Senin, 09 Juni 2014

Pentingnya Program Dana Pensiun

dana pensiun

Jangan bosan membaca artikel mengenai topik yang satu ini. Meskipun topik ini sedang tren namun ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari mengenai pentingnya perencanaan pensiun! Semoga artikel kali ini bisa ‘mencuci otak’ anda sehingga kelak ketika anda memasuki masa pensiun, anda bisa menikmati apa yang telah anda tabur.

Siapkan Sedini Mungkin

Di sinilah pepatah ‘lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali’ sangat berbicara. Perencanaan pensiun sepatutnya dilakukan sejak dini. Tapi bagaimana jika terlambat? Artikel ini kami sarikan dari berbagai sumber hasil wawancara dengan para praktisi keuangan dan investasi.
Seberapa siap masyarakat Indonesia merencanakan pensiun mereka?
Ketika kita menanyakan pada masyarakat kita apakah mereka siap dengan masa pensiun, sebagian menyatakan siap, sedangkan yang lain menyatakan bagaimana nanti. Padahal menurut perhitungan, dana pensiun akan habis hanya dalam waktu 9 tahun setelah usia pensiun. Di situlah biasanya sebagian besar dari kita terpaksa harus bekerja lagi. Dari survei yang kami lakukan, 75% investor masih bekerja hingga sekitar usia 68 tahun, karena kekurangan dana.
Mengapa sejumlah investor masih mengalami salah perhitungan, dan tidak menyiapkan masa pensiun?
Kalau kita bicara dengan perusahaan-perusahaan dana pensiun, ada target berapa jumlah dana pensiun yang bisa kita terima pada saat kita pensiun. Lalu kita bandingkan dengan gaya hidup kita pada saat pensiun. Kalau gaya hidup anda setelah pensiun tidak berubah dan tetap seperti saat anda masih mendapat income penuh, di sini terjadi salah perhitungan.
Bagaimana memelihara gaya hidup kita saat pensiun sekaligus?
Saat pensiun sebenarnya kita harus mengubah gaya hidup cukup besar. Atau kalau kita tidak bisa mengubah gaya hidup kita, kekurangan ini harus ditambal. Dana pensiun anda harus ditambahi lagi. Menyesuaikan gaya hidup ini maksudnya, kita hidup lebih sederhana. Tidak boros. Sehingga ketika kita pensiun, kita tidak kaget lagi dengan gaya hidup tersebut.
Kapan sebaiknya perencanaan pensiun dilakukan?
Semakin awal semakin baik. Ketika seseorang pertama kali bekerja dan menerima gaji, dia seharusnya sudah berpikir ke depan dan merencanakan pensiun. Karena semakin awal anda melakukan persiapan pensiun, cicilan investasi yang anda bayarkan lebih ringan.
Berapa persentase ideal jumlah dana pensiun yang bisa kita manfaatkan setiap bulan?
Target ideal pendapatan kita saat pensiun adalah 70% dari income kita ketika kita pensiun. Itu sudah ideal, kita tinggal menurunkan gaya hidup tidak terlalu banyak. Kenyataannya, masyarakat hanya bisa mengumpulkan rata-rata hanya 35% dari income kita nanti. Jadi mau tidak mau, Anda harus menyesuaikan gaya hidup anda.
Bagaimana menolong kelompok usia yang terlambat dalam berinvestasi untuk persiapan pensiun?
Kalau anda terlambat, anda harus mengejar ketertinggalan tersebut dengan cicilan yang lebih besar. Selain itu, edukasi anak-anak anda sejak sejak dini, sejak masih kuliah, bahwa merencanakan pensiun sejak dini itu penting. Mereka seharusnya dibekali dengan pengetahuan tentang itu.
Kelas menengah Indonesia sedang tumbuh, income per kapita kita 3500 US$ setahun. Masyarakat seakan didorong untuk menjadi konsumtif. Apa alarm terbaik untuk mengingatkan kita tetap setia dengan perencanaan pensiun yang kita buat?
Lakukan 3I: Insyaf, Irit dan Investasi. Insyaf bahwa harga-harga semakin naik, bahwa inflasi terus naik. Sadar bahwa kita tidak bisa mengandalkan pihak lain untuk menopang kehidupan kita di kemudian hari. Irit, kurangi pengeluaran yang tidak penting. Jika konsumtif pun silahkan saja, tapi sisihkan dulu untuk investasi. Semakin dini, cicilannya semakin ringan.
Ketika kita terlambat berinvestasi untuk pensiun, investasi apa yang bisa dipakai untuk mengejar ketertinggalan dana yang seharusnya kita pakai saat pensiun?
Instrumennya itu itu saja. Ada emas, properti, reksadana, pasar modal, dan lain-lain. Kalau kita mau mengejar yang berpotensi memberi tingkat pengembalian tinggi, itu risikonya tinggi. High risk, high return. Investasi di pasar modal ideal untuk investasi jangka panjang, karena risikonya tinggi. Kalau kita melakukannya dalam jangka pendek, pilihan kita adalah memilih aset yang berisiko, tapi artinya kita juga mengekspos diri kita terhadap risiko investasi yang tinggi. Cara lain adalah dengan memperbesar cicilan.
Contoh konkritnya?
Ketika kita terlambat merencanakan pensiun, misal kita sekarang di umur 40 tahun, merencanakan pensiun di usia 55, tentu cicilannya lebih berat ketimbang ketika kita mulai cicil dana pensiun sejak umur 25 tahun. Semakin dini kita mulai, semakin ringan cicilannya. Semakin kita bisa memilih instrumen yang less risiko. Semakin dekat usia pensiun, semakin berat cicilannya. Padahal teorinya, risiko itu harus turun atau diturunkan ketika jarak waktu kita sekarang dengan waktu penggunaan dananya itu sudah dekat.
Strategi dana pensiun yang tepat?
Kecenderungan dari investor kita memilih strategi yang aman: pasar uang dan pendapatan tetap. Tapi perputaran dananya tidak optimum. Kalau Anda masih aktif bekerja dan terhitung muda, pilih strategi agresif: saham atau campuran. Diharapkan ketika pensiun, dana pensiunnya akan lebih optimum.
Berapa persen alokasi dana dari gaji yang sebaiknya disisihkan untuk dana pensiun yang kita siapkan sejak sekarang?
Sekitar 20% sebaiknya dialokasikan untuk dana kesejahteraan hari tua, lebih besar lebih baik.
Apakah ada formula khusus?
Alokasi dana 20% penghasilan tersebut sebaiknya sebagian untuk investasi, misalnya untuk reksadana, dana pensiun, dan lain-lain, sebagian untuk membeli asuransi jiwa yang dilengkapi perlindungan sakit kritis dan rawat inap setelah pensiun. Atau pilihlah asuransi unitlink dimana sudah mencakup unsur proteksi sekaligus unsur investasi.
Bagaimana portofolio investasi yang tepat dan menguntungkan untuk pensiun?
Rancangan portfolio harus melihat jumlah waktu tersisa menuju pensiun. Jika masih cukup waktu, misalnya masih tersedia waktu lebih dari 10 tahun, maka sebagian besar dana selayaknya dialokasikan ke instrumen ekuitas (saham). Dapat dilakukan melalui reksadana, unitlink, dana pensiun, atau investasi saham secara langsung.
Berikut di bawah ini adalah contoh tabel rancangan portofolio investasi yang bisa Anda jadikan panduan untuk perencanaan pensiun anda. Disarankan semakin mendekati masa pensiun, rancangan portofolio investasi harus semakin bersifat konservatif. Ilustrasi di bawah ini hanya contoh, dan bukan rumus pasti yang harus diikuti. anda harus tetap melihat kondisi keuangan dan kemampuan anda dalam menerima risiko dan tujuan investasi anda, yang tentunya bisa berbeda dari yang lain.
Usia Investasi Proporsi
< 40 tahun saham 80%

obligasi 20%
40-45 tahun saham 65%

obligasi 35%
45-50 tahun saham 50%

obligasi 50%
>50 tahun saham 30%

obligasi 70%

Plus Minus Investasi Untuk Dana Pensiun Anda

PROPERTI
Plus
  • Nilainya cenderung naik dari waktu ke waktu.
  • Bisa ditinggali jika berbentuk rumah atau apartemen.
Minus
  • Tidak mudah menjual properti
  • Tidak mudah likuid
SAHAM
Plus
  • Naik turunnya nilai saham sangat tergantung dari kinerja perusahaan.
  • Mudah dijual.
  • Cocok untuk persiapan pensiun bagi investor yang menyukai risiko tinggi, return tinggi.
Minus
  • Mudah dijual
  • Perlu investasi jangka panjang untuk mendapat return yang signifikan
REKSADANA
Plus
  • Bisa dimulai dengan setoran yang kecil.
  • Aman karena biasanya terdiri dari saham-saham pilihan.
  • Mudah dijual.
  • Cocok untuk persiapan pensiun.
EMAS
Plus
  • Nilainya naik dari tahun ke tahun.
  • Mudah likuid. Bisa Anda manfaatkan untuk mendapat selisih kurs.
Minus
  • Kondisi terakhir menunjukkan nilai emas memiliki kecenderungan turun
  • Penyimpanannya harus hati-hati. Perlu safe deposit.
DEPOSITO
Plus
  • Risiko kecil
Minus
  • Return kecil
OBLIGASI
Plus
  • Aman.
  • Pilih obligasi pemerintah yang tidak berisiko gagal bayar.
Minus
  • Obligasi korporasi berisiko default (gagal bayar).
Beberapa catatan untuk memilih instrument investasi untuk perencanaan pensiun anda
  • Pelajari produknya.
  • Pelajari siapa penjual produk tersebut.
  • Kenali profil risiko anda sebagai investor.
  • Berapa macam instrument investasi yang ideal anda miliki, sangat tergantung pada selera dan kondisi finansial anda.
  • Jangan berinvestasi pada instrumen yang tidak anda pahami.
  • Jika anda tidak punya waktu untuk mempelajari dan memonitor investasi anda, percayakan pada manajer investasi yang anda percayai.
  • Disiplin! Selalu disiplin untuk menyisihkan sebagian dana anda investasi. (Sumber: http://www.akuinginsukses.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar