Rabu, 13 Agustus 2014

Keluar dari PNS, Demi Keselamatan Akherat


PNS bagi kebanyakan orang adalah profesi yang menjanjikan. Kerjanya tidak berat, dan setelah usia senja dapat pensiun pula. Tapi yang terjadi pada kenalan saya, dia justru melepas semuanya karena takut dengan pertanggung jawaban dosa.
Sebagai gambaran, penghasilan dia dari pekerjaannya sebagai PNS bisa dipakai beli motor baru setiap 2 bulan. Wow, bisa beli motor baru lho tiap 2 bulan, dan hebatnya itu bukan dari gajinya, tapi dari uang suap harian yang dia terima.
Saya tidak usah sebutkan deh apa tugas dia selama jadi PNS, tapi yg jelas dia selalu menerima “suap abu-abu” setiap harinya. Apa itu suap abu-abu? Itu adalah suap yang seakan-akan seperti tanda terimakasih agar menutup mata pada aturan yang ada, tapi sebenarnya juga suap. Ujung-ujungnya uang haram juga…..
Awalnya dia sangat menikmati penghasilan tersebut. Perekonomian keluarganya meningkat pesat. Segala kebutuhan keluarga terpenuhi dengan baik. Dia tidak perduli uang yang dimakan anak dan istrinya halal atau haram. Yang penting; HAPPY…..
Setelah sekian lama setan menutup hatinya dengan gelimang haramnya harta, akhirnya suatu hari dia mendapatkan hidayah dariNya. Tanpa sengaja dia mendengar ceramah yang berisi resiko memakan uang haram bagi masa depan kita setelah mati nanti.
Dalam ceramah itu dijelaskan apa yang akan terjadi jika kita menghidupi anak istri dengan uang haram. Bagaimana pertanggung-jawaban kita saat uang haram itu masuk perut kita, dan anak istri kita.
Yang lebih mengejutkan bagi dia adalah sebuah pernyataan bahwa; apapun yg berasal dari uang haram, akan haram pula. Artinya sedekah dengan uang haram pasti tertolak, berbuat baik dengan uang haram juga tertolak, beribadah dengan uang haram juga tertolak pahalanya. Ibaratnya; seperti berwudlu dengan AIR KENCING. Nah lo…..
Sejak saat itulah dia hidup dalam dilema. Sampai akhirnya dia pun membujuk istrinya agar dia bisa keluar dari pekerjaannya sekarang. Sang istri marah besar dengan keinginannya keluar dari pekerjaan. Apalagi untuk mencapai posisi pekerjaan dia saat itu, harus mengeluarkan duit yang tidak sedikit untuk… Nyuap.
Inilah sebenarnya inti permasalahannya, yaitu SUAP. Dulu untuk mendapatkan pekerjaannya dia harus pake suap, pakai cara HARAM! sebuah cara yang sudah jelas-jelas berdosa, dan curang. Artinya, apapun yang dihasilkan dari pekerjaan itu adalah; HARAM.
Walau istrinya menolak mentah-mentah, akhirnya dia membulatkan tekad untuk keluar. Selama 3 bulan istrinya masih marah dengannya, sampai lambat laun istrinya pun sadar akan langkah suaminya. Semua langkahnya adalah demi kebaikan semua keluarganya di akherat nanti.
Kenapa istrinya masih marah selama 3 bulan? Ini karena selama 3 bulan setelah keluar sebagai PNS, dia lontang-lantung tak punya pekerjaan tetap. Penghasilan yang diterima juga tidak menentu. Dan karena penghasilan yang tak menentu itulah justru yang membuka mata hati istrinya.
Yang dirasakan istrinya adalah; walau penghasilan kecil, tapi kebahagiaan keluarga dan ketenangan keluarga begitu terasa. Apa yang diterima selalu cukup. Beda dengan dulu, walau penghasilan besar, tapi ada saja ganjalan yang membuat uangnya terkuras. Tahukah Anda? Ini yang namanya REJEKI BAROKAH. Rejeki barokah itu pasti cukup dipakai apa saja, dan bisa membawa kebahagiaan dunia akherat bagi kita.
Akhirnya setelah 3 bulan berlalu, kenalan saya ini menemukan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih bagus. Kenapa dia bisa bertemu dengan saya, juga karena profesi yang didapatkan tersebut. Kini dia menjalani profesinya dengan tenang dan nyaman, karena uang yang didapat adalah uang HALAL. Bukan lagi uang HARAM yang akan membuatnya terlempar ke neraka kelak.
Semoga kisah ini bermanfaat. Yuk perhatikan HALAL HARAM penghasilan yang kita dapatkan. Demi keselamatan kita setelah MATI nanti… (dari http://motivasi.petamalang.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar