Senin, 06 Juni 2016

Otak Lansia Hebat, Kok!


  
Otak Lansia Hebat, Kok!
Anda sudah pernah dengan tentang Manuela Hernandez? Nenek berumur 100 tahun yang baru-baru ini telah menyelesaikan pendidikannya di jengang Sekolah Dasar (SD)? Ya, nenek asal Meksiko ini, patut diacungi jempol karena semangatnya yang luar biasa dalam menuntu ilmu tanpa merasa terhalang oleh usia.
Kita tentu sering mendengar keluhan—atau bahkan mengeluh sendiri seperti ini; “Aduh, kalau sudah tua rasanya sulit sekali ya menangkap pelajaran...” Memang, tidak dapat dipungkiri, memasuki usia 30-an, kemampuan berpikir seseorang mulai menurun. Bahkan, di usia 60-an, penuaan sel-sel saraf dalam otak tak dapat dihindarkan, sehingga kerap memicu terjadinya kepikunan atau demensia.
Tapi, tahukah Anda, bahwa di balik kekurangan otak lansia, ada kehebatan yang tersimpan? Seorang profesor piskologi dari University of Virginia, Timothy A. Salthouse, membuat peryantaan yang cukup mengejutkan namun juga membesarkan hari para lansia. Menurutnya, “meskipun tidak ada bukti yang menyanggah pendapat tentang penuaan, terkadang klaim tersebut tak banyak didasarkan pada bukti empiris. Pernyataan tentang menurunnya kemampuan kognitif yang berkaitan proses penuaan bisa jadi dipengaruhi oleh prasangka peneliti.”
Anda ingin tahu, apa saja kehebatan otak lansia? Ini dia!
1. Lebih Dapat Berempati
Empati sangat penting dalam penyusunan rencana karena diperlukan untuk memahami untuk siapa sebuah rencana dibuat.
Orang tua memiliki kemampuan yang lebih besar untuk berempati karena kemampuan itu dipelajari dan disempurnakan seiring pertambahan usia.
“Berapa banyak remaja yang tahu akan manfaat empati? Tidak banyak. Ini adalah tahap perkembangan yang berlangsung melalui masa remaja dan memasuki usia 20-an,” kata Kathleen Taylor, profesor di College St Mary of California.
Menurut Taylor, orang muda cenderung berhubungan dengan orang lain berdasarkan kebutuhannya sendiri. Orang berusia 22 tahun mungkin punya ide dan gagasan yang cukup brilian, tetapi hal itu lebih berkaitan dengan kebutuhan kaum muda.
2. Lebih Mampu Berpikir Luas
Otak yang tua lebih dapat melihat pola dan gambaran sesuatu secara utuh. Orang yang lebih muda mungkin lebih baik dalam mengingat sesuatu dalam jangka pendek, namun orang tua telah memiliki banyak pengalaman dan lebih mampu membangun gambaran luas dari berbagai aspek yang berbeda.
“Banyak orang di industri kita belum memiliki pengalaman yang sangat beragam. Jadi mereka tidak memiliki cukup kemampuan untuk menghubungkan titik-titik dan memberikan solusi linier tanpa perspektif yang luas pada suatu masalah,” kata Steve Jobs ketika diwawancarai majalah Wired pada tahun 1990-an
Tentu saja, orang tua terkadang bisa melupakan sesuatu hal. Seiring dengan bertambahnya usia, banyak ingatan yang disimpan di dalam otak.
Ada kalanya beberapa ingatan terselip di lipatan neuron. Orang tua tidak dapat selalu menemukan segala ingatan akan pengalamannya, tapi sebenarnya ingatan itu masih ada.
3. Lebih Berani
Seiring pertambahan usia, manusia lebih mampu mengantisipasi masalah dan mencari jalan keluar daripada ketika masih muda.
Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa keterampilan penalaran kompleks manusia terus meningkat seiring bertambahnya usia.
“Orang tak akan bisa memecahkan masalah dengan solusi yang sama saat mencoba memecahkan masalahnya dulu ketika masih muda. Mereka tidak memiliki petunjuk tentang hal-hal apa saja yang sebaiknya tidak dilakukan dan akhirnya meninggalkan masalahnya padahal solusinya ada di depan mata,” kata Taylor
Ketika bertambah tua, orang akan berpikir lebih dalam mengenai apa yang berarti dalam hidupnya sekarang, bukan apa yang bisa dilakukan untuk membuat masa depan lebih baik.
Mungkin karena menyadari bahwa masa depannya singkat, orang tua cenderung menekankan kehidupan di masa sekarang.
Ia akan melihat lebih lanjut tentang diri sendiri dan orang lain di lingkungannya sehingga memicu munculnya ide-ide baru yang sangat berguna.


4. Lebih Percaya Diri
“Beberapa insinyur paling inovatif yang saya kenal sudah berusia lanjut,” kata Debra Dunn, profesor di Institute of Design di Stanford University sekaligus mantan eksekutif senior di Hewlett-Packard selama 22 tahun.
Dunn percaya bahwa persepsi orang tua terhadap kemampuannya sendiri akan menjadi prediktor kuat dari apa yang bisa dan tidak bisa dia capai.
Otak yang lebih tua cukup tangguh dan dapat dirangsang untuk berinovasi dengan cara yang luar biasa. Orang tua perlu didorong untuk terus kreatif karena potensi yang dimiliki masih sangat besar.
Jadi, jika Manuela Hernandez bisa membuktikan bahwa dirinya tetap bisa ‘menggunakan’ otaknya di usia yang sangat lanjut, Anda tentu juga bisa! (http://www.ummi-online.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar