Manfaat pensiun kini tidak hanya
bisa dirasakan para pegawai instansi. Masyarakat umum yang berprofesi
sebagai petani pun bisa turut merasakan manfaat pensiun ini.
Hal ini seperti yang ditawarkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. BRI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk memberikan kartu Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) kepada para petani yang berdomisili di Kefamenanu, NTT.
Penyerahan DPLK BRI di Kefamenanu diberikan secara simbolis oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya kepada 25 orang peserta petani.
Corporate Secretary BRI Budi Satria mengatakan, DPLK BRI adalah salah satu produk investasi yang dimiliki BRI dengan memberikan pembayaran manfaat pensiun secara berkala yang dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.
"Dengan bergabungnya petani di Kefamenanu sebagai peserta [DPLK BRI ](2197968/ "")merupakan bukti nyata bahwa DPLK BRI tidak hanya menjaring peserta dari pekerja di sektor formal yang memiliki upah tetap, namun juga menjaring peserta dari pekerja sektor informal termasuk para petani. Selain itu kami juga ingin mengedukasi para petani untuk dapat mengelola keuangannya sehingga dapat memberikan jaminan kesinambungan penghasilan di hari tua," ujar dia di Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Budi mengklaim, produk DPLK BRI memang dikenal sebagai produk investasi yang aman, memiliki akses luas, investasi beragam dan prudent, transparan, serta dikelola secara modern. Selain itu, rata-rata imbal hasil yang diberikan oleh Bank BRI kepada peserta DPLK nya juga rata-rata di atas benchmark.
Selain menawarkan pengelolaan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang menargetkan peserta individu maupun kelompok, DPLK BRI juga mengelola Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) yang bertujuan sebagai cadangan pesangon perusahaan.
Dia mengungkapkan, pada tahun ini, Dana Pensiun yang dikelola oleh Lembaga Keuangan BRI ditargetkan tumbuh sebesar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kami optimis, target tersebut akan tercapai, karena secara historis, dana kelolaan DPLK BRI rata-rata tumbuh 27 persen per tahun, sejak didirikan 8 tahun yang lalu," kata dia.
Sementara dari sisi jumlah peserta, DPLK BRI menargetkan bisa mencapai 122 ribu peserta perorangan dan 151 perusahaan bergabung ke dalam DPLK BRI. Target tersebut dapat dicapai dengan cara optimalisasi jaringan kerja Bank BRI di seluruh Indonesia serta joint marketing.
"Produk ini amat memungkinkan untuk dimiliki perorangan atau perusahaan dan dapat diperoleh di seluruh unit kerja BRI," tandas dia. (http://bisnis.liputan6.com)
Hal ini seperti yang ditawarkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. BRI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk memberikan kartu Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) kepada para petani yang berdomisili di Kefamenanu, NTT.
Penyerahan DPLK BRI di Kefamenanu diberikan secara simbolis oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya kepada 25 orang peserta petani.
Corporate Secretary BRI Budi Satria mengatakan, DPLK BRI adalah salah satu produk investasi yang dimiliki BRI dengan memberikan pembayaran manfaat pensiun secara berkala yang dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.
"Dengan bergabungnya petani di Kefamenanu sebagai peserta [DPLK BRI ](2197968/ "")merupakan bukti nyata bahwa DPLK BRI tidak hanya menjaring peserta dari pekerja di sektor formal yang memiliki upah tetap, namun juga menjaring peserta dari pekerja sektor informal termasuk para petani. Selain itu kami juga ingin mengedukasi para petani untuk dapat mengelola keuangannya sehingga dapat memberikan jaminan kesinambungan penghasilan di hari tua," ujar dia di Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Budi mengklaim, produk DPLK BRI memang dikenal sebagai produk investasi yang aman, memiliki akses luas, investasi beragam dan prudent, transparan, serta dikelola secara modern. Selain itu, rata-rata imbal hasil yang diberikan oleh Bank BRI kepada peserta DPLK nya juga rata-rata di atas benchmark.
Selain menawarkan pengelolaan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang menargetkan peserta individu maupun kelompok, DPLK BRI juga mengelola Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) yang bertujuan sebagai cadangan pesangon perusahaan.
Dia mengungkapkan, pada tahun ini, Dana Pensiun yang dikelola oleh Lembaga Keuangan BRI ditargetkan tumbuh sebesar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kami optimis, target tersebut akan tercapai, karena secara historis, dana kelolaan DPLK BRI rata-rata tumbuh 27 persen per tahun, sejak didirikan 8 tahun yang lalu," kata dia.
Sementara dari sisi jumlah peserta, DPLK BRI menargetkan bisa mencapai 122 ribu peserta perorangan dan 151 perusahaan bergabung ke dalam DPLK BRI. Target tersebut dapat dicapai dengan cara optimalisasi jaringan kerja Bank BRI di seluruh Indonesia serta joint marketing.
"Produk ini amat memungkinkan untuk dimiliki perorangan atau perusahaan dan dapat diperoleh di seluruh unit kerja BRI," tandas dia. (http://bisnis.liputan6.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar