Minggu, 10 Januari 2016

Para Lansia Ikuti Pelatihan Keterampilan, Ceramah Agama, dan Olahraga


Intip Aktivitas di Balik Tembok Panti Wreda Samarinda 

Berada di bawah naungan Dinas Sosial Kaltim, UPTD Panti Sosial Tresna Wredha Nirwana Puri, Jalan Mayjen Sutoyo (eks Jalan Remaja) adalah satu-satunya rumah rawat bagi para warga lanjut usia (Lansia).
Tidak banyak warga Samarinda yang tahu tentang aneka kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Namun pastinya, pengurus memiliki program perawatan dan pengisi kegiatan bagi para warga senior tersebut.
Kepala UPTD Panti Sosial Tresna Wredha Nirwana Puri, Aji Anwar menjelaskan, panti sosial ini memiliki daya tampung 120 orang dengan 15 wisma. Setiap wisma berisi empat kamar yang dapat dihuni dua orang. Di setiap wisma pun ada keluarga asuh, yakni pegawai Dinas Sosial baik berstatus PNS maupun non PNS.
“Keluarga asuh ini melayani delapan orang di dalam satu wisma. Tinggal di sini 24 jam. Melihat, mengawasi, melayani, dan membimbing para Lansia ini,” paparnya.
Selain pelayanan dasar kepada para penghuni seperti makan, tidur, bantuan mandi, cuci, kakus (MCK) bagi yang memerlukan dan terjadwal, juga disiapkan kegiatan untuk mengusir rasa bosan para penghuni yang disebut klien.
“Setiap minggu di hari Selasa dan Kamis ada kegiatan bimbingan mental keagamaan. Acaranya di musala panti dan kami datangkan penceramah dari luar. Karena namanya orang tua, ya apalagi yang ditunggu selain memperbanyak amal ibadah,” kata Aji.
Kegiatan rutin lainnya, lanjut Aji, berupa pemeriksaaan kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas terdekat dan Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Atma Husada dua kali sepekan. “Karena sekitar 30 orang klien di sini itu mantan pasien rumah sakit jiwa dan dianggap telah sembuh. Karena dianggap Lansia dan tidak memiliki sanak saudara, maka dirujuk ke sini,” terang Aji.
Untuk mengasah keterampilan, diberikan bimbingan beragam bidang. Seperti menjahit keset, membuat telur asin, dan sebagainya dengan instruktur yang didatangkan dari luar. Selebihnya, tiga kali dalam sepekan, para Lansia diajak senam sehat sebagai bentuk olahraga. “Diajaklah Lansia-Lansia yang sehat untuk berolahraga,” katanya.
Semua kegiatan tersebut, termasuk operasional panti menggunakan anggaran dari APBD Kaltim. Penggunaan dana termasuk untuk perawatan klien apabila sakit saat menghuni panti ini, serta pemakaman yang meninggal dunia saat berada di panti. Meliputi persiapan jenazah hingga biaya pemakaman.
Sementara itu, diungkapkan Aji, ada beberapa persyaratan untuk bisa menjadi klien. “Minimal umur 60 tahun. Sehat fisik dan mental, kalau dalam keadaan sakit seperti stroke baru dibawa ke sini, kami tidak menerima. Ini bukan rumah sakit. Dan juga Lansia harus benar-benar dari keluarga yang tidak mampu dan keluarga atau anak tidak mampu merawat karena di bawah garis kemiskinan misalnya. Tapi sebelum kami menerima biasanya kami tinjau ke lapangan, benar atau tidak keluarganya memang tidak mampu,” tutupnya. (http://www.sapos.co.id/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar