Minggu, 02 Agustus 2015

Meinar Louis, Pianis Lagu Anak Penuh Kenangan


Tak banyak peianis yang begitu melekat di hati anak-anak. Salah satu dari yang sedikit itu adalah Meinar Louis.

Bagi Anda yang melewati masa kanak-kanak pada era 1980-an atau 1970-an tentu cukup akrab dengan lagu “Bintang Kecil”. Namun acapkali kita tidak tahu siapa pianis yang menjadikan lagu itu enak didengar. Ya, tak banyak orang mengenal nama Meinar Louis, sang pianis yang menjadi lagu itu begitu melekat hangat di hati anak-anak Indonesia. Kini kita tidak dapat lagi melihat sosok yang pernah aktif mengasuh acara anak-anak di TVRI itu setelah pada Selasa (28/7/2015) pukul 10.00 berpulang.
Nama Meinar Louis memang terdengar asing di telinga anak-anak zaman sekarang. Tapi pengabdiannya lewat lagu anak-anak tak dapat mengecilkan nama Meinar. Perempuan kelahiran Sijunjung, Sumatera Barat, 14 Mei 1930, itu memang sudah mengabdikan hidupnya untuk anak-anak Indonesia. Ia menikah dengan Mufti Nurdin dan punya dua putra, Indra Utama dan Indra Budi. Suami dan dua anak Meinar sudah berpulang lebih dulu darinya. Meinar meninggalkan dua cucu, Ivan Syahnur dan Ihsan Saputra.
Dimulai dari tugasnya sebagai guru piano di SPG Negeri 1 di era 1970-an. Selanjutnya, beberapa kiprah Meinar terasa begitu harum di kamus musik anak Indonesia. Salah satunya saat ia aktif bersama TVRI mengiringi beberapa program anak –antara lain Cerdas Cermat, Ayo Menyanyi  dan Taman Indira.
Aktivitas Meinar di dunia anak pun mempertemukannya dengan beberapa pencipta lagu anak ternama seperti Abdullah Totong (AT) Mahmud dan Daldjono atau Pak Dal. Pak Dal tak lain adalah pencipta lagu "Bintang Kecil" yang juga ayah dari mendiang pemusik A Riyanto, yang terkenal pada era 1960-an hingga 1970-an. Perkenalannya dengan Pak Dal  kemudian membuahkan iringan piano yang pada lagu anak yang fenomenal Bintang Kecil.
“Bu Meinar bukan pencipta lagu Bintang Kecil. Beliau memainkan piano, di TVRI bersama-sama (pencipta lagu anak) AT Mahmud. Saya sering jadi juri acara musik sama beliau, (dan) melatih guru-guru. Sejak 1978, saya mulai kerja sama Ibu Meinar. Dia lebih fokus (bermain piano) ke lagu anak-anak dengan tema pendidikan," jelas Cheppy Soemirat, rekan kerja Meinar di dunia pendidikan musik.
Usai berhenti dari TVRI di akhir era 90-an, Meinar tetap aktif ikut mencerdaskan anak-anak Indonesia. Sosoknya juga sempat mengajar di beberapa taman kanak-kanak di Indonesia.
Banyak kenangan manis yang diukir pencipta lagu dan pianis senior Meinar Louis yang meninggal di usia 85 tahun ini. Salah satunya di mata Bagyo Hersanto --teman seperjuangan yang sempat menemui alrmahumah sebelum almarhum dibawa ke RSCM Jakarta pada Jumat (24/7) lalu.
"Semangat bermain musik masih terlihat. Saat saya bermain musik, beliau langsung ingin bangkit dari tempat tidurnya. Tetapi karena nggak kuat dia bersandar yang di belakangnya dikasih bantal," kata Bagyo sebagaimana dilansir Suara.com pekan lalu.
Bagyo mengenang juga saat Meinar mendengar musik yang dia mainkan. Usai memainkan satu lagu, almarhumah Meinar meminta Bagyo untuk memainkan beberapa lagu, salah satunya adalah karya A.T Mahmud. "Dia minta saya untuk menyanyikan Oh...bulan, lagu Jerman tetapi di-Indonesiakan, dan Ambilkan Bulan Bu ciptaan A.T. Mahmud," lanjut dia.
Kini, Meinar Louis sudah mengembuskan napas terakhir setelah lama bergulat dengan penyakit maag kronis yang menyerangnya. Dan jasadnya telah terbaring tenang di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. "Ditumpuk sama Maminya, ibu Ratna Rosana, ibu dari ibu Meinar," jelas Cucu Nurbayati, ipar almarhumah yang merawat Meinar selama sakit.

Kendati telah tiada, sinar Meinar pun tetap akan menjadi bintang kecil untuk anak-anak Indonesia. Selamat jalan, Meinar Louis! (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar