Selasa, 17 Juni 2014

Muda Kaya Raya, Tua Hidup Bahagia



Muda kaya raya, tua hidup bahagia. Pasti hampir semua orang menginginkan keadaan tersebut. Namun, bagaimana cara mewujudkannya? Kalau Anda merencanakan hidup di masa depan sejak dini, hidup bahagia di usia senja tentu akan jadi kenyataan.
Karena itu, penting bagi Anda untuk menata dan merencanakan keuangan guna mempersiapkan masa pensiun. Apalagi "masa depan" para pegawai swasta seringkali hanya berbekal duit pesangon yang besarnya belum tentu mencukupi untuk kebutuhan hidup beberapa tahun setelah pensiun.
Masa tua memerlukan dana yang besar sehingga butuh persiapan yang baik. Kondisi keuangan yang memadai di masa tua tak akan terwujud kalau kita hanya mengandalkan uang pesangon. Untuk itulah, upayakan sekeras mungkin guna menyisihkan sebagian dari gaji untuk bekal di hari tua nanti. Perencanaan keuangan masa pensiun untuk setiap orang berbeda-beda karena kebutuhan setiap orang untuk hari tuanya juga berbeda. Meski begitu, ada satu hal terpenting yang harus ditanamkan pada diri sendiri dalam mempersiapkan hari tua, yakni konsistensi mempersiapkan pensiun, baik mengikuti program-program pensiun maupun berinvestasi secara mandiri.
Setidaknya, kita mengalokasikan paling tidak 10 persen dari penghasilan untuk persiapan masa tua. Begitu pula bagi masyarakat yang memilih profesi sebagai entrepreneur. Mereka juga perlu menyisihkan sebagian keuntungan untuk masa tua.
Semakin besar uang yang kita sisihkan, semakin besar manfaatnya di hari tua nanti. Kunci pertama adalah menentukan usia pensiun, berapa dana yang ingin dicapai pada masa pensiun, serta bagaimana pola hidup waktu pensiun. Silakan bikin perhitungan sehingga ketahuan berapa besar uang yang harus kita sisihkan setiap bulan untuk mencapai target tersebut.
Sebagai contoh, taruh kata Anda sekarang berusia 30 tahun dan memasang target memiliki Rp 1 miliar pada usia 55 nanti. Untuk mencapai angka itu, saban bulan, Anda harus menginvestasikan dana sebesar Rp 753.674 dengan minimal bunga atau imbal hasil sebesar 10 persen per tahun. Untuk mencapai target yang sama, jika Anda mulai berinvestasi pada usia 40 tahun, berarti Anda harus menyisihkan dana Rp 2.412.718 per bulan, dengan minimal keuntungan yang sama.
Kalau tak mau repot, Anda bisa mengikuti program asuransi dana pensiun lembaga keuangan (DPLK). Namun, selain membiakkan ikut DPLK, kita bisa juga mengikuti mengikuti program asuransi, baik itu asuransi jiwa maupun asuransi jaminan hari tua (JHT).
Sesuai dengan namanya, program asuransi yang satu ini tentu saja tidak membidik nasabah yang telah memasuki masa senja. Segmen yang disasar biasanya nasabah yang berusia 25 tahun sampai 50 tahun.
Anda juga harus cermat membeli produk JHT karena masa pertanggungannya sangat panjang, lebih dari sepuluh tahun. Anda perlu melihat reputasi perusahaan asuransi tersebut. Patut juga Anda perhatikan return atau imbal hasil serta premi yang Anda setorkan. Kesalahan membeli produk hari tua akan menimbulkan kerugian ganda.
Mempersiapkan bekal untuk masa tua juga bisa Anda lakukan dengan cara berinvestasi sendiri. Wahana investasi yang sebaiknya Anda pakai untuk persiapan masa pensiun adalah reksa dana atau saham. Sebab, imbal hasil investasi ini bisa lebih menjanjikan dalam jangka panjang.
Kalau tidak suka keduanya, investasi di sektor properti, misalnya dengan membeli tanah atau rumah, juga bisa menjadi pertimbangan. Yang terpenting, siapkan hari tua Anda sejak sejak saat ini. (http://www.ciputraentrepreneurship.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar