Kamis, 05 Juni 2014

Nasabah Indonesia dinilai bakal kesulitan di hari tua


Nasabah Indonesia dinilai bakal kesulitan di hari tua
Ilustrasi pensiun. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Diego Cervo

Nasabah Indonesia dinilai belum cerdas mengelola keuangannya. Ini lantaran mereka hanya mengandalkan simpanan di perbankan yang bersifat jangka pendek.
"Kita hanya memikirkan memiliki tabungan 6-7 tahun mendatang, tidak sampai 20 tahun. Padahal ini penting bagi kebutuhan investasi," ujar President Director Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro, Jakarta, Senin (12/5).
Atas dasar itu, Legowo memastikan, nasabah bakal kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hari tua atau saat tidak produktif lagi dalam mengumpulkan uang. Untuk mengantisipasi itu, dia menyarankan agar nasabah mau menginvestasikan dananya ke instrumen berharga selain tabungan.
"Intinya memang kita harus dapat mengubah gaya hidup untuk hidup lebih irit. Sehingga misalnya tabungan yang tadinya cukup sampai 7 tahun nanti bisa 20 tahun. Sebenarnya kalau mau irit kita bisa investasikan ke reksa dana, karena investasi ini lebih menguntungkan dan aman," jelas dia.
Kendati demikian, dia mengakui, tak banyak masyarakat paham investasi di reksa dana atau pasar modal. Untuk itu, perlu ada edukasi keuangan yang diberikan oleh otoritas dan industri jasa keuangan.
"Sebenarnya kekuatan investasi Indonesia itu besar sekali, tapi yang paham dan gunakan investasi pasar modal atau saham, lalu reksadana hanya 0,32 persen. Itu angka yang sangat kecil, atau hanya 500.000 orang saja," ungkapnya. (sumber: www.merdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar