedangkan perawat homecare harus dilakukan oleh mereka yang telah lulus sekolah khusus keperawatan setidaknya diploma tiga. 
Petugas POT dan POS tidak boleh melakukan  pekerjaan seperti memasang infus atau kateter. "Kalau hanya merawat kateter agar higienis masih boleh,". Lingkup POT dan POS hanya membantu klien menjalankan aktivitasnya sehari-hari mulai dari makan, minum obat, sampai buang air kecil dan besar.
Perbedaan POT dan POS terletak pada subjek yang dilayani, POT subjeknya orang sehat, POS subjeknya orang sakit. Tenaga POT dan POs mesti siap 24 jam bila sewaktu-waktu dimintai bantuan. "Selain menunggui saya 24 jam. POT bagi saya merupakan teman, karena orang tua seperti saya kerap merasa sendiri dan sepi," ungkap Ida.  
Agar bisa melewatkan waktu bersama-sama terus dengan nyaman diperlukan adanya kecocokan antara klien dan pendamping. Sayangnya, kecocokan itu tidak selalu mudah untuk dijalani. Hingga saat ini sudah lima kali Ida berganti perawat atau pendamping.  
Demi Kenyamanan
Lain dengan POT dan POS, perawat homecare dibutuhkan khusus untuk pasien yang sedang sakit, sedang dalam proses penyembuhan usai terserang stroke atau penyakit jantung, sampai pasien dalam fase terminal seperti penderita kanker stadium lanjut. Mereka yang menjalankan tugas ini haruslah perawat profesional yang memiliki izin kerja.
Pasien dengan penyakit fase terminal memiliki angka kesembuhan yang rendah. Perawat homecare dalam hal ini dibutuhkan untuk memberi rasa nyaman bagi pasien dan keluarga nya. 
Penggunaan jasa perawat homecare dapat dimulai dari perawatan di rumah sakit kemudian dilanjutkan di rumah. "Bisa hanya menggunakan jasa satu perawat atau beberapa perawat dalam bentuk tim. Dalam satu tim yang kerjanya berdasar shift, anggota dapat dikombinasi terdiri dari pengurus orang sakit, perawat junior, dan perawat senior.
Perawat juga diharapkan dapat menemani pasien bila menginginkan berobat ke luar negeri atau menjemput pasien yang mau pulang berobat dari luar negeri. Dengan begitu, pengobatan dapat diteruskan di Indonesia setelah serah terima antara rumah sakit di luar negeri dan perawat yang akan meneruskan program perawatan di dalam negeri. @Abdi Susanto    (http://www.yayasanperawatindonesia.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar