Hal yang ada pada diri Anda sekarang ini, boleh jadi merupakan cerminan dari orangtua. Kepada siapa lagi seorang anak akan meniru suatu kebiasaan, kalau bukan dari orang terdekat mereka yaitu ayah dan ibunya.
Melansir dari Business Insider Kamis (23/6/2016) mereka melakukan penelitian dalam kurun waktu lima tahun pada 177miliarder, dan 128 orang miskin untuk mempelajari kebiasaan orang kaya.
Dari hasil penelitian tersebut, hampir semua miliarder memiliki kebiasaan spesifik yang diturunkan dari orang tuanya. Kebiasaan tersebut membuat mereka terbiasa untuk mencapai kesuksesan.
Melansir dari Business Insider Kamis (23/6/2016) mereka melakukan penelitian dalam kurun waktu lima tahun pada 177miliarder, dan 128 orang miskin untuk mempelajari kebiasaan orang kaya.
Dari hasil penelitian tersebut, hampir semua miliarder memiliki kebiasaan spesifik yang diturunkan dari orang tuanya. Kebiasaan tersebut membuat mereka terbiasa untuk mencapai kesuksesan.
BACA JUGA
Bahkan, profesor dan pemimpin dari sebuah penelitian mengenai kebiasaan sosial yang menular di Yale University, Nicolas Christakis mendukung penemuan ini. Dia juga menemukan kebiasaan menular, yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya, baik maupun buruk.
Berikut rangkuman mengenai 10 kebiasaan milik orang kaya yang ditularkan oleh kedua orangtuanya:
1. Mereka membuat kehidupan sendiri
Para orang kaya diajarkan untuk menjadi arsitek dari kehidupan mereka masing-masing. Anda sendiri adalah individu yang akan menciptakan situasi antara kaya atau miskin di masa depan.
2. Bertanggung jawab secara individu
Orang kaya tidak diizinkan untuk selalu bersikap sebagai korban. Mereka diajarkan mengambil tanggung jawab pribadi dalam situasi baik dan buruk dalam hidup. Selain itu juga mereka tidak menyalahkan siapa pun kecuali diri mereka sendiri ketika mengalami kegagalan.
Berikut rangkuman mengenai 10 kebiasaan milik orang kaya yang ditularkan oleh kedua orangtuanya:
1. Mereka membuat kehidupan sendiri
Para orang kaya diajarkan untuk menjadi arsitek dari kehidupan mereka masing-masing. Anda sendiri adalah individu yang akan menciptakan situasi antara kaya atau miskin di masa depan.
2. Bertanggung jawab secara individu
Orang kaya tidak diizinkan untuk selalu bersikap sebagai korban. Mereka diajarkan mengambil tanggung jawab pribadi dalam situasi baik dan buruk dalam hidup. Selain itu juga mereka tidak menyalahkan siapa pun kecuali diri mereka sendiri ketika mengalami kegagalan.
3. Patuh terhadap hukum
Mereka belajar dari orang tua mereka untuk menghormati polisi dan aparat penegak hukum. Jika mereka melanggar hukum, orang tua justru menghukum anaknya dengan berat, bukannya meminta pembelaan.
4. Mencari tujuan
Saat kecil, para orang kaya melakukan berbagai kegiatan baru. Tujuannya adalah untuk membantu menemukan bakat mereka. Sayangnya kebanyakan orangtua tidak melakukan hal ini.
Banyak orangtua lebih sering memaksa anak ke dalam satu atau dua kegiatan yang sama selama bertahun-tahun. Akibatnya, sang anak tidak punya kesempatan untuk mengeksplorasi dirinya.
5. Raih impian dan tujuan
Perlu mimpi untuk menuliskan naskah yang sesuai dalam kehidupan Anda. Untuk mengejar tujuan, diperlukan pengetahuan dan keterampilan. Selanjutnya, fokus pada tujuan tersebut demi mencapai impian Anda.
Tujuan dan impian bukan hal yang sama. Anda membuat tujuan di setiap mimpi. Ketika Anda menyadari tujuan tersebut, maka impian akan terwujud.
Mereka belajar dari orang tua mereka untuk menghormati polisi dan aparat penegak hukum. Jika mereka melanggar hukum, orang tua justru menghukum anaknya dengan berat, bukannya meminta pembelaan.
4. Mencari tujuan
Saat kecil, para orang kaya melakukan berbagai kegiatan baru. Tujuannya adalah untuk membantu menemukan bakat mereka. Sayangnya kebanyakan orangtua tidak melakukan hal ini.
Banyak orangtua lebih sering memaksa anak ke dalam satu atau dua kegiatan yang sama selama bertahun-tahun. Akibatnya, sang anak tidak punya kesempatan untuk mengeksplorasi dirinya.
5. Raih impian dan tujuan
Perlu mimpi untuk menuliskan naskah yang sesuai dalam kehidupan Anda. Untuk mengejar tujuan, diperlukan pengetahuan dan keterampilan. Selanjutnya, fokus pada tujuan tersebut demi mencapai impian Anda.
Tujuan dan impian bukan hal yang sama. Anda membuat tujuan di setiap mimpi. Ketika Anda menyadari tujuan tersebut, maka impian akan terwujud.
6. Memperoleh kekayaan adalah hal yang baik
97 persen para orang kaya diajarkan mengenai kekayaan merupakan hal yang baik, jujur, dan memerlukan kerja keras. Mereka tidak diberi pemahaman mengenai kejahatan atau keserakahan.
7. Bekerja keras untuk mendapatkan hal yang diinginkan
Mereka yang kaya tidak memperoleh harta dari orang tuanya, melainkan bekerja keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Pada awal umur 9 atau 10, mereka mulai diajarkan hal tersebut.
8. Hargai properti orang lain
Mereka juga diajarkan untuk selalu menghargai apa yang jadi milik orang lain. Hal tersebut dilakukan agar mereka tetap rendah diri.
97 persen para orang kaya diajarkan mengenai kekayaan merupakan hal yang baik, jujur, dan memerlukan kerja keras. Mereka tidak diberi pemahaman mengenai kejahatan atau keserakahan.
7. Bekerja keras untuk mendapatkan hal yang diinginkan
Mereka yang kaya tidak memperoleh harta dari orang tuanya, melainkan bekerja keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Pada awal umur 9 atau 10, mereka mulai diajarkan hal tersebut.
8. Hargai properti orang lain
Mereka juga diajarkan untuk selalu menghargai apa yang jadi milik orang lain. Hal tersebut dilakukan agar mereka tetap rendah diri.
9. Lakukan perbaikan tiap hari
88 persen dari mereka membaca buku pendidikan minimal 30 menit atau lebih setiap hari. 54 persen mempelajari kata-kata baru untuk memperluas kosa kata. 68 persen dipersiapkan untuk kuliah. Sejak dini, mereka diajarkan betapa pentingnya pendidikan.
10. Gunakan waktu secara produktif
Para orang tua yang memiliki calon anak kaya tidak mengizinkan anak mereka membuang-buang waktu. Apalagi pada hal yang tidak bermanfaat seperti main game, menonton televisi, ataupun bermain internet.(Shabrina A/Ahm/http://m.liputan6.com/)
88 persen dari mereka membaca buku pendidikan minimal 30 menit atau lebih setiap hari. 54 persen mempelajari kata-kata baru untuk memperluas kosa kata. 68 persen dipersiapkan untuk kuliah. Sejak dini, mereka diajarkan betapa pentingnya pendidikan.
10. Gunakan waktu secara produktif
Para orang tua yang memiliki calon anak kaya tidak mengizinkan anak mereka membuang-buang waktu. Apalagi pada hal yang tidak bermanfaat seperti main game, menonton televisi, ataupun bermain internet.(Shabrina A/Ahm/http://m.liputan6.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar