Oleh Anitsnaini, Diana Fitri Asih, dan Ian Fatah (Mahasiswa Fakultas Psikologi UMS, Penerima Beasiswa Unggulan BKPLN Kemendikbud)
SAAT ini, 11 negara anggota WHO kawasan Asia
Tenggara yang berusia di atas 60 tahun berjumlah sekitar 142 juta orang
dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tiga kali lipat di tahun
2050 (Badan Pusat Statistik, 2013).
Indonesia adalah negara yang menduduki peringkat ke 5 dengan jumlah
penduduk lanjut usia (lansia) tertinggi di Asia Tenggara. Hal ini yang
memicu timbulnya berbagai permasalahan, baik dari segi pribadi,
keluarga, maupun masyarakat pada umumnya.
Penurunan-penurunan yang terjadi menjadikan orang yang berusia lanjut
umumnya dianggap sebagai beban bagi keluarga maupun lingkungannya
karena sudah tidak mampu bekerja secara produktif kembali.
Penurunan-penurunan yang terjadi pada usia lanjut sebenarnya bukanlah
alasan yang menghambat mereka untuk tidak produktif lagi, namun penyebab
utama sebagai penghambat bisa saja terjadi karena gaya hidup yang tidak
sehat di masa sebelumnya, larangan dari keluarganya untuk bekerja,
ataupun pandangan masyarakat tentang mereka sebagai kaum lemah dan tidak
berdaya, sehingga mereka tidak mendapat pekerjaan untuk menyalurkan
hobi atau aktivitas yang diinginkannya.
Hal demikian yang terkadang membuat para lansia menjadi sedih, merasa
tidak berguna lagi, dan merasa terasingkan dari kelompok sosialnya.
Tulisan ini mengaitkan peran keluarga pada seseorang lanjut usia.
Permasalahan yang sering terjadi pada zaman sekarang yaitu, seseorang
yang telah memasuki usia lanjut kebanyakan keluarganya tidak mau merawat
tetapi mengalihkan orang lain untuk merawat seorang lanjut usia.
Misalnya menitipkan seseorang tersebut ke tempat panti jompo, khususnya
pada keluarga yang sibuk dalam bekerja dan tidak ada waktu untuk
mengurusnya. Keluarga yang menitipkan seseorang lansia ke tempat panti
jompo, mereka beranggapan bahwa apabila dititipkan ke tempat panti jompo
seseorang tersebut akan mendapatkan teman yang bisa diajak untuk saling
berhubungan satu sama lain dan memiliki satu pemikiran yang sama.
Selain itu juga terdapat dampak positif dan negatif seseorang lansia
dititipkan di sebuah panti jompo. Dampak positifnya, seseorang tersebut
dapat berinteraksi dengan seseorang yang sama dengan dirinya dan dapat
menyalurkan hobi yang dipunya. Selain itu, seseorang tersebut akan
merasa bahwa dirinya menjadi seorang yang produktif kembali.
Sedangkan dampak negatifnya yaitu seseorang yang lanjut usia akan
merasakan jauh dengan keluarga, karena kurangnya komunikasi dan
interaksi dengan keluarga tersebut. Dan pada lansia akan merasakan
kesedihan, terbuang, terasingkan dari lingkungannya serta kurang bisa
menerima perubahan yang terjadi pada dirinya.
Peran Keluarga
Dalam hal ini, keluarga menjadi sumber dukungan utama dalam perubahan
kehidupan pada lansia. Dukungan keluarga dapat membuat lansia menjadi
bahagia, mampu menerima perubahan dalam dirinya dan merasa dirinya tidak
sendirian dalam menjalani hidupnya.
Bukan hanya anak-anak, remaja maupun orang dewasa saja memiliki
kebutuhan yang harus dipenuhi dalam hidupnya, namun orang yang memasuki
masa usia lanjut juga memiliki kebutuhan sama dengan kelompok usia
lainnya.
Salah satu alternatif yang dapat memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
lansia adalah dengan memberikan dukungan. Dukungan tersebut bisa
didapat dari berbagai sumber, salah satu dan yang terpenting adalah
dukungan dari keluarga sendiri, yaitu dari anak-anaknya. Dengan dukungan
tersebut, sekecil apapun itu akan menjadi sangat berharga bagi mereka,
hal ini dapat menjadikan hidup mereka lebih bahagia, tenteram, dan
merasa dihargai. Namun tidak banyak yang mendapatkan dan juga merasakan
adanya dukungan tersebut. Minimnya dukungan dari keluarga mengurangi
kepekaan pada lansia akan perasaan dan hangatnya kebersamaan. Dengan
pertambahan usia yang tidak dapat dihindarkan oleh mereka, membuat
mereka layaknya kembali seperti pada masa kanak-kanak, hal ini yang
terkadang membuat anak dan keluarga menjadi jengkel dan enggan untuk
tinggal bersama mereka. Rengekan, keras kepala, merupakan beberapa macam
sifat yang dimiliki oleh lansia yang sering dianggap kembali ke masa
kecilnya. Dengan demikian, dari gambaran yang dituliskan sebelumnya,
alangkah baiknya jika keluarga yang memiliki orang lanjut usia
“berikanlah perhatian, dukungan yang tulus bagi mereka agar mereka mampu
melewati masa ini dengan bahagia dan mampu mencapai kebahagiaan yang
diidam-idamkan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar