Tak banyak peianis yang begitu melekat di
hati anak-anak. Salah satu dari yang sedikit itu adalah Meinar Louis.
Bagi Anda
yang melewati masa kanak-kanak pada era
1980-an atau 1970-an tentu cukup akrab
dengan lagu “Bintang Kecil”. Namun acapkali kita tidak tahu siapa pianis yang menjadikan lagu itu enak didengar.
Ya, tak banyak orang mengenal nama Meinar Louis, sang pianis yang menjadi
lagu itu begitu melekat hangat di
hati anak-anak Indonesia. Kini kita tidak dapat lagi melihat sosok yang pernah
aktif mengasuh acara anak-anak di TVRI itu setelah pada Selasa (28/7/2015) pukul
10.00 berpulang.
Nama Meinar Louis memang terdengar asing di
telinga anak-anak zaman sekarang. Tapi pengabdiannya lewat lagu anak-anak tak dapat
mengecilkan nama Meinar. Perempuan kelahiran Sijunjung, Sumatera Barat, 14 Mei
1930, itu memang sudah mengabdikan hidupnya untuk anak-anak Indonesia. Ia
menikah dengan Mufti Nurdin dan punya dua putra, Indra Utama dan Indra Budi.
Suami dan dua anak Meinar sudah berpulang lebih dulu darinya. Meinar
meninggalkan dua cucu, Ivan Syahnur dan Ihsan Saputra.
Dimulai dari tugasnya sebagai guru piano di
SPG Negeri 1 di era 1970-an. Selanjutnya, beberapa kiprah Meinar terasa begitu harum
di kamus musik anak Indonesia. Salah satunya saat ia aktif bersama TVRI
mengiringi beberapa program anak –antara lain Cerdas Cermat, Ayo Menyanyi dan Taman
Indira.
Aktivitas Meinar di dunia anak pun
mempertemukannya dengan beberapa pencipta lagu anak ternama seperti Abdullah
Totong (AT) Mahmud dan Daldjono atau Pak
Dal. Pak Dal tak lain adalah pencipta lagu "Bintang
Kecil" yang juga
ayah dari mendiang pemusik A Riyanto, yang terkenal pada era 1960-an hingga
1970-an. Perkenalannya dengan Pak Dal kemudian membuahkan
iringan piano yang pada lagu anak yang fenomenal Bintang Kecil.
“Bu Meinar bukan pencipta lagu Bintang Kecil. Beliau memainkan piano,
di TVRI bersama-sama (pencipta lagu anak) AT Mahmud. Saya sering jadi juri
acara musik sama beliau, (dan) melatih guru-guru. Sejak 1978, saya mulai kerja
sama Ibu Meinar. Dia lebih fokus (bermain piano) ke lagu anak-anak dengan tema
pendidikan," jelas Cheppy Soemirat, rekan kerja Meinar di dunia pendidikan
musik.
Usai berhenti dari TVRI di akhir era 90-an,
Meinar tetap aktif ikut mencerdaskan anak-anak Indonesia. Sosoknya juga sempat
mengajar di beberapa taman kanak-kanak di Indonesia.
Banyak kenangan manis yang diukir pencipta
lagu dan pianis senior Meinar Louis yang meninggal di usia 85 tahun ini. Salah
satunya di mata Bagyo Hersanto --teman seperjuangan yang sempat menemui alrmahumah
sebelum almarhum dibawa ke RSCM Jakarta pada Jumat (24/7) lalu.
"Semangat bermain musik masih
terlihat. Saat saya bermain musik, beliau langsung ingin bangkit dari tempat
tidurnya. Tetapi karena nggak kuat
dia bersandar yang di belakangnya dikasih bantal," kata Bagyo sebagaimana
dilansir Suara.com pekan lalu.
Bagyo mengenang juga saat Meinar mendengar
musik yang dia mainkan. Usai memainkan satu lagu, almarhumah Meinar meminta
Bagyo untuk memainkan beberapa lagu, salah satunya adalah karya A.T Mahmud. "Dia
minta saya untuk menyanyikan Oh...bulan,
lagu Jerman tetapi di-Indonesiakan,
dan Ambilkan Bulan Bu ciptaan A.T.
Mahmud," lanjut dia.
Kini, Meinar Louis sudah mengembuskan napas
terakhir setelah lama bergulat dengan
penyakit maag kronis yang menyerangnya. Dan jasadnya telah terbaring tenang di TPU Menteng Pulo,
Jakarta Selatan. "Ditumpuk sama Maminya, ibu Ratna Rosana, ibu dari ibu
Meinar," jelas Cucu Nurbayati, ipar almarhumah yang merawat Meinar selama
sakit.
Kendati telah tiada, sinar Meinar pun tetap
akan menjadi bintang kecil untuk anak-anak Indonesia. Selamat jalan, Meinar
Louis! (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar