Jumat, 11 September 2015

Menikmati Masa Pensiun yang Indah

Hidup seperti apa yang Anda inginkan di masa tua nanti?
Jika direncanakan dengan baik, masa pensiun dapat menjadi masa yang produktif dan membahagiakan. Rencanakan bagaimana Anda dapat  tetap menjalani gaya hidup sehat dengan standar yang sama atau bahkan lebih tinggi dari yang sekarang. Selain secara finansial, persiapan juga perlu dilakukan agar Anda siap secara fisik dan emosional.
Sehat dan Bahagia di Usia Senja-Alodokter

Kondisi Keuangan yang Sehat

Orang sering khawatir apakah mereka sudah mengumpulkan cukup dana untuk pensiun, terutama untuk biaya kesehatan. Oleh karenanya, persiapan dana pensiun justru sudah harus dimulai begitu seseorang mulai bekerja. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri secara finansial.
Menghitung biaya hidup saat pensiun.
Berapa biaya yang Anda butuhkan tiap bulan untuk dapat hidup nyaman setelah berhenti bekerja? Sebagian orang hanya menabung  tanpa mengetahui seberapa besar kebutuhannya per bulan. Sehingga bisa jadi ketika masa pensiun datang, ternyata tabungannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Pilih menabung atau berinvestasi?
Beberapa perusahaan memberikan fasilitas bagi karyawan untuk menabung dana pensiun. Jika tidak, Anda dapat memanfaatkan produk dana pensiun dari bank atau asuransi jiwa.
Namun sekadar menabung atau menyimpan uang dalam bentuk deposito membuat dana Anda hanya tergerus inflasi. Menggunakan sarana investasi jangka panjang 10-20 tahun, seperti reksadana, dapat membuat dana Anda berkembang. Menjelang masa pensiun, setelah produk-produk investasi yang Anda mulai bertahun-tahun sebelumnya telah membuahkan hasil, Anda dapat mempertimbangkan alternatif produk investasi lain dengan risiko yang lebih rendah.
Untuk menghitung kekurangan kebutuhan dana pensiun, Anda perlu memperhitungkan sisa usia produktif Anda hingga memasuki usia pensiun. Perhitungan dapat dilakukan dengan kalkulator dana hari tua.
Memperkirakan dan merencanakan gaya hidup di masa pensiun.
Untuk merancang anggaran biaya di masa pensiun, Anda perlu membayangkan bagaimana Anda menjalani aktivitas harian ketika sudah tidak bekerja. Anggaran tersebut tidak harus tinggi. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi pengeluaran.
Mengonsumsi makanan bernutrisi sesuai anggaran. Makanan sehat tidak harus mahal. Sayur dan buah segar justru baik untuk dikonsumsi lebih sering. Buah lokal yang lebih banyak dijual pada musimnya biasanya berharga lebih terjangkau dibandingkan buah impor. Menanam sayuran sendiri juga dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan sekaligus menguntungkan.
Berolahraga secara teratur tanpa biaya. Anda tidak perlu membayar biaya keanggotaan ratusan ribu per bulan di pusat kebugaran. Berjalan kaki dan bersepeda bersama teman sesama orang lanjut usia (lansia) dapat menjadi aktivitas yang dapat menjaga tubuh tetap bugar sekaligus dapat saling memotivasi. Anda juga dapat bergabung dengan komunitas atau perkumpulan lansia yang rutin melakukan olahraga senam tiap pekan atau tiap hari. Rumah-rumah sakit terkadang juga mengadakan senam untuk lansia yang terbuka untuk umum.
Manfaatkan potongan harga. Banyak potongan harga khusus untuk lansia yang diberikan oleh berbagai institusi. Misalnya potongan harga untuk bepergian dengan kereta api jarak jauh. Dengan memanfaatkan fasilitas ini, lansia dapat menghemat biaya hidup.

Kesehatan Fisik Prima

Selain berolahraga dan bergerak aktif, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menunjang kesehatan tubuh setelah pensiun.
Meski premi yang dikenakan bisa jadi akan sangat besar, namun jika Anda memang belum memiliki asuransi kesehatan, tidak pernah terlambat untuk mendaftarkan diri. Anda juga bisa mengakses layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang disediakan oleh pemerintah.
Tetap mengonsumsi obat/vitamin.
Jangan mengurangi pengeluaran Anda untuk membeli obat-obatan atau suplemen demi upaya berhemat atau menabung lebih banyak. Jika Anda kekurangan vitamin atau mineral tertentu dan pola makan yang diubah belum mencukupi kebutuhan nutrisi, belilah suplemen sesuai dengan kebutuhan Anda. Konsultasikan dengan dokter jika Anda ragu atau butuh petunjuk lebih.
Cek kesehatan secara rutin.
Jangan sampai penyakit membuat Anda tidak dapat menikmati hari tua. Deteksi potensi gangguan kesehatan sedini mungkin. Berikut ini adalah beberapa tes kesehatan yang mungkin akan disarankan dokter ketika usia Anda memasuki 50-an:
  • Mengecek berat badan. Kelebihan berat badan berisiko mendatangkan banyak penyakit. Begitu juga dengan berat tubuh yang menurun drastis, dapat menjadi indikasi penyakit berbahaya.
  • Rutin memeriksa tekanan darah. Tekanan darah adalah indikator yang paling terlihat sebagai deteksi dini berbagai penyakit kronis seperti gangguan ginjal dan jantung.
  • Kadar kolesterol dan gula dalam darah setidaknya 3 tahun sekali.
  • Pemeriksaan awal untuk mendeteksi potensi kanker.
  • Pemeriksaan hormon tiroid. Penuaan dapat memperlambat kerja kelenjar yang memproduksi hormon metabolisme ini terutama pada wanita. Oleh karenanya, sejak usia 50 tahun, wanita bisa menjalani pemeriksaan tiroid tiap 5 tahun sekali.
  • Pemeriksaan colok dubur untuk mendeteksi kanker usus besar dan kanker prostat pada pria. Selain itu, kolonoskopi juga bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker usus.
  • Pemeriksaan khusus untuk wanita: pap smear dan pemeriksaan leher rahim untuk wanita, terutama di bawah usia 65. Jangan lupa juga untuk menjalani pemeriksaan mammogram dan pemeriksaan payudara.
  • Cek mata tiap 2 tahun sekali. Setelah usia 60, sebaiknya mata diperiksa tiap tahun.
  • Cek apakah imunisasi Anda sudah lengkap. Tidak pernah terlambat untuk mendapat vaksin hepatitis jika saat kecil Anda belum pernah mendapatkannya.  Tanyakan pada dokter, imunisasi apa saja yang perlu diperbarui.
Cukup istirahat
Kemampuan konsentrasi hingga stres bersumber dari istirahat yang cukup. Masa pensiun adalah waktu yang sempurna untuk lebih membiasakan diri tidur dan bangun di jam yang sama, tanpa tergesa-gesa atau keharusan lembur.
Menghindari kebiasaan buruk
Merokok menyebabkan penuaan dini dan membuat Anda lebih berisiko mengidap berbagai penyakit kronis. Begitu juga dengan konsumsi minuman keras dan minuman berkafein secara berlebihan.
Kesehatan fisik yang terjaga dapat membuat lansia menjalani hidup yang lebih nyaman dan hemat.

Kesehatan Emosi

Tidak sekadar dari segi fisik dan finansial, persiapan perlu dilakukan secara emosional agar stres tidak menghampiri setelah pensiun.
Rencana kegiatan
Bagi sebagian orang, pensiun adalah masa yang ditunggu-tunggu karena dapat bebas beraktivitas tanpa rutinitas kantor. Namun bagi orang lain, kebebasan dapat berarti kebosanan dan merasa tidak lagi dibutuhkan. Mulailah rencanakan aktivitas yang ingin Anda lakukan nanti sehingga masa pensiun menyenangkan, menjadi berarti dan produktif.
Melatih otak
Melatih mental sama pentingnya dengan melatih fisik Anda. Bermain kartu, membaca, menonton sepakbola, adalah kegiatan-kegiatan yang dapat menjaga kesehatan otak dan ketajaman pikiran dan ingatan Anda.
Bersosialisasi
Bergabung dengan komunitas keagamaan dapat membuat jiwa tenang sekaligus memberikan kesempatan untuk berkumpul dan berdiskusi dengan orang lain. Penelitian membuktikan bahwa hubungan sosial juga bermanfaat mencegah depresi.
Tiap orang punya impian tersendiri akan masa pensiun. Namun yang lebih penting adalah menyadari tujuan dan makna hidup.
sumber: http://www.alodokter.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar