Bertambahnya usia manusia merupakan bagian tahapan dalam kehidupan yang tidak dapat dihindari, sehingga generasi muda kelak juga akan menjadi tua. Maka agar menjadi lansia yang aktif, produktif, sehat, dan bermanfaat harus dipersiapkan sejak dini.
“Kita semua senantiasa berdoa agar diberi panjang umur, maka mau tidak mau akan menjadi tua. Tua yang bagaimana? Tentu tua yang baik, yang bisa tetap aktif dan produktif. Sepuh tapi sehat, sepuh yang bisa menjadi teladan, yang tetap bermanfaat. Kalau sudah seperti itu, saya kira dambaan kita semua, dambaan orang muda juga,” ungkap Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat membuka Workshop Peran dan Kesiapan Generasi Muda Menyongsong Masa Lanjut Usia, di Ruang Pertemuan Lantai 6 Kantor Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Rabu (28/5).
Dia mengatakan lansia yang aktif, produktif, sehat dan bermanfaat tentu tidak bisa berdiri sendiri. Tapi merupakan rangkaian yang terkait dengan aspek–aspek lain, seperti aspek sosial dan aspek ekonomi. Mulai dari bagaimana kecukupan gizi ibu hamil, kemudian bagaimana ketika sudah lahir apakah anak-anaknya diberikan asi dengan baik. Setelah beranjak besar, bagaimana pendidikan anak-anaknya.
“Penduduk kita banyak yang miskin. Ada kecenderungan saudara-saudara yang miskin memiliki banyak anak. kalau sudah begini tentu sulit untuk serta merta generasi muda kita bisa menjadi generasi muda yang berkualitas. Orang tua tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya. Yang seperti ini tentu tidak bisa diselesaikan sendiri oleh keluarga-keluarga itu. Ada istilah sekarang negara harus hadir, tidak bisa membiarkan,” terangnya.
Heru menambahkan jika di Indonesia akan mengalami kondisi bonus demografi, yaitu ketika penduduk usia produktif menjadi mayoritas di dalam struktur kependudukan. Di satu sisi penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun akan menduduki posisi yang paling besar. Jika usia produktif banyak tapi tidak berkualitas yang itu berarti tidak produktif, maka hal ini dikhawatirkan tidak menjadi bonus tetapi justru menjadi bencara demografi.
“Tentu yang ideal yang kita harapkan yang usia produktif itu berkualitas dan ketika tua menjadi lansia yang produktif. Dengan kata lain kita sulit mengharapkan lansia – lansia itu menjadi lansia yang produktif ketika masih usia produktif saja tidak produktif,” lanjutnya.
Untuk itu, anak-anak muda diharapkan untuk terus belajar serta menumbuhkan semangat untuk senantiasa berkarya dan bekerja. Selain itu mempunyai gaya hidup sehat yang bisa memberikan umur panjang dan menjadikannya generasi muda yang produktif, sehingga ketika tua nanti juga produktif.
Kepala Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah Drs Sudaryanto MSi selaku ketua penyelenggara menyatakan Workshop Peran dan Kesiapan Generasi Muda Menyongsong Masa Lanjut Usia itu memiliki tiga tujuan. Yakni, mendorong generasi muda agar dapat berperan secara aktif dalam meningkatkan kesejahteraan lanjut usia, memberikan pemahaman pemikiran dan memotivasi generasi muda untuk mempersiapkan diri secara dini menyongsong masa lanjut usia, dan sebagai upaya mewujudkan lansia yang sehat, sejahtera, bermanfaat, dan bermartabat.
Kepala Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah Drs Sudaryanto MSi selaku ketua penyelenggara menyatakan Workshop Peran dan Kesiapan Generasi Muda Menyongsong Masa Lanjut Usia itu memiliki tiga tujuan. Yakni, mendorong generasi muda agar dapat berperan secara aktif dalam meningkatkan kesejahteraan lanjut usia, memberikan pemahaman pemikiran dan memotivasi generasi muda untuk mempersiapkan diri secara dini menyongsong masa lanjut usia, dan sebagai upaya mewujudkan lansia yang sehat, sejahtera, bermanfaat, dan bermartabat.
Narasumber dalam acara workshop tersebut yakni dr Hadi Martono SpPD Kger dengan materi Tetap Sehat dan Bugar Menyongsong Lanjut Usia yang Sehat Bermakna, Prof Dr Retmono dengan materi Ketrampilan dan Pendidikan Bekal Penting Menyongsong Masa Lansia yang Sejahtera, dan Dr Yuniar Indriana SPsi yang membawakan materi Mempersiapkan Mental dan Sosial yang Tangguh Menyongsong Masa Lanjut Usia yang Bermartabat. Acara yang dimoderatori Dr KH Ahmad Daroji tersebut dihadiri sekitar 100 peserta, terdiri dari organisasi kepemudaan, mahasiswa, paguyuban lansia dan praktisi kelanjutusiaan serta SKPD provinsi anggota komda lansia.
(http://www.jatengprov.go.id/)
(http://www.jatengprov.go.id/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar